PROFIL BURNOUT GURU SMP NEGERI DI KOTA CIMAHI BERDASARKAN FAAKTOR DEMOGRAFI DAN LINGKUNGAN KERJA :Studi dalam rangka pengembangan program bimbingan dan konseling untuk mengatasi Bornout Guru

Nurul Herawati, - (2009) PROFIL BURNOUT GURU SMP NEGERI DI KOTA CIMAHI BERDASARKAN FAAKTOR DEMOGRAFI DAN LINGKUNGAN KERJA :Studi dalam rangka pengembangan program bimbingan dan konseling untuk mengatasi Bornout Guru. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_PPB_043416_Title.pdf

Download (567kB)
[img] Text
S_PPB_043416_Chapter1.pdf

Download (311kB)
[img] Text
S_PPB_043416_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (429kB)
[img] Text
S_PPB_043416_Chapter3.pdf

Download (702kB)
[img] Text
S_PPB_043416_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (616kB)
[img] Text
S_PPB_043416_Chapter5.pdf

Download (296kB)
[img] Text
S_PPB_043416_Bibliography.pdf

Download (248kB)
[img] Text
S_PPB_043416_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (4MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena burnout yang dialami oleh profesional yang bekerja di bidang pelayanan sosial. Guru merupakan profesi yang rentan terhadap munculnya burnout. Fenomena burnout dapat terjadi pada guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang mengajar mata ajar yang di uji-kan dalam ujian nasional. Besarnya tuntutan dan tanggung jawab dalam mendidik para siswa sehingga guru dituntut untuk menjalankan tugasnya sesuai dengan tuntutan profesinya. Untuk mengatasi burnout guru, perlu program bimbingan dan konseling yang sesuai dengan kebutuhan guru berdasarkan faktor demografi dan lingkungan kerja. Penelitian ini mengkaji tentang profil burnout guru berdasarkan intensitas, dan indikator burnout guru dengan sebagai dasar untuk merumuskan program bimbingan dan konseling untuk mengatasi burnout guru SMP Negeri di Kota Cimahi. Masalah penelitian dirumuskan ke dalam pertanyaan berikut: bagaimana intensitas sindrom burnout guru; apa indikator dominan sindrom bunout guru; apakah terdapat perbedaan intensitas sindrom burnout guru SMP berdasarkan jenis kelamin, usia, masa kerja, dan latar belakang pendidikan; apakah terdapat perbedaan intensitas sindrom burnout guru SMP berdasarkan beban kerja, kebijakan sekolah, dukungan sosial, dan sistem penghargaan; seperti apa program bimbingan dan konseling untuk mengatasi burnout guru SMP Negeri di Kota Cimahi. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode deskriptif, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan angket. Analisis data menggunakan uji persentase, uji perbedaan dua variabel atau lebih menggunakan uji-t dan ANOVA. Subjek penelitian adalah guru SMP Negeri di Kota Cimahi tahun ajaran 2007/ 2008 yang berjumlah 130 orang guru, yang ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan: (1) intensitas sindrom burnout guru SMP Negeri di Kota Cimahi berada pada kategori sedang (74,6%); (2) aspek sindrom burnout guru adalah kelelahan emosional (30%) dengan indikator dominan mudah marah (75,6%), aspek depersonalisasi (21%) dengan indikator dominan memandang siswa negatif (44,2%, aspek menurunnya prestasi diri (13,2%) dengan indikator dominan kehilangan kreativitas (22,3%); (3) tidak terdapat perbedaan intensitas sindrom burnout guru berdasarkan jenis kelamin, usia, masa kerja, dan latar belakang pendidikan; (4) tidak terdapat perbedaan intensitas sindrom burnout guru berdasarkan beban kerja, kebijakan sekolah, dukungan sosial dan sistem penghargaan. (5) program bimbingan dan konseling dirancang berdasarkan profil burnout guru SMP Negeri di Kota Cimahi. Proses bimbingan dengan berfokus pada rekayasa pribadi dan sosial-lingkungan, menggunakan teknik konseling kelompok (dalam hal ini pelatihan), dengan menggunakan pendekatan active problem solving. Implikasi penelitian ini adalah peningkatan profesionalisme guru sebaiknya memperhatikan faktor organisasi dan pribadi. Dengan demikian guru harus dibekali dengan kompetensi pembelajaran dan keterampilan mengelola diri. Komitmen tinggi yang telah dimiliki guru terhadap profesinya hendaknya mendorong peningkatan motif berprestasi sehingga tidak terjebak pada rutinitas kerja yang miskin kreativitas dan inovasi. Kebanggaan mengemban profesi guru harus ditanamkan kembali sehingga guru menjadi pribadi yang memiliki kendali dan tidak rentan terhadap munculnya burnout. Salah satu strategi untuk mengembangkan kemampuan tersebut melalui pelatihan.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Burnout, guru smp,demografi, lingkungan kerja
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
L Education > L Education (General)
L Education > LB Theory and practice of education
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Psikologi dan Bimbingan
Depositing User: DAM STAF Editor
Date Deposited: 08 Aug 2021 04:45
Last Modified: 02 Jan 2023 07:33
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/63410

Actions (login required)

View Item View Item