Bartolomeus Samho, - (2021) PEMBELAJARAN TOLERANSI MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENCEGAH RADIKALISME (Survei terhadap Pembelajaran General and Character Education di SMP Kota Bandung). S3 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
D_PU_1706604_Title.pdf Download (419kB) |
|
Text
D-PU-1706604_Chapter 1.pdf Download (288kB) |
|
Text
D_PU_1706604_Chapter 2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
D_PU_1706604_Chapter 3.pdf Download (405kB) |
|
Text
D_PU_1706604_Chapter 4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
D_PU_1706604_Chapter 5.pdf Download (163kB) |
|
Text
D_PU_1706604_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (3MB) |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya proses pembelajaran toleransi di sekolah sampai pada taraf mengkonstruksi kesadaran siswa mengenai toleransi, khususnya di lingkungan sekolah yang heterogen seperti SMP di Kota Bandung. Pembelajaran toleransi melalui metode transmisi memang dapat membuat siswa toleran tapi tetap punya potensi radikal, sedangkan pembelajaran toleransi melalui pendekatan konstruktivisme membuat anak toleran dan cenderung kurang radikal. Karena itu, penelitian ini memfokuskan perhatian pada proses pembelajaran toleransi yang lebih efektif untuk mengaktualisasikan potensi nilai siswa mengenai toleransi. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana cara guru mengajar toleransi di SMP; 2) Apakah pengaruh pembelajaran toleransi terhadap sikap radikalisme siswa; 3) Bagaimanakah gambaran sikap toleransi dalam kehidupan antarumat beragama di kalangan para siswa SMP di Kota Bandung dewasa ini; 4) Faktor-faktor apakah yang paling berpengaruh terhadap sikap toleransi dalam kehidupan antarumat beragama di kalangan para siswa SMP di Kota Bandung; 5) Apakah sikap tingginya toleransi dalam kehidupan antarumat beragama di antara para siswa SMP di kota Bandung berdampak signifikan terhadap rendahnya tingkat radikalisme. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional survey, yakni penelitian dengan dataset yang ekstensif untuk melihat hubungan antarvariabel berkaitan dengan toleransi. Untuk itu peneliti menyebarkan angket penelitian secara acak kepada 250 siswa SMP kelas IX yang berasal dari empat SMP Negeri dan dua SMP swasta umum di kota Bandung. Angket yang disebarkan itu berisi pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan indikator-indikator toleransi. Peneliti juga melakukan interview terhadap beberapa guru untuk memperoleh informasi mengenai bagaimana cara mereka mengajar toleransi melalui pembelajaran General and Character Education di sekolah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara empirik pembelajaran toleransi di SMP belum optimal. Hal itu mengindikasikan bahwa proses pembelajaran toleransi penting sampai pada taraf konstruksi tanpa menafikan peran transmisi. Model hipotetik pembelajaran toleransi melalui pendekatan konstruktivisme dalam mencegah radikalisme dirancang dengan indikator-indikator seperti: rendah hati, menghormati orang lain, kerjasama, menghindari perselisihan, memelihara kedamaian, menjunjung kebaikan bersama, menolak kekerasan, taat pada aturan, demokratis, tenggang rasa. Model hipotetik ini lebih efektif diterapkan dalam pembelajaran toleransi untuk mencegah radilkalisme di kalangan siswa. Hal ini ditunjukkan dalam temuan penelitian ini bahwa pembelajaran toleransi melalui pendekatan konstruktivisme lebih efektif untuk mencegah radikalisme dibandingkan dengan melalui metode yang lain. Implikasi temuan penelitian ini adalah implementasi pembelajaran General and Character Education di sekolah SMP Kota Bandung yang efektif untuk pengembangan toleransi siswa adalah melalui pendekatan konstruktivisme. Kata kunci: sekolah, guru, siswa, pembelajaran toleransi, pendekatan konstruktivisme, radikalisme. TOLERANCE LEARNING THROUGH THE CONSTRUCTIVISM APPROACH TO PREVENT RADICALISM (Survey on General and Character Education in Junior High School in Bandung) ABSTRACT This research is motivated by the importance of the learning process of tolerance in schools to the level of constructing students' awareness of tolerance, especially in heterogeneous school environments such as junior high schools in Bandung. Learning tolerance through the transmission method can indeed make students tolerant but still have radical potential, while learning tolerance through the constructivism approach makes children tolerant and tends to be less radical. Therefore, this study focuses attention on the learning process of tolerance which is more effective in actualizing the potential values of students regarding tolerance. The problems raised in this study were 1) How do teachers teach tolerance in junior high schools; 2) What is the effect of learning tolerance on students' radicalism; 3) What is the description of tolerance in interfaith life among junior high school students in Bandung today; 4) What factors have the most influence on tolerance in interreligious life among junior high school students in Bandung; 5) Does the attitude of high tolerance in interfaith life among junior high school students in the city of Bandung have a significant impact on the low level of radicalism. This study used a cross-sectional survey approach, namely research with an extensive dataset to see the relationship between variables related to tolerance. For this reason, the researchers distributed the research questionnaire randomly to 250 junior high school students in grade IX from four state junior high schools and two public private junior high schools in Bandung. The questionnaire distributed contains statements relating to tolerance indicators. Researchers also conducted interviews with several teachers to obtain information about how they teach tolerance through learning General and Character Education in schools. The results of this study indicate that empirically tolerance learning in junior high schools is not optimal. This indicates that the learning process of tolerance is important to the level of construction without denying the role of transmission. The hypothetical model of learning tolerance through the constructivism approach in preventing radicalism is designed with indicators such as: humility, respect for others, cooperation, avoiding disputes, maintaining peace, upholding the common good, rejecting violence, obeying rules, democratic, tolerant. This hypothetical model is more effectively applied in learning tolerance to prevent radicalism among students. This is shown in the findings of this study that learning tolerance through the constructivism approach is more effective in preventing radicalism than other methods. The implication of the findings of this study is the implementation of General and Character Education learning in SMP Kota Bandung which is effective for developing student tolerance is through the constructivism approach Keywords: school, teachers, students, learning tolerance, constructivism approach, radicalism.
Item Type: | Thesis (S3) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | sekolah, guru, siswa, pembelajaran toleransi, pendekatan konstruktivisme, radikalisme. |
Subjects: | L Education > L Education (General) L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools L Education > LB Theory and practice of education > LB2361 Curriculum |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Umum/Nilai S-3 |
Depositing User: | Bartolomeus Samho |
Date Deposited: | 08 Jan 2021 04:20 |
Last Modified: | 08 Jan 2021 04:20 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/58171 |
Actions (login required)
View Item |