handayani, lisa (2017) PENGARUH PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIR CHECK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA PADA KONSEP BANGUN DATAR. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
S_KDSERANG_1303813_TITLE.pdf Download (544kB) | Preview |
|
|
Text
S_KDSERANG_1303813_ABSTRACT.pdf Download (239kB) | Preview |
|
|
Text
S_KDSERANG_1303813_TABLE_OF_CONTENT.pdf Download (258kB) | Preview |
|
|
Text
S_KDSERANG_1303813_CHAPTER 1.pdf Download (372kB) | Preview |
|
Text
S_KDSERANG_1303813_CHAPTER 2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (400kB) | Request a copy |
||
|
Text
S_KDSERANG_1303813_CHAPTER 3.pdf Download (852kB) | Preview |
|
Text
S_KDSERANG_1303813_CHAPTER 4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) | Request a copy |
||
|
Text
S_KDSERANG_1303813_CHAPTER 5.pdf Download (314kB) | Preview |
|
|
Text
S_KDSERANG_1303813_BIBLIOGRAPHY.pdf Download (237kB) | Preview |
|
Text
S_KDSERANG_1303813_APPENDIX.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (9MB) | Request a copy |
Abstract
Matematika menggambarkan “bidang ilmu” yang dikaji dalam aktivitas belajar & mengajar oleh setiap jenjang pendidikan. Pembelajaran matematika dianggap sulit “dipecahkan” bagi peserta-didik, khususnya peserta-didik di jenjang sekolah dasar (SD). Hal ini dikarenakan sedikitnya keinganan peserta-didik untuk “belajar matematika” terhadap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru. Situasi tersebut disebabkan oleh beberapa hal-hal, diantaranya; (1) belajar matematika kurang menarik karena gaya belajar oleh pendidik membuat anak-anak bosan; (2) belajar matematika hanya sebatas anak-didik mendapatkan nilai, tetapi tidak sampai makna pembelajarannya; (3) matematika selalu dihapal, bukan belajar secara konsep. Selain itu kemampuan-representasi matematis kurang diaplikasikan di- sekolah-sekolah, padahal anak bisa mengutarakan pendapat-nya, hasil pemikiran, ataupun inspirasi pada penyelesaian sebuah problem yang diberikan dengan “kemampuan representasi”. Oleh, karena itu “pendidik” harusnya mampu merakit gaya yang membuat anak-didik terpacu motivasinya, penggunaan “Model Pair-Check” kiranya dapat menggugah selera belajar para-siswa dengan target anak-didik bisa menambah “kecakapan belajar”. Gaya pembelajaran pair check dapat diartikan juga dengan pasangan mengecek, peserta didikdisusun kedalam beberapa kelompok dan tiap-tiap kelompok terdiri dari (dua) pasangan, pada sandingan ada yang berperan sebagai partner dan adapula yang berperan sebagai pelatih. Penelitian yang diterapkan ialah “eksperimen”, dengan desain penelitian quasi-eksperimen dengan bentuk nonequivalent control group design.Instrumen yang digunakannya setiap ketercapaian hasil indikator kemampuan representasi matematis lebih baik dikelas eksperimen. Indikator pertama, kedua, dan ketiga ketercapaian kelas eksperimen 75%, 62,50% dan 83,46% dan pada kelas kontrol 58,33%, 44,23% dan 55,13%. Mengenai skala sikap, wawancara, dan lembar observasi aktivitas siswa memiliki sikap positif terhadap pembelajaran cooperative learning tipe pair check terhadap “kemampuan representasi matematis” siswa pada konsepsi bangun datar. Simpulannya bahwa kemampuan representasi matematis siswa kelas eksperimen dengan memakai pembelajaran cooperative learning tipe pair check lebih baik daripada memakai kelas kontrol yang memanfaatkan pembelajaran konvensional. Selama pembelajaran menggunakan pair check, siswa menunjukkan sikap yang positif.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | pembimbing 1: andika arisetyawan pembimbing 2: supriadi |
Uncontrolled Keywords: | Pair Check, Kemampuan Representasi Matematis |
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education > LB1501 Primary Education |
Divisions: | UPI Kampus Serang > PGSD UPI Kampus Serang |
Depositing User: | UPI Kampus Serang |
Date Deposited: | 14 Aug 2018 03:40 |
Last Modified: | 14 Aug 2018 03:40 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/30486 |
Actions (login required)
View Item |