NILAI BUDAYA SUNDA DALAM KESENIAN GAOK DI DESA KULUR KABUPATEN MAJALENGKA UNTUK PENGAJARAN MEMBACA DI SMA KELAS XII

Aridah, Ida (2013) NILAI BUDAYA SUNDA DALAM KESENIAN GAOK DI DESA KULUR KABUPATEN MAJALENGKA UNTUK PENGAJARAN MEMBACA DI SMA KELAS XII. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
S_BD_0906106_Title.pdf

Download (258kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_BD_0906106_Abstract.pdf

Download (250kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_BD_0906106_Table_of_Content.pdf

Download (187kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_BD_0906106_Chapter1.pdf

Download (341kB) | Preview
[img] Text
S_BD_0906106_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (450kB)
[img]
Preview
Text
S_BD_0906106_Chapter3.pdf

Download (363kB) | Preview
[img] Text
S_BD_0906106_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
S_BD_0906106_Chapter5.pdf

Download (255kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_BD_0906106_Bibliography.pdf

Download (309kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui dan menganalisis nilai budaya Sunda yang terdapat dalam kesenian Gaok untuk dijadikan sebagai materi pelajaran membaca bahasan kesenian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskripsi. Tekhnik yang digunakan dalam penelitian ini adalah telaah pustaka, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data yang diambil adalah dari hasil studi pustaka, data hasil wawancara dari seniman Gaok, dan video hasil dari pagelaran kesenian Gaok di Désa Kulur. Setelah dilaksanakannya penelitian, akhirnya didapatkan data mengenai kesenian Gaok dari mulai deskripsi, sejarah, nilai budaya Sunda yang di dalamnya terdapat tujuh unsur kebudayaan, sampai kepada pengaplikasian materi pelajaran membaca bahasan kesenian di SMA kelas XII. Dari hasil analisis terdapat tujuh unsur kebudayaan yaitu (1) sistem keagamaan dan kepercayaan/religi di antaranya: pembukaan dari pagelaran seni Gaok seperti hadoroh dan kidung bubuka, sesajen seperti tumpeng (congcot rosul), rurujakan, dan congcot tujuh, serta dari acara hajat seperti sunatan, nikahan, mipit paré, ngayun, dan tingkeban; (2) sistem organisasi dan kemasyarakatan di antaranya: adanya gotong royong dalam memainkan musik dan adanya panggilan khusus yang terdapat pada naskah Wawacan Nyi Rambutkasih seperti Gusti, patih, ratu, éndang, kanjeng, serta pangeran; (3) sistem ilmu pengetahuan di antaranya: pengetahuan tentang tumbuhan yang bisa digunakan untuk obat yaitu buah maja dan mengenai waktu diadakannya seni Gaok untuk acara mipit paré; (4) sistem bahasa di antaranya: bahasa yang dipakai dalam pagelaran seni Gaok yaitu bahasa Sunda dan bahasa Jawa pada pembacaan rajah penutup; (5) kesenian di antaranya: alat musik yang digunakan seperti goong, gendang dan kulantér, terompet, dan kecrék serta kualitas suara dalang yang khas dalam menyanyikan pupuh; (6) sistem mata pencaharian dan ekonomi di antaranya: tergambar pada naskah Wawacan Sulanjana yang menceritakan asal usul padi dan menggambarkan kehidupan petani; dan (7) teknologi di antaranya: adanya pergantian alat musik dan speaker serta microphone sebagai pelengkap. Dari hasil analisis tersebut maka deskripsi mengenai kesenian Gaok bisa dijadikan bahan pembelajaran yaitu materi membaca bahasan tentang kesenian pada pelajaran bahasa Sunda di SMA kelas XII. This study was conducted to determine and analyze the Sundanese culture value that contained in the Gaok art to serve as a reading material of art. The methodology used in this study is qualitative description. The techniques used in this study are literature review, observation, interview, and documentation. Sources of the data are taken from the literature, interview with Gaok artists, and the video showcase of Gaok in the Kulur village. After the implementation of the study, the data of Gaok art obtained ranging from description, history, Sudanese culture value that consist of seven elements of culture, until the application of learning material in reading discussion of art to the twelfth grade of senior high school. From the result, there are seven elements of culture, namely (1) religion and belief system, such as: the opening of the Gaok art show like hadoroh and kidung bubuka, offering such as cone (congcot rosul), rurujakan, and congcot tujuh, as well as the intent of the event such as circumcision, marriage, mipit paré, ngayun, and tingkeban; (2) organization and civic system including: the existence of mutual assistance in playing music and a special call contained in the manuscript Wawacan Nyi Rambutkasih like Gusti, patih, ratu, éndang, kanjeng, sas well as Pangeran; (3) science system include: knowledge of plants that can be used to cure that is maja fruit and the time of the Gaok art when mipit paré; (4) language system, such as: the language used in the Gaok art show are Sundanese and Javanese language in the and of rajah; (5) the arts, including: musical instruments used as goong, kendang and kulantér, trumpets, and manacle as well as the quality of mastermind’s vocal that unique in singing stanzas; (6) livelihoods and economic system, illustrated in Wawacan Sulanjana script that tells about the origin of rice and describe the life of farmers; and (7) technology, include: the change of musical instruments, speaker, and mic as a complement. From the result of the analysis, the Gaok art can be used as learning material in reading discussion of art on Sundanese language subject to the twelfth grade of senior high school.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Universitas Pendidikan Indonesia > Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan/Program Studi Pendidikan Bahasa Daerah
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan/Program Studi Pendidikan Bahasa Daerah
Depositing User: DAM STAF Editor
Date Deposited: 23 Sep 2013 05:15
Last Modified: 23 Sep 2013 05:15
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/1506

Actions (login required)

View Item View Item