Tobing, Prana Fahmi L (2017) STUDI REKAHAN ALAMI 2D BESERTA PEMODELANNYA DAN PERUBAHAN REKAHAN 3D AKIBAT PENGARUH SUHU TINGGI PADA BATUAN RESERVOIR PANAS BUMI. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
S_FIS_1104365_Title.pdf Download (225kB) | Preview |
|
|
Text
S_FIS_1104365_Abstract.pdf Download (295kB) | Preview |
|
|
Text
S_FIS_1104365_Table_of_content.pdf Download (352kB) | Preview |
|
|
Text
S_FIS_1104365_Chapter1.pdf Download (225kB) | Preview |
|
Text
S_FIS_1104365_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (574kB) |
||
|
Text
S_FIS_1104365_Chapter3.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text
S_FIS_1104365_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
||
|
Text
S_FIS_1104365_Chapter5.pdf Download (125kB) | Preview |
|
|
Text
S_FIS_1104365_Bibliography.pdf Download (441kB) | Preview |
|
Text
S_FIS_1104365_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (499kB) |
Abstract
Rekahan memegang peranan penting dalam transpor fluida pada reservoir panas bumi. Rekahan yang dianalisis pada penelitian ini terbagi menjadi dua jenis yaitu rekahan alami 2D dan perubahan rekahan 3D akibat pengaruh suhu tinggi. Rekahan alami 2D diambil dari lapisan tipis (thin section) pada batuan panas bumi Kamojang dengan ukuran citra 3×5 cm. Dimensi fraktal rekahan alami 2D memiliki nilai yang hampir sama untuk setiap perubahan skala yaitu dengan rata-rata (1.861 ± 0.039). Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa rekahan alami bersifat fraktal yaitu memiliki nilai dimensi fraktal yang sama untuk setiap skala yang berbeda atau self-similarity yang cukup tinggi. Sehingga pemodelan rekahan yang paling tepat adalah model fraktal IFS (Iterated Function System). IFS secara matematis adalah metode pembuatan model objek fraktal (Barnsley dan Andrew, 2011). Pemodelan fraktal IFS ini karena rekahan bersifat kompleks dan heterogen dalam skala yang besar, sedangkan penerapan upscaling dengan model fraktal bersifat bebas dari heterogenitas (Gueguen, dkk, 2006). Hasil analisis citra digital pada model IFS dan data rekahan rekahan alami memiliki kesamaan bentuk, yaitu pada densitas rekahan akan bernilai konstan pada pertambahan skala, intensitas rekahan bertambah secara eksponensial terhadap pertambahan skala, dan dimensi fraktal model IFS adalah (1.863 ± 0.021). Pada Rekahan sampel 3D diberikan kelakuan temperatur yang berbeda pada sampel, yaitu suhu ruang (24° C), 300° C, dan 600° C yang kemudian dilakukan pemindaian citra menggunakan alat Micro-Computed Tomography Scan (µ-CTScan). Besaran fisis rekahan yang didapat sebagai fungsi suhu bertambah secara eksponensial, baik itu parameter rekahan [aperture {e (T)}, densitas {F (T)}, dan intensitas {I (T)}], maupun besaran transpor rekahan [porositas {? (T)}, tortuositas {t (T)}, dan permeabilitas {k (T)}]. Perubahan sifat fraktal rekahan pada sampel 3D ini merupakan dampak dari berubahnya elemen mikrostruktur rekahan (Nfracture). Perubahan elemen ini menghasilkan persamaan yang menunjukkan dimensi fraktal sebagai fungsi dari suhu. Persamaan ini dihubungkan dengan besaran transpor fluida yaitu permeabilitas, sehingga akan diperoleh permeabilitas selain pada suhu ruang (24° C), 300° C, dan 600° C.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil: S FIS TOB s-2016; Pembimbing I: Selly Feranie, II: Umar Fauzi |
Uncontrolled Keywords: | Rekahan alami 2D, model fraktal IFS, perubahan rekahan 3D, suhu tinggi, parameter rekahan, dimensi fraktal |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) G Geography. Anthropology. Recreation > GB Physical geography G Geography. Anthropology. Recreation > GE Environmental Sciences Q Science > QC Physics |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Jurusan Pendidikan Fisika > Program Studi Fisika (non kependidikan) |
Depositing User: | Mr mhsinf 2017 |
Date Deposited: | 21 Jul 2017 02:48 |
Last Modified: | 21 Jul 2017 02:48 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/23845 |
Actions (login required)
View Item |