PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER GENERASI MUDA PASCA-KONFLIK AMBON: Studi Kasus Pada SMA Negeri 9. Kota Ambon

Tuhuteru, Laros (2009) PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER GENERASI MUDA PASCA-KONFLIK AMBON: Studi Kasus Pada SMA Negeri 9. Kota Ambon. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
t_pkn_0706212_table_of_content.pdf

Download (260kB) | Preview
[img]
Preview
Text
t_pkn_0706212_chapter1.pdf

Download (339kB) | Preview
[img] Text
t_pkn_0706212_chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (451kB) | Request a copy
[img]
Preview
Text
t_pkn_0706212_chapter3.pdf

Download (322kB) | Preview
[img] Text
t_pkn_0706212_chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB) | Request a copy
[img]
Preview
Text
t_pkn_0706212_chapter5.pdf

Download (259kB) | Preview
[img]
Preview
Text
t_pkn_0706212_bibliography.pdf

Download (273kB) | Preview
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Ambon pasca konflik sosial Masyarakat kini tinggal terkotak-kotak, berdasarkan kelompok dan golongan. Kelompok Obet tinggal di wilayah-wilayah dataran tinggi atau daerah atas, sementara kelompok Acang di wilayah dataran rendah atau dekat pantai. Dalam kehidupan sehari-hari, interaksi antar kelompok sudah berjalan “normal”. Tapi, untuk tinggal berbaur dengan kelompok yang berbeda, masih dirasakan kurang “nyaman”. Etnis tertentu, terutama Cina yang umumnya bekerja sebagai pedagang dengan modal besar, memilih strategi menunggu situasi kondusif. Tanah dan rumah mereka tidak dijual, tapi dititipkan pada orang lain, aparat, atau tokoh masyarakat untuk menjaganya. Para penjaga ini diuntungkan dari dua sisi. Yaitu, dari pemilik rumah, mereka mendapat uang jaga. Jika ada pendatang yang mau menempati rumah (bekas terbakar) tersebut, mereka pun mendapat uang sewa tambahan. Konflik merupakan suatu bentuk interaksi sosial ketika dua individu mempunyai kepentingan yang berbeda dan kehilangan keharmonisan di antara mereka. Pada dasarnya konflik adalah alami dan sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Seperti dikatakan Walter (199:1) Semua data dan informasi mengenai konflik sosial tahun 1999 di Ambon dikemas melalui sebuah perangkat metode penelitian kualitatif yang menurut peneliti sangat efekif dalam rangka merealisir tujuan penelitian ini. Melalui teknik obsevasi langsung, yang secara jujur peneliti diakui telah dilalui sejal tanggal 19 januari 1999 (awal terjadinya konflik sosial di Ambon) sampai dengan selesai konflik sosial, ditamba dengan observasi yang dilakukan dalam tahapan penelitian berikutnya yakni awal Maret hingga diakhir April 2009. Disamping itu penulis juga menggunakan metode wawancara mendalam, terutama terhadap beberapa orang informasi kunci yang ditentukan secara sengaja sesuai kebutuhan penelitian ini. Melalui perangkat metode-metode itulah, hasil penelitian ini dapat disajikan melaluitesis ini. Atas dasar itulah penulis bermaksud membuat analisis secara lengkap dan konprehansif, diantaranya karakter generasi muda dapat dibina dan dibentuk melaului PKn dan peran masyarakat orang tua atau kelauarga dan berbagai pihak yang berkompeten dalam meberikan pembinaan kepada generasi muda pasca konflik sosial Ambon. PKn dalam membentuk karakter generasi muda secara inovatif dalam tujuan dengan formatnya, sehingga para guru merasa keleluasan untuk menentukan pilihan metode pembelajaran PKn benar-benar membina dan membentuk watak karakter generasi muda yang demokrastis dan bersikap menghargai orang lain dan sadar akan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu guru, keluarga, tokoh masyarakt, organisasi sosial politik, organisasi kepemudaan secara formal maupun non formal terus berupaya membentuk dan membina karakter generasi muda pasca konflik sosial Ambon. Malaui pendekatan kultur artinya menghidupkan kembali budaya lokal seperti Pela Gandong, Makan Patita, Masohi, Ale Rasa Beta Rasa. Maupun malalui acara-cara peringatan keagamaan. Hal ini menurut Maxwell (2001) karakter yang baik lebih dari sekedar perkataan, melainkan sebuah pilihan yang membawa kesuksesan.

Item Type: Thesis (S2)
Additional Information: Nomor Panggil T_PKN TUH p-2009
Uncontrolled Keywords: PERAN PENDIDIKAN, KEWARGANEGARAAN, KARAKTER GENERASI MUDA PASCA-KONFLIK
Subjects: L Education > L Education (General)
L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Kewarganegaraan S-2
Depositing User: Staf Koordinator 2
Date Deposited: 30 Jun 2014 04:58
Last Modified: 30 Jun 2014 04:58
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/10212

Actions (login required)

View Item View Item