ANALISIS TINGKAT KESIAPAN SEKOLAH UNTUK IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DALAM KURIKULUM MERDEKA: Penelitian Pada SMP Penggerak di Kota Bogor

Sisworo Hadi, - (2024) ANALISIS TINGKAT KESIAPAN SEKOLAH UNTUK IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DALAM KURIKULUM MERDEKA: Penelitian Pada SMP Penggerak di Kota Bogor. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
T_PK_2110047_Title.pdf

Download (1MB)
[img] Text
T_PK_2110047_Chapter1.pdf

Download (259kB)
[img] Text
T_PK_2110047_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (634kB)
[img] Text
T_PK_2110047_Chapter3.pdf

Download (411kB)
[img] Text
T_PK_2110047_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (554kB)
[img] Text
T_PK_2110047_Chapter5.pdf

Download (233kB)
[img] Text
T_PK_2110047_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
Official URL: https://repository.upi.edu/

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesiapan sekolah sebagai sebuah lembaga pendidikan untuk mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi dalam kurikulum merdeka. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan salah satu pendekatan pembelajaran dalam kurikulum merdeka. Implementasi pembelajaran berdiferensiasi secara sukses akan sangat tergantung pada kesiapan sekolah. Penelitian ini akan menganalisis bagaimana tingkat kesiapan SMP Penggerak di Kota Bogor dalam implementasi pembelajaran berdifrensiasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey. Tingkat kesiapan sekolah akan di ukur menggunakan Readiness Framework Thinking Tool dari Scaccia, dkk dengan beberapa penyesuaian. Subjek penelitian adalah 2 SMP penggerak di wilayah Kota Bogor. Alat ukur tingkat kesiapan Scaccia,dkk diadopsi untuk melihat tingkat kesiapan sekolah. Kerangka kesiapan R= MC2 menjadi kerangka instrument yang di adopsi. ( R: Readiness; C : Inovation Specific Capacity; C: General Capacity). Berdasarkan hasil penelitian Tingkat Kesiapan Sekolah menggunakan Scaccia,dkk ( 2015) , sekolah memiliki tingkat kesiapan yang sangat baik untuk implementasi pembelajaran berdiferensiasi. Menggunakan Internal System Framework dan Quality Implementation Framework , proses implementasi pembelajaran berdiferensiasi di SMP Penggerak di Kota Bogor bisa dibagi menjadi 4 fase. Pada fase 1 semua proses yang berkataitan dengan persiapan internal harus dilakukan. Pada fase 2, sekolah dapat melakukan pengembangan tim dibawah komite pembelajaran sekaligus mengembangkan perencanaan implementasi yang lengkap. Pada fase 3 pengembangan strategi berkelanjutan serta pada fase 4 diperlukan pengembangan pola implementasi untuk masa depan. Kata Kunci :Tingkat kesiapan sekolah, kurikulum Merdeka pembelaran berdiferensiasi ABSTRACT The purpose of this research to find out school's readiness as an institution or organization in implementing Differentiated Learning in Kurikulum Merdeka. One of the learning approaches that is acquired by Kurikulum Merdeka is Differentiated Instruction (Differentiated Learning). Successful implementation of differentiated learning will greatly depend on school readiness. This research analyzes the readiness of SMP Penggerak in Bogor in implementing Differentiated Instruction (Differentiated Learning) This research is quantitative research with a survey method. The level of school readiness will be measured using the Readiness Framework Thinking Tool from Scaccia, et all with several adjustments. The research subjects were 2 SMP Penggerak in the Bogor City. Scaccia, et.al., readiness level measuring tool was adopted to see the level of school readiness. The R=MC2 readiness framework is the framework for the instrument adopted. (R: Readiness; C: Innovation Specific Capacity; C: General Capacity). Based on the results of research on School Readiness Levels using Scaccia, et al (2015), schools were at the ready stage to implement differentiated learning process. Using Interactive System Framework ( ISF) and Quality Implementation Framework ( QIF) , the process of implementing differentiated learning at SMP Penggerak in Bogor City can be divided into 4 phases. In phase 1 all processes related to internal preparation must be carried out. In phase 2, schools can develop teams under learning committees while developing complete implementation plans. In phase 3, the development of a sustainable strategy and in phase 4 it is necessary to develop implementation patterns for the future. Keywords : school readiness,kurikulum Merdeka, differenciated learning.

Item Type: Thesis (S2)
Additional Information: ID SINTA Dosen Pembimbing: Dinn Wahyudin: 5983880
Uncontrolled Keywords: school readiness,kurikulum Merdeka, differenciated learning Tingkat kesiapan sekolah, kurikulum Merdeka pembelaran berdiferensiasi
Subjects: L Education > LB Theory and practice of education
L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools
L Education > LB Theory and practice of education > LB2361 Curriculum
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan > Pengembangan Kurikulum-S2
Depositing User: sisworo hadi
Date Deposited: 04 Oct 2024 08:51
Last Modified: 04 Oct 2024 08:51
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/126989

Actions (login required)

View Item View Item