PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM MEMECAHKAN MASALAH : Penelitian Tindakan Kelas pada Mata Pelajaran Geografi di Kelas XI IPS 1 SMAN 1 Cijaku Kabupaten Lebak

Nazat Tyas Mestika, - (2022) PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM MEMECAHKAN MASALAH : Penelitian Tindakan Kelas pada Mata Pelajaran Geografi di Kelas XI IPS 1 SMAN 1 Cijaku Kabupaten Lebak. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

	Text S_GEO_1702678_Title.pdf Download (302kB)
	Text S_GEO_1702678_Chapter1.pdf Download (115kB)
	Text S_GEO_1702678_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (229kB)
	Text S_GEO_1702678_Chapter3.pdf Download (257kB)
	Text S_GEO_1702678_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (289kB)
	Text S_GEO_1702678_Chapter5.pdf Download (94kB)
	Text S_GEO_1702678_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (642kB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang didapat dari hasil wawancara dan observasi pada tahap pra penelitian, permasalahan yang ditemukan yaitu masih rendahnya kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah, hal tersebut diperkuat oleh data dari hasil observasi dan bertanya langsung pada guru mata pelajaran bahwa minat belajar dan hasil penilaian laporan peserta didik pada mata pelajaran geografi kelas XI IPS 1 SMAN 1 Cijaku Kabupaten Lebak pada materi Potensi dan pengelolaan sumber daya kelautan Indonesia . Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah dengan menggunakan model problem based learning. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dan mengacu kepada model penelitian tindakan kelas Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri dari empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus dengan teknik pengumpulan data observasi, dokumentasi dan penilaian LKPD. Analisis data terdiri dari data kuantitatif dan data kualitatif. Hasil penelitian menunjukan penerapan model Problem Based Learning tercapai sebesar 96% pada siklus 1 dan menjadi 100% pada akhir penelitian siklus 2. Hal ini secara signifikan mempengaruhi frekuensi peserta didik dalam kemampuan memecahkan masalah, yaitu pada siklus 1 sebanyak 20 peserta didik (58,8%) berada pada kategori sangat baik, 10 peserta didik (30%) pada kategori baik, 2 peserta didik (6%) pada kategori cukup dan 2 (6%) lainnya berada pada kategori kurang. Frekuensi peserta didik yang mencapai kategori sangat baik meningkat 17,7% dari tahap pra siklus. Pada siklus 2 peserta didik yang mencapai kategori sangat baik meningkat menjadi 31 orang (91,1%), kategori baik 2 orang (6%), kategori cukup 1 orang (3%) dan sudah tidak terdapat peserta didik pada kategori kurang. Frekuensi peserta didik yang mencapai kategori sangat baik dari siklus 1 ke siklus 2 meningkat menjadi 50%. Skor rata-rata kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah pada tahap pra siklus sebesar 53,3, meningkat sebesar 2% menjadi 55,5 pada siklus 1 dan meningkat secara signifikan 35,8% menjadi 91,38 pada siklus 2. Pada penelitian ini penerapan model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah. This research is motivated by the problems obtained from the results of interviews and observations at the pre-research stage, the problems found are the low ability of students to solve problems, this is reinforced by data from observations and asking the subject teacher directly that interest in learning and the results of the assessment of student reports on the subject of geography class XI IPS 1 at SMAN 1 Cijaku, Lebak Regency on the potential and management of Indonesian marine resources. The purpose of this research is to improve the ability of students to solve problems by using a problem based learning model. This research is a classroom action research and refers to the classroom action research model of Kemmis and Mc. Taggart consists of four stages, namely planning, implementation, observation and reflection. The research was carried out in 2 cycles with data collection techniques of observation, documentation and LKPD assessment. Data analysis consists of quantitative data and qualitative data. The results showed the frequency of students in problem-solving skills, namely in cycle 1 as many as 20 students (58.8%) were in the very good category, 10 students (30%) were in the good category, 2 students (6%) were in the good category. sufficient and 2 (6%) are in the less category. The frequency of students who achieved the very good category increased by 17.7% from the pre-cycle stage. In cycle 2, the students who achieved the very good category increased to 31 people (91.1%), in the good category 2 people (6%), the sufficient category was 1 person (3%) and there were no students in the less category. The frequency of students who achieved the very good category from cycle 1 to cycle 2 increased to 50%. The average score of students' ability to solve problems at the pre-cycle stage was 53.3, increased by 2% to 55.5 in cycle 1 and significantly increased 35.8% to 91.38 in cycle 2. In this study, the application of Problem based learning. learning model can improve students' ability to solve problems.

Item Type:	Thesis (S1)
Additional Information:	https://scholar.google.com/citations?hl=en ID SINTA Dosen Pembimbing : Epon Ningrum : 5990289 Ahmad Yani : 5975048
Uncontrolled Keywords:	Penelitian Tindakan Kelas, Problem Based Learning, Kemampuan Memecahkan Masalah Classroom Action Research, Problem Based Learning, Problem Solving Ability
Subjects:	G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) L Education > L Education (General) L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools
Divisions:	Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Geografi-S1
Depositing User:	Nazat Tyas Mestika
Date Deposited:	10 Jul 2024 04:30
Last Modified:	10 Jul 2024 04:30
URI:	http://repository.upi.edu/id/eprint/118843

Actions (login required)

View Item