Selvi Seftiani, - (2023) ASPEK SOSIAL DALAM TINDAK TUTUR MEMINTA MAAF PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA KOREA TINGKAT MENENGAH. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_KOR_1902189_Title.pdf Download (862kB) |
|
Text
S_KOR_1902189_Chapter1.pdf Download (257kB) |
|
Text
S_KOR_1902189_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (744kB) |
|
Text
S_KOR_1902189_Chapter3.pdf Download (848kB) |
|
Text
S_KOR_1902189_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (758kB) |
|
Text
S_KOR_1902189_Chapter5.pdf Download (195kB) |
|
Text
S_KOR_1902189_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
Abstract
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan aspek sosial dan faktor penyebabnya dalam tindak tutur meminta maaf pada mahasiswa Pendidikan Bahasa Korea tingkat menengah. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dan teknik pengumpulan data yang terdiri dari survei dan wawancara yang dianalisis dengan desain kualitatif deskriptif. Sampel penelitian terdiri dari 57 orang mahasiswa Pendidikan Bahasa Korea tingkat menengah. Data dikumpulkan melalui Discourse Completion Task (DCT) dan wawancara tertulis dan dianalisis menggunakan metode analisis grounded theory. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan strategi permintaan maaf didominasi oleh strategi mengungkapkan permintaan maaf (A), khususnya subkategori mengekspresikan penyesalan (A1). Namun, strategi berjanji untuk mencegah terulangnya kesalahan (E) paling sedikit digunakan. Situasi dengan tingkat beban atau keparahan pelanggaran yang tinggi cenderung memunculkan variasi strategi permintaan maaf yang lebih kaya, sementara situasi dengan tingkat beban yang rendah menghasilkan variasi yang lebih terbatas. Analisis situasi menunjukkan bahwa strategi permintaan maaf bervariasi tergantung pada konteks status sosial, tingkat kedekatan, dan tingkat beban. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya memasukkan aspek sosial dalam pembelajaran bahasa. Mahasiswa perlu memahami konteks budaya dan norma-norma sosial yang memengaruhi tindak tutur meminta maaf. Pengajar dapat memanfaatkan temuan ini untuk mengembangkan pendekatan pengajaran yang berfokus pada komunikasi lintas budaya. Temuan ini dapat digunakan sebagai dasar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Korea dan keterampilan berbahasa, khususnya keterampilan pragmatis mahasiswa. Penelitian ini juga memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang aspek sosial dalam tindak tutur meminta maaf dan kontribusi pentingnya dalam pembelajaran bahasa, pengajaran, dan interaksi sosial lintas budaya, serta membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut di masa depan. This thesis aims to understand the patterns of social aspects' utilization and their causal factors in apology speech acts among second-level Korean Language Education students. The research employs qualitative methodology with data collection techniques involving surveys and interviews. The collected data are analyzed using a qualitative descriptive design. The research sample consists of 57 second-level Korean Language Education students. Data is gathered through Discourse Completion Task (DCT) and written interviews, analyzed using grounded theory analysis. The results reveal that apology strategies are predominantly dominated by the expression of apologies (A), particularly the subcategory of expressing regret (A1). However, the promise to prevent future mistakes strategy (E) is used the least. Situations with a higher level of violation severity tend to generate richer variations in apology strategies, while situations with lower violation severity result in more limited variations. Situation analysis indicates that apology strategies vary depending on the context of social status, closeness level, and violation severity. The implications of this research underscore the importance of incorporating social aspects into language learning. Students need to comprehend cultural contexts and social norms influencing apology speech acts. Educators can utilize these findings to develop cross-cultural communication-focused teaching approaches. These findings can serve as a basis for enhancing the quality of Korean language learning and linguistic skills, especially students' pragmatic abilities. This research also offers deeper insights into the social dimensions of apology speech acts and their significant contribution to language learning, teaching, cross-cultural social interactions, opening opportunities for further future research.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | https://scholar.google.com/?authuser=2 ID SINTA Dosen Pembimbing Didin Samsudin: 6102061 Asma Azizah: 6705531 |
Uncontrolled Keywords: | tindak tutur meminta maaf, strategi permintaan maaf, aspek sosial, discourse completion test apology speech act, apology request strategies, social aspects |
Subjects: | L Education > L Education (General) L Education > LB Theory and practice of education P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa Korea |
Depositing User: | Selvi Seftiani |
Date Deposited: | 29 Aug 2023 08:03 |
Last Modified: | 29 Aug 2023 08:05 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/99756 |
Actions (login required)
View Item |