Yadi Mulyadi, - (2012) WACANA PROPAGANDA SOSIAL DALAM MURAL. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
s_ind_0607820_table_of_content.pdf Download (266kB) |
|
Text
s_ind_0607820_chapter1.pdf Download (334kB) |
|
Text
s_ind_0607820_chapter3.pdf Download (278kB) |
|
Text
s_ind_0607820_chapter5.pdf Download (255kB) |
|
Text
s_ind_0607820_bibliography.pdf Download (285kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanda-tanda yang digunakan pada mural dalam mengkonstruksi wacana dan mengetahui proses semiosis yang terjadi dalam wacana mural propaganda sosial. Dalam proses semiosis tersebut nantinya diperlihatkan makna yang hadir dari proses interpretasi. Interpretant melakukan penafsiran yang bertolak dari apa yang terdapat dalam kognisi pertama setelah menangkap representament, yakni objek. Kemudian, interpretant membongkar konteks kebudayaan yang mengkonstruksi keberadaan berbagai tanda dalam mural tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam bingkai pendekatan semiotik. Semiotik yang digunakan adalah semiotika Peirce (1838-1914), yang memfokuskan dirinya pada tanda sebagai objek kajiannya, serta bagaimana peneliti menafsirkan dan memahami mural tersebut. Mural berteks yang mengusung pesan propaganda sosial menjadi objek penelitian ini. Teknik penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan data (mural yang mengusung pesan propaganda sosial) terlebih dahulu melalui observasi, dokumentasi, dan catat. Kemudian data ditranskrip ke dalam kartu data, lalu diidentifikasi dan diklasifikasi merujuk pada teori yang digunakan. Setelah itu, data dianalisis untuk menjawab apa yang menjadi rumusan masalah. Hasil penelitian ini, menemukan beberapa hal. Jenis tanda yang ditemukan meliputi tanda verbal dan tanda nonverbal. Keduanya hadir dengan konteks yang saling berkaitan, membawa pesan yang ingin disampaikan muralis. Konteks di sini adalah situasi sosial tempat digunakannya berbagai tanda dalam mural tersebut. Keenam mural tersebut memperlihatkan usaha propaganda dengan sasaran utama untuk memengaruhi pembaca, sesuai dengan keinginan muralis dengan menekankan aspek human interst pada sebagian besar mural. Selain itu, terdapat mural yang menekankan aspek politik yang terdapat pada salah satu mural. Interpretasi yang muncul pada mural yang pertama adalah sebuah ungkapan kekecewaan terhadap kondisi transportasi kereta api yang di usianya ke 63 masih jauh dari harapan, sedangkan mural yang kedua dan ketiga lebih menyuarakan propaganda yang mendeskripsikan hal positif terhadap sarana transportasi tersebut. Mural yang keempat memunculkan interpretasi sebuah harapan masyarakat miskin untuk mendapatkan haknya menerima pendidikan yang sama dengan masyarakat lain. Mural yang kelima pada tahap interpretan didapatkan penafsiran jika parkir tidak boleh asal atau sembarangan, karena hal ini dapat menghalangi petugas untuk menarik sampah. Mural yang keenam interpretasi yang muncul adalah kepedulian masyarakat terhadap kondisi peradilan di negara ini. Proses semiosis tanda verbal menunjukan pola signifikasi yang terbentuk hampir sama. Dilihat dari pola signifikasi yakni, legising-simbol-proposisi, berarti representament verbal merujuk objeknya secara simbolis. Sementara itu, pola signifikasi pada tanda nonverbal adalah pola legising-ikon-proposisi, berarti representament nonverbal merujuk objeknya secara ikonis.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Mural, Konstruksi Wacana, Proses Semiosis, Propaganda Sosial |
Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics P Language and Literature > PN Literature (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia > Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia (nonpendidikan) |
Depositing User: | Nanda Khaerunnisa Syafitri |
Date Deposited: | 24 Jul 2023 08:20 |
Last Modified: | 24 Jul 2023 08:20 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/94326 |
Actions (login required)
View Item |