Muhammad Riza Khairillah, - (2012) WAWACAN BUDIMAN: Analisis Struktur-Sémiotik Pikeun Bahan Ajar Maca Carita Buhun di SMA. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
s_bd_0800559_table_of_content.pdf Download (199kB) |
|
Text
s_bd_0800559_chapter1.pdf Download (312kB) |
|
Text
s_bd_0800559_chapter3.pdf Download (284kB) |
|
Text
s_bd_0800559_chapter5.pdf Download (200kB) |
|
Text
s_bd_0800559_bibliography.pdf Download (228kB) |
Abstract
Skripsi ini berjudul “Wawacan Budiman: Analisis Struktur-Sémiotik pikeun Bahan Pangajaran Maca Carita Buhun di SMA”. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun transliterasi naskah, mendeskripsikan struktur cerita Wawacan Budiman berdasarkan fakta ceritanya, yaitu tokoh, alur, latar dan pupuh yang digunakan. Serta analisis tanda/unsur semiotika yang terdiri atas ikon, indeks, dan simbol. Dalam penelitian ini, digunakan metode deskriptif analisis, yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis seluruh data yang ada pada naskah wawacan tersebut. Sementara teknik yang digunakan adalah teknik studi dokumentasi. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah naskah Wawacan Budiman. Wawacan ini ditulis dengan menggunakan aksara Pégon dan ditransliterasi dengan menggunakan tulisan aksara Latin. Serta kata-kata yang menunjukkan ciri bahasa lama ditulis berdasarkan bahasa Sunda yang digunakan sekarang. Dalam penelitian ini, terdapat beberapa unsur struktur cerita wawacan yang termasuk dalam fakta cerita, yaitu: 1) Tokoh dan wataknya. Tokoh utama dalam Wawacan Budiman adalah Raja Budiman dan Raja Napsu; 2) Alur yang digunakan adalah alur maju; 3) Latar dalam Wawacan Budiman ada 29 latar yang terbagi menjadi tiga bagian: (1) latar tempat 11 (37,93%), (2) latar waktu 11 (37,93%) dan, (3) latar suasana 7 (24,14%); serta 4) pupuh yang digunakan dalam Wawacan Budiman seluruhnya ada 8 kanto dari 7 pupuh yang terdiri dari 265 pada. Persentasenya adalah sebagai berikut: Pangkur 62 pada (23,40%), Dangdanggula 21 pada (7,92%), Durma 47 pada (17,74%), Magatru 23 pada (8,68%), Pucung 51 pada (19,24%), Sinom 40 pada (15,10%), dan Kinanti 21 pada (7,92%). Dari hasil analisis pupuh, terungkap kesalahan-kesalahan yang meliputi kesalahan penggunaan guru wilangan dan guru lagu. Selain itu, hasil analisis unsur semiotik yang terdapat dalam Wawacan Budiman seluruhnya ada 82 tanda, yang digolongkan menjadi 3 bagian: 1) yang termasuk tanda ikon ada 13 (15,85%) yang meliputi ikon imaji (53,85%), ikon diagram (15,38%), dan ikon metafora (30,77); 2) yang termasuk tanda indéks ada 24 (29,27%) dan terbagi menjadi empat kriteria (aktualisasi 3,125%, kelakuan 81,25%, gejala alam 3,125%, dan gejala fisik 12,5%), serta 3) yang termasuk tanda simbol ada 45 macam (54,88%). Dari persentase ini dapat dilihat bahwa tanda yang paling banyak ditemukan adalah tanda simbol.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | ID Sinta Dosen Pembimbing Ruhaliah: 5980277 Dedi Koswara: 5987715 |
Uncontrolled Keywords: | Wawacan Budiman, Analisis Struktur-Sémiotik, Bahan Pangajaran, Maca Carita Buhun |
Subjects: | L Education > L Education (General) L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools P Language and Literature > PN Literature (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan/Program Studi Pendidikan Bahasa Daerah |
Depositing User: | Nanda Khaerunnisa Syafitri |
Date Deposited: | 27 Jul 2023 09:35 |
Last Modified: | 27 Jul 2023 09:35 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/94933 |
Actions (login required)
View Item |