Agus Suhendi, - (2023) KERANGKA BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN KESEHATAN MENTAL REMAJA: Penelitian di SMK Plus Bani Muchtar Rancaekek Siswa Kelas XI dan XII. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
T_BP_1907475_Title.pdf Download (478kB) |
|
Text
T_BP_1907474_Chapter1.pdf Download (194kB) |
|
Text
T_BP_1907474_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (318kB) |
|
Text
T_BP_1907474_Chapter3.pdf Download (234kB) |
|
Text
T_BP_1907474_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (482kB) |
|
Text
T_BP_1907474_Chapter5.pdf Download (115kB) |
|
Text
T_BP_1907474_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (648kB) |
Abstract
Berdasarkan penelitian sepanjang tahun 2021 yang dilakukan oleh Indonesia International Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) pasca COVID -19 tentang survey kesehatan mental nasional yang mengukur angka kejadian gangguan mental usia remaja menunjukan rasio satu dari tiga remaja di Indonesia memiliki masalah kesehatan mental. Dalam diseminasi hasil penelitiannya disampaikan bahwa masalah mental atau gangguan mental tersebut lebih diakibatkan oleh gangguan kecemasan, depresi, gangguan perilaku dan gangguan stress pasca trauma. Identity merupakan bagian dari konsep diri (self concept) yang yang harus dikembangkan secara positif oleh setiap remaja. Dalam konteks pendidikan di sekolah, kesehatan mental remaja berkaitan erat dengan layanan Bimbingan dan Konseling. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kesehatan mental remaja di usia sekolah menengah kejuruan. Berdasarkan dari identifikasi tersebut diharapkan sekolah secara khusus dapat membuat program layanan Bimbingan dan Konseling dengan fokus mengembangkan mental health (kesehatan mental) remaja. Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kulitatif dengan metode ethnometodology dalam pengumpulan data penelitiaannya dengan memperlakukan realitas objektif sebagai hasil yang interaksional, diskursif dan deskriptif melalui wawancara, observasi dan analisis dokumen tentang identifikasi kesehatan mental remaja dan tindak lanjutnya dalam layanan Bimbingan dan Konseling. Hasil penelitian menunjukan bahwa siswa SMK : (1) memiliki penghargaan terhadap diri dan orang lain dengan baik; (2) memiliki selera humor sewajarnya; (3) mampu mendayagunakan potensi akal untuk sesuatu yang bersifat kreatif dan realistik; (4) bersikap tenang dan sewajarnya, yang secara umum memiliki kesehatan mental yang baik. Akan tetapi dalam kondisi tertentu setelah dilaksanakan need assessment, teridentifikasi sebagian siswa SMK : (1) memiliki kondisi mental remaja yang kurang sehat; (2) membutuhkan bantuan bimbingan yang salah satunya adalah melalui kerangka bimbingan kelompok untuk mengembangkan kesehatan mental remaja. Based on research throughout 2021 conducted by the post-COVID-19 Indonesia International Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) regarding a national mental health survey that measures the incidence of mental disorders in adolescents, it shows that a ratio of one in three adolescents in Indonesia has mental health problems. In the dissemination of his research results, he conveyed that mental problems or mental disorders are more caused by anxiety disorders, depression, behavioral disorders and post-traumatic stress disorder. Identity is part of the self-concept that must be developed positively by every teenager. In the context of education in schools, adolescent mental health is closely related to Guidance and Counseling services. This study aims to determine the mental health profile of adolescents at vocational high school age. Based on this identification, it is hoped that schools can specifically develop Guidance and Counseling service programs with a focus on developing adolescent mental health. In this study, the authors used a qualitative approach with the ethnomethodology method in collecting research data by treating objective reality as interactional, discursive and descriptive results through interviews, observation and document analysis regarding the identification of adolescent mental health and its follow-up in Guidance and Counseling services. The results of the study show that SMK students: (1) have good respect for themselves and others; (2) have a reasonable sense of humor; (3) being able to utilize the potential of reason for something that is creative and realistic; (4) be calm and reasonable, generally have good mental health. However, under certain conditions after the need assessment was carried out, it was identified that some SMK students: (1) had an unhealthy adolescent mental condition; (2) need guidance assistance, one of which is through a group guidance framework to develop adolescent mental health.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Additional Information: | https://scholar.google.com/citations?view_op=new_profile&hl=id ID SINTA Dosen Pembimbing: Syamsu Yusuf: 5991749 Yaya Sunarya: 5995894 |
Uncontrolled Keywords: | Bimbingan dan Konseling, bimbingan kelompok, kesehataan mental dan remaja Adolescence, group guifdance, guidance and counseling, mental health |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology L Education > L Education (General) L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Bimbingan dan Konseling-S2 |
Depositing User: | - Agus Suhendi |
Date Deposited: | 09 Oct 2023 01:35 |
Last Modified: | 09 Oct 2023 01:35 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/109424 |
Actions (login required)
View Item |