ANALISIS STRUKTUR DAN NILAI MORAL PANTUN PADA RUBRIK “BUJANG BESAOT” SURAT KABAR BANGKA POS DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR SASTRA DI SMA

Jumani, - (2009) ANALISIS STRUKTUR DAN NILAI MORAL PANTUN PADA RUBRIK “BUJANG BESAOT” SURAT KABAR BANGKA POS DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR SASTRA DI SMA. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
t_bind_0707294_table_of_content.pdf

Download (38kB) | Preview
[img]
Preview
Text
t_bind_0707294_chapter1.pdf

Download (62kB) | Preview
[img] Text
t_bind_0707294_chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (261kB)
[img]
Preview
Text
t_bind_0707294_chapter3.pdf

Download (43kB) | Preview
[img]
Preview
Text
t_bind_0707294_chapter5.pdf

Download (40kB) | Preview
[img] Text
t_bind_0707294_chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (604kB)
[img]
Preview
Text
t_bind_0707294_bibliografy.pdf

Download (47kB) | Preview
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Penelitian ini berjudul Analisis Struktur dan Nilai Moral Pantun pada Rubrik “Bujang Besaot” Surat Kabar Bangka Pos dan Pemanfaatannya sebagai Alternatif Bahan Ajar Sastra di SMA. Penelitian ini diawali adanya kesenjangan antara bahan karya sastra lama di sekolah sebagai bahan ajar, sedangkan dalam KTSP telah dicantumkan bahwa pembelajaran karya sastra lama khususnya pantun merupakan materi yang harus diajarkan kepada siswa yang dijabarkan dalam standar kompetensi. Tujuan penelitian ini untuk menemukan struktur dan nilai moral pantun pada rubrik “Bujang Besaot” serta memperoleh pemanfaatan hasil tersebut bagi pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif menggunakan statistik elementer dalam bentuk persentase. Sumber data penelitian adalah pantun rubrik “Bujang Besaot” pada harian Bangka Pos yang terbit bulan Juni sampai dengan September 2008. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan wawancara. Pada pantun rubrik “Bujang Besaot” terdapat tema yang berhubungan dengan percintaan, sosial, agama, pendidikan, teka-teki, adat, dan budi pekerti. Tema percintaan merupakan tema yang dominan, yaitu sebanyak 165 pantun dari 409 pantun yang dianalisis (40,64%). Dominannya tema percintaan yang terdapat dalam pantun rubrik “Bujang Besaot” menunjukkan masalah cinta adalah masalah yang universal yang akan dialami oleh setiap orang. Tema pantun yang berhubungan dengan adat yang paling sedikit yaitu 5 pantun (1,22%). Unsur rima yang paling banyak digunakan adalah rima akhir sebanyak 269 pantun (65,77%). Dominannya penggunaan rima akhir menjelaskan bahwa penggunaan rima akhir pantun masih sangat diperhatikan oleh penulis pantun. Selanjutnya rima rangkai. Rima yang sedikit digunakan adalah rima berpeluk dan rima patah. Pola rima akhir yang paling banyak digunakan sebagian besar pola pantun a b a b (65,77%). Dominannya pola pantun a b a b menciptakan bunyi-bunyi pantun yang serasi. Selain itu, penggunaan pola rima akhir syair a a a a (26,89%). Selain pola konvensi, pola-pola secara acak juga ditemukan dalam pantun rubrik “Bujang Besaot”. Pola rima akhir pantun tidak lagi digunakan secara ketat. Bahasa dalam pantun cenderung formal (baku) walaupun masih muncul bahasa daerah. Beberapa kosakata tertentu muncul karena dekat dengan lingkungan masyarakat setempat, yaitu Bangka Belitung. Unsur citraan yang digunakan adalah citraan visual, kinaestetik, taktilis, auditif, gustatif, olfaktif, dan organik. Unsur citraan yang dominan adalah citraan visual (45,96%). Dominannya unsur citraan visual mengaktifkan pikiran pembaca terhadap hal-hal yang dilihat. Citraan yang paling sedikit adalah citraan organik (0,73%). Pada pantun rubrik “Bujang Besaot” terkandung nilai moral kesetiaan, kepemimpinan, ketakwaan, persahabatan, dan kesabaran. Nilai moral yang dominan adalah nilai moral persahabatan (37,40%). Dominannya nilai moral persahabatan menjelaskan bahwa hubungan antaranggota masyarakat masih memegang peranan penting untuk menciptakan hubungan yang serasi dan seimbang, sedangkan nilai moral yang terendah adalah nilai moral kedermawanan (1,95%). Semua nilai moral yang ditemukan itu membentuk gambaran sikap manusia. Berdasarkan hasil analisis, maka pantun pada rubrik “Bujang Besaot” ditinjau dari aspek bahasa/kosakata, psikologi, dan latar belakang budaya dapat dijadikan sebagai alternatif bahan ajar sastra di Sekolah Menengah Atas.

Item Type: Thesis (S2)
Additional Information: Nomor Panggil TBIND JUM a-2009
Uncontrolled Keywords: RUBRIK “BUJANG BESAOT” SURAT KABAR BANGKA POS DAN PEMANFAATANNYA
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Bahasa Indonesia S-2
Depositing User: Mr. Tri Agung
Date Deposited: 01 Jul 2014 04:04
Last Modified: 01 Jul 2014 04:04
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/9071

Actions (login required)

View Item View Item