Dhavin Azka Maulana, - (2024) IMPLEMENTASI MODEL BIMBINGAN SEBAYA (PEER GUIDANCE) SEBAGAI STRATEGI RESOLUSI KONFLIK DI SMP NEGERI 1 KATAPANG KABUPATEN BANDUNG. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_SOS_2003860_Title.pdf Download (1MB) |
|
Text
S_SOS_2003860_Chapter1.pdf Download (352kB) |
|
Text
S_SOS_2003860_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (643kB) |
|
Text
S_SOS_2003860_Chapter3.pdf Download (456kB) |
|
Text
S_SOS_2003860_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
S_SOS_2003860_Chapter5.pdf Download (340kB) |
|
Text
S_SOS_2003860_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (2MB) |
Abstract
Konflik dalam dunia pendidikan merupakan suatu hal yang lumrah terjadi. Agar konflik bersifat konstruktif, dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak yang berkontribusi dalam upaya resolusi konflik di sekolah. Salah satu dukungan agar resolusi konflik dapat tercapai adalah dengan adanya implementasi dari program bimbingan sebaya (Peer Guidance). Untuk mengkaji program tersebut, Peneliti melakukan sebuah penelitian yang bertujuan untuk mengkaji implementasi model bimbingan Peer Guidance sebagai strategi resolusi konflik antarsiswa di SMP Negeri 1 Katapang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan model bimbingan Peer Guidance terdiri dari tiga tahap utama yaitu Peer Selection, Peer Training, dan Guidance Session. Peneliti juga menemukan adanya struktur organisasi Peer Guidance yang mendukung pelaksanaan program bimbingan tersebut. Selanjutnya, kontribusi Duta Peer Guidance dalam mengatasi konflik di SMP Negeri 1 Katapang teridentifikasi melalui peran mereka sebagai konselor sebaya, mediator sebaya, koordinator antara siswa yang berkonflik dengan guru BK, serta sebagai role model dan agen perubahan perilaku, program kerja, metode/strategi yang digunakan oleh para Peers, serta persepsi positif dari warga sekolah terhadap program ini juga menjadi aspek penting dalam kontribusi Duta Peer Guidance. Penelitian ini juga menemukan bahwa faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan model bimbingan Peer Guidance terdiri dari aspek internal dan eksternal. Faktor internal meliputi motivasi dan komitmen para Duta Peer Guidance, sementara faktor eksternal mencakup dukungan dari guru, orang tua, dan lingkungan sekolah. Faktor penghambat termasuk keterbatasan waktu dan sumber daya, serta keterbatasan siswa dalam melaksanakan bimbingan sebaya. Dengan demikian, penelitian ini memberikan pemahaman yang komprehensif tentang pelaksanaan model bimbingan Peer Guidance di SMP Negeri 1 Katapang dan kontribusi pentingnya dalam meresolusi konflik antarsiswa. Temuan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi sekolah lain dalam mengimplementasikan program serupa untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih harmonis dan kondusif. Conflict in the world of education is a common thing. For conflict to be constructive, support is needed from various parties who contribute to conflict resolution efforts in schools. One support so that conflict resolution can be achieved is the implementation of a Peer Guidance program. To examine this program, researchers conducted a study aimed at examining the implementation of the Peer Guidance guidance model as a conflict resolution strategy between students at SMP Negeri 1 Katapang. This research uses a qualitative approach with a case study method. The research results show that the implementation of the Peer Guidance guidance model consists of three main stages, namely Peer Selection, Peer Training, and Guidance Session. Researchers also found that there is a Peer Guidance organizational structure that supports the implementation of the guidance program. Furthermore, the contribution of Peer Guidance Ambassadors in overcoming conflict at SMP Negeri 1 Katapang was identified through their role as peer counselors, peer mediators, coordinators between students in conflict and guidance and counseling teachers, as well as role models and agents of behavior change, work programs, methods/strategies that used by Peers, as well as positive perceptions from the school community towards this program are also important aspects in the contribution of Peer Guidance Ambassadors. This research also found that the supporting and inhibiting factors for implementing the Peer Guidance guidance model consist of internal and external aspects. Internal factors include the motivation and commitment of the Peer Guidance Ambassadors, while external factors include support from teachers, parents and the school environment. Inhibiting factors include limited time and resources, as well as students' limitations in carrying out Peer Guidance. Thus, this research provides a comprehensive understanding of the implementation of the Peer Guidance guidance model at SMP Negeri 1 Katapang and its important contribution in resolving conflicts between students. It is hoped that these findings can become a reference for other schools in implementing similar programs to create a more harmonious and conducive learning environment.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=dhavin+azka+maulana&btnG= ID SINTA Dosen Pembimbing: Elly Malihah: 5978468 Rika Sartika: 5990052 |
Uncontrolled Keywords: | Peer Guidance, Resolusi Konflik, Konflik Antarsiswa, SMP Negeri 1 Katapang Peer Guidance, Conflict Resolution, Conflict Between Students, SMP Negeri 1 Katapang |
Subjects: | L Education > L Education (General) L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Sosiologi |
Depositing User: | Dhavin Azka Maulana |
Date Deposited: | 19 Sep 2024 08:13 |
Last Modified: | 19 Sep 2024 08:13 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/125066 |
Actions (login required)
View Item |