Ayu Wulandari, - (2020) STRESS GURU DALAM MENANGANI ANAK USIA DINI BERKEBUTUHAN KHUSUS (Studi Fenomenologi pada Guru TK Inklusif di Majalengka). S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
T_PAUD_1707451_Title.pdf Download (625kB) |
|
Text
T_PAUD_1707451_Chapter 1.pdf Download (234kB) |
|
Text
T_PAUD_1707451_Chapter 2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (251kB) |
|
Text
T_PAUD_1707451_Chapter 3.pdf Download (342kB) |
|
Text
T_PAUD_1707451_Chapter 4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (504kB) |
|
Text
T_PAUD_1707451_Chapter 5.pdf Download (144kB) |
|
Text
T_PAUD_1707451_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (402kB) |
Abstract
Sekolah reguler dengan orientasi inklusif merupakan cara yang paling effektif dalam memerangi diskriminatif, menciptakan masyarakat yang ramah, membangun masyarakat yang inklusif dan mencapai education for all. Pendidikan inklusif bermanfaat bagi anak berkebutuhan khusus dengan adanya perkembangan dalam keterampilan akademik dan perilaku adaptif anak berkebutuhan khusus di sekolah khusus. Keberhasilan implementasi kebijakan inklusif sebagian besar tergantung pada pendidik yang positif. Namun, perilaku buruk siswa menjadi tantangan dalam mengajar, siswa yang memiliki kebutuhan khusus dalam kelas inklusif maupun terpisah menjadi salah satu penyebab stress. Sehingga, penelitian ini ingin mengetahui bagaimana proses stress guru yang mengajar anak berkebutuhan khusus di TK. Proses tersebut terdiri dari agen penyebab stress, interpretasi stress guru, upaya koping guru, dan dampak stress guru anak berkebutuhan khusus. Metode yang digunakan adalah fenomenologi, dengan teknik pengambilan data melalui wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan profil guru ABK di TK, kemudian ditemukan sumber stress yang sangat bervariasi, dikelompokkan berdasarkan tiga sumber utama yaitu faktor lingkungan, faktor organisasi dan faktor individu. Interpretasi stress ditunjukkan dengan munculnya gejala fisiologis seperti sakit kepala, lelah, rontok, jerawat, hingga gejala ginjal dan gejala typus, dan munculnya gejala psikologis, seperti tidur tidak teratur, hilang nafsu makan, serta masalah perilaku guru. Koping stress dilakukan guru dengan problem focused, emotion focused, problem or emotion focused. Dampak stress guru yang mengajar juga dirasakan oleh individu baik secara fisiologis maupun psikologis, dan dampak stress terhadap lingkungan, baik itu sekolah maupun peserta didiknya.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Stress, Pendidikan inklusif, proses stress, guru ABK di TK |
Subjects: | L Education > L Education (General) L Education > LB Theory and practice of education > LB1501 Primary Education |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Anak Usia Dini S-2 |
Depositing User: | Ayu Wulandari |
Date Deposited: | 26 Oct 2021 03:09 |
Last Modified: | 26 Oct 2021 03:09 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/69094 |
Actions (login required)
View Item |