Zacky Muhammadiyah, - (2007) EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PENGGUNAAN ABAKUS DALAM PENGERJAAN SOAL-SOAL PENJUMLAHAN OLEH SISWA TUNANETRA :Studi Eksperimen pada Siswa Tuna Netra Keias VII di SLB-N Bagian A Citeureup Cimahi. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_SPLB_010955_Title.pdf Download (224kB) |
|
Text
S_SPLB_010955_Chapter1.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (219kB) |
|
Text
S_SPLB_010955_Chapter2.pdf Download (403kB) |
|
Text
S_SPLB_010955_Chapter3.pdf Download (304kB) |
|
Text
S_SPLB_010955_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (364kB) |
|
Text
S_SPLB_010955_Chapter5.pdf Download (82kB) |
|
Text
S_SPLB_010955_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (219kB) |
Abstract
Penggunaan alat bantu belajar merupakan hat yang sangat penting digunakan dalam layanan pendidikan bagi siswa tupanetra, namun alat bantu tersebut haruslah memenuhi beberapa kriteria agar dapat digunakan oleh siswa tunanetra yaitu alat bantu yang digunakan harus bersifat taktual (dapat diraba) dan dapat mengeluarkan suara. Karena dalam proses pembelajaran siswa tunanetra mengandalkan indra peraba dan indra pendengarannya. Terdapat beberapa alat bantu yang dapat digunakan sebagai alat bantu bagi siswa tunanetra. alat bantu tersebut antara lain abak:us, papan blockjes dan k.alkulator bicara. Namun pemilihan alat bantu juga harus mempertimbangkan hal lain. Diantaranya adalah faktor kepraktisan dan faktor ekonomi. Alat bantu tersebut haruslah praktis, mudah dibawa dan tidak sulit dalam penggunaan, selain itu harga faktor harga sebaiknya tidak terlalu mahal agar dapat terjangkau oleh semua siswa dari berbagai tingkat ekonomi. Abakus sebagai alat bantu yang bersifat konvensional memenuhi kriteria tersebut. Abakus dapat digunakan dengan cara diraba untuk mengetahui nilai-nilai bilangan yang tertera pada manik-maniknya. Keunggulan lain dari abakus adalah abakus sangat praktis untuk dipergunakan, karena bentuknya yang kecil dapat dengan mudah dibawa serta 51 cara pengoperasiannya tidak terlalu rumit. Secara ekonomis abakus cukup terjangkau karena harga abakus dipasaran relatif murah. Sebagaimana telah dibahas pada Bab sebelumnya. Bahwa berdasarkan pengo)ahan data, analisis data dan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji Wilcoxon, dapat diambil kesimpulan bahwa abakus dapat meningkatkan kemampuan berhitung penjumlahan siswa tunanetra. Hal ini terbukti dengan meningkatnya rata-rata skor yang diperoleh siswa setelah siswa menggunakan abakus dalam mengerjakan soal-soal penjumlahan. Artinya abakus sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan berhitung siswa tunanetra. Begitu pula dalam waktu pengerjaan, siswa menunjukan peningkatan kemampuan berhitung, terbukti setelah menggunakan abakus dalam mengerjakan soal-soal penjumlahan yang diberikan, rata-rata waktu pengeriaan menjadi lebih singkat, dengan kata lain abakus dapat meningkatkan efisiensi waktu belajar bagi siswa tunanetra. Pengenalan abakus sejak dini dan pengajaran berkesimbungan akan lebih meningkatkan keterampilan anak menggunakan abakus, sehingga waktu pengerjaan akan menjadi lebih cepat dengan tingkat akurasi tinggi. Dan pada akhimya akan meningkatkan prestasi akademik siswa tunanetra dalam pelajaran matematika.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Abacus, penjumlahan , siswa tunanetra |
Subjects: | L Education > L Education (General) L Education > LC Special aspects of education Q Science > QA Mathematics |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Luar Biasa |
Depositing User: | Kayla Nathanie Priscilla Setiawan |
Date Deposited: | 16 Jan 2023 08:23 |
Last Modified: | 16 Jan 2023 08:23 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/82187 |
Actions (login required)
View Item |