Zain Syaifudin Nakrowi, - (2024) PENGEMBANGAN MODEL OBSERVASI, REFERENSI, ALOKASI, SINERGI, INDEPENDEN (ORASI) BERANCANGAN KONSEP BERPIKIR KRITIS PAUL-ELDER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERARGUMENTASI DALAM TEKS EKSPOSISI BAGI SISWA SMA. S3 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
D_BIND_1907312_Title.pdf Download (806kB) |
|
Text
D_BIND_1907312_Chapter1.pdf Download (463kB) |
|
Text
D_BIND_1907312_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
D_BIND_1907312_Chapter3.pdf Download (723kB) |
|
Text
D_BIND_1907312_Chapter4.pdf Download (7MB) |
|
Text
D_BIND_1907312_Chapter5.pdf Download (363kB) |
|
Text
D_BIND_1907312_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (9MB) |
Abstract
Penelitian ini didasari pada fenomena rendahnya kualitas argumentasi secara tertulis dalam interaksi di media sosial maupun kegiatan menulis akademik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model pembelajaran dengan Observasi, Referensi, Alokasi, Sinergi, dan Independen (ORASI) dengan prinsip Berpikir Kritis (BK) dari Paul-Elder sebagai upaya meningkatkan kemampuan berargumentasi pada teks eksposisi bagi siswa SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni Research and Development (R&D), dengan desain Define, Design, Develop, Disseminate (Four-D). Data penelitian diambil dari delapan SMA Negeri di Kabupaten Blora. Partisipan dalam penelitian ini yakni empat guru praktikan, empat guru observan, sembilan belas guru sebagai calon pengguna model, dan 127 siswa. Hasil penelitian pertama, menunjukkan bahwa pembelajaran menulis argumentasi pada teks eksposisi belum optimal yang terlihat dari minimnya pemodelan, lemahnya pemetaan materi oleh guru, kurangnya pembiasaan proses berpikir kritis, dan rendahnya hasil belajar. Kedua, terumuskan model hipotetik ORASI berancangan konsep berpikir kritis yang tervalidasi sebagai solusi temuan pertama. Ketiga, model ORASI berancangan konsep berpikir kritis Paul-Elder secara terbukti signifikan meningkatkan kemampuan berargumentasi yakni secara struktur dari 0,63 menjadi 2,75 pada uji terbatas, 0,57 menjadi 2,25 pada uji luas dan substansi dari 2,63 menjadi 11, 84 pada uji terbatas, 2,33 menjadi 10,09 pada uji luas. Keempat, produk akhir penelitian berupa model ORASI dan panduan penggunaannya yang sudah telah tervalidasi dan teruji. Kelima, respons pelibat terhadap hasil pengembangan model ORASI berancangan Konsep Berpikir Kritis Paul-Elder sangat positif. Berdasarkan temuan penelitian tersebut, maka model ORASI berancangan konsep Berpikir Krits Paul-Elder dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berargumentasi pada teks eksposisi siswa SMA. This study is based on the phenomenon of low quality argumentation in writing in interactions on social media and academic writing activities. Therefore, this study aims to produce a learning model with Observation, Reference, Allocation, Synergy, and Independence (ORASI) with the principle of Critical Thinking (CT) from Paul-Elder as an effort to improve the ability to argue in expository texts for high school students. The method used in this study is Research and Development (R&D), with the design of Define, Design, Develop, Disseminate (Four-D). The research data were taken from eight state high schools in Blora Regency. Participants in this study were four practicing teachers, four observing teachers, nineteen teachers as prospective model users, and 127 students. The results of the first study showed that learning to write arguments in expository texts was not optimal as seen from the lack of modeling, weak mapping of material by teachers, lack of habituation of critical thinking processes, and low learning outcomes. Second, a hypothetical ORASI model was formulated with a validated critical thinking concept as a solution to the first finding. Third, the ORASI model designed with the Paul-Elder critical thinking concept has been proven to significantly improve argumentation skills, namely in terms of structure from 0.63 to 2.75 in the limited test, 0.57 to 2.25 in the broad test and substance from 2.63 to 11.84 in the limited test, 2.33 to 10.09 in the broad test. Fourth, the final product of the study is the ORASI model and its user guide that have been validated and tested. Fifth, the response of the participants to the results of the development of the ORASI model designed with the Paul-Elder Critical Thinking Concept is very positive. Based on the findings of the study, the ORASI model designed with the Paul-Elder Critical Thinking concept can be used to improve argumentation skills in high school students' exposition texts.
Item Type: | Thesis (S3) |
---|---|
Additional Information: | https://scholar.google.com/citations?user=uHWdUysAAAAJ&hl=id ID SINTA Dosen Pembimbing: Dadang S. Anshori: 6005751 Yeti Mulyati: 5993970 Yuliana Setyaningsih: 6006189 |
Uncontrolled Keywords: | Model Scaffolding, Berpikir Kritis, Menulis Argumentasi Scaffolding Model, Critical Thinking, Argumentative Writing |
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Bahasa Indonesia S-3 |
Depositing User: | Zain Syaifudin Nakrowi |
Date Deposited: | 02 Sep 2024 02:13 |
Last Modified: | 02 Sep 2024 02:13 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/121971 |
Actions (login required)
View Item |