Tri Agustini Gandaresmi, - (2023) AJÉN-INAJÉN BUDAYA KAMPUNG ADAT MIDUANA Di KABUPATÉN CIANJUR. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
T_BBS_2105485_Title.pdf Download (771kB) |
|
Text
T_BBS_2105485_Chapter1.pdf Download (722kB) |
|
Text
T_BBS_2105485_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
T_BBS_2105485_Chapter3.pdf Download (1MB) |
|
Text
T_BBS_2105485_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
T_BBS_2105485_Chapter5.pdf Download (480kB) |
|
Text
T_BBS_2105485_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (8MB) |
Abstract
NILAI-NILAI BUDAYA KAMPUNG ADAT MIDUANA Di KABUPATÉN CIANJUR Tri Agustini Gandaresmi ABSTRAK Indonesia dengan keragaman budaya dan adat istiadatnya memiliki daya tarik tersendiri bagi para peneliti dan wisatawan. Suku bangsa yang memiliki ciri khas tersendiri adalah suku bangsa Sunda di Jawa Barat. Salah satu kampung adat di Jawa Barat yang menjadi fokus penelitian ini adalah Kampung Adat Miduana, Desa Balégedé, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur yang telah ditetapkan sebagai Kampung Adat pada tahun 1999 oleh pemerintah Kabupaten Cianjur. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mempelajari warisan budaya yang merupakan warisan nenek moyang kita yaitu kampung adat, agar generasi selanjutnya mengetahui warisan nenek moyang kita dan tidak hilang karena perkembangan zaman, teknologi, dan arus pariwisata. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan Pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang digunakan untuk meneliti keadaan objek yang alamiah, di mana peneliti adalah instrumen kuncinya, teknik pengumpulan data dilakukan secara bersamaan, analisis data bersifat induktif, dan hasil pendekatan kualitatif lebih menekankan pada makna daripada generalisasi. Penulis memperhatikan bahwa dekulturasi di Kampung Adat Miduana didasari oleh budaya masyarakat tentang pengetahuan lokal, di mana masyarakat Kampung Adat lebih terbuka terhadap informasi yang diperoleh untuk mengembangkan pengetahuan lokalnya. Unsur-unsur kebudayaan di Kampung Adat Miduana meliputi, sistem religi, sistem organisasi masyarakat, sistem ilmu pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem pekerjaan dan teknologi. Nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat Kampung Adat Miduana yang pertama adalah nilai religi, adanya dongdonan wali puhun salapan menjadikan satu pegangan untuk memegang teguh ajaran Islam. Kedua, nilai sosial, jumlah rumah di Kampung Adat Miduana harus 99 rumah dan tidak boleh lebih. Ketiga, nilai pendidikan, di Kampung Adat Miduana terbagi menjadi tiga sistem, eksternalisasi, objektifikasi, dan Internalisasi. Yang keempat adalah nilai karakter, menurut beberapa narasumber dari generasi terdahulu, bahwa salah satu cara agar panjang umur adalah dengan memakan ikan payo yang terdapat di sungai Cipandak dan memakan sayuran yang ditanam di kebun sendiri. Cara pewarisan budaya di Kampung Adat Miduana yaitu dengan cara memberikan contoh kepada generasi selanjutnya. Sebenarnya tidak ada paksaan dari generasi sebelumnya untuk melakukan kebiasaan yang sama kepada generasi selanjutnya, apalagi mendorong generasi selanjutnya untuk melakukan kegiatan yang sama. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penulis merekomendasikan kepada pemerintah agar mengadakan program khusus terkait pendalaman budaya Kampung Adat Miduana, baik secara internal maupun eksternal. Kata Kunci : Kebudayaan, Kampung Adat, Transfer Pengetahuan Tesis ini dibimbing oleh Prof. Dr. H. Yayat Sudaryat, M.Hum., dan Prof. Dr. Hj Nunuy Nurjanah., M.Pd., 2 Mahasiswa S2 Prodi Pendidikan Bahasa jeung Budaya Sunda FPBS UPI 2021 THE CULTURAL VALUES OF THE TRADITIONAL MIDUANA VILLAGE IN CIANJUR REGENCY Tri Agustini Gandaresmi ABSTRAC Indonesia with its cultural diversity and customs has its own charm for researchers and tourists. An ethnic group that has its own characteristics is the Sundanese people in West Java. One of the traditional villages in West Java which is the focus of this research is the Miduana Traditional Village, Balegede Village, Naringgul District, Cianjur Regency which was designated as a Traditional Village in 1999 by the Cianjur government. This research generally aims to study the cultural heritage which is the legacy of our ancestors, namely traditional villages, so that future generations will know about our ancestral heritage and not lose it due to the times, technology, and tourism flows. The approach in this study uses a qualitative approach. A qualitative approach is an approach used to examine natural objects, where the researcher is the key instrument, data collection techniques are carried out simultaneously, data analysis is inductive, and the results of a qualitative approach emphasize meaning rather than generalization. The author observes that deculturation in Miduana Traditional Village is based on community culture regarding local knowledge, where the Traditional Village community is more open to information obtained to develop their local knowledge. Cultural elements in the Miduana Traditional Village include religious systems, community organization systems, science systems, languages, arts, work systems and technology. The first cultural values in the Miduana Traditional Village community are religious values. Second, social values, the number of houses in Miduana Traditional Village must be 99 houses and no more. Third, the value of education, in Miduana Traditional Village is divided into three systems, externalization, objectification, and internalization. The fourth is the value of character, according to several informants from previous generations, that one way to live a long life is to eat payo fish found in the Cipandak river and eat vegetables grown in one's own garden. The way of cultural inheritance in the Miduana Traditional Village is by setting an example to the next generation. In fact, there is no coercion from the previous generation to carry out the same habits to the next generation, let alone encouraging the next generation to carry out the same activities. From the results of the study it can be concluded that the authors recommend that the government hold a special program related to the deepening of the culture of the Miduana Traditional Village, both internally and externally. Keywords : Culture, traditional village, knowledge transfer 1This thesis was supervised by Prof. Dr. H. Yayat Sudaryat, M.Hum., and Prof. Dr. Hj Nunuy Nurjanah., M.Pd., 2Student S2 of Sundanese Language and Culture Education Study Program FPBS UPI 2021
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Additional Information: | https://scholar.google.com/citations?view_op=new_articles&hl=en&imq=nenk+tri# ID SINTA Dosen Pembimbing Yayat Sudaryat : 5987640 Nunuy Nurjanah : 5983965 |
Uncontrolled Keywords: | AJÉN-INAJÉN BUDAYA KAMPUNG ADAT MIDUANA |
Subjects: | L Education > L Education (General) P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Bahasa dan Budaya Sunda S-2 |
Depositing User: | Tri Agustini Gandaresmi |
Date Deposited: | 16 Aug 2023 01:45 |
Last Modified: | 16 Aug 2023 01:45 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/97063 |
Actions (login required)
View Item |