Aloisius Loka Son, - (2020) Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Koneksi Matematis serta Kemandirian Belajar Siswa SMP Melalui Pembelajaran Model CORE dengan Realistic Mathematics Education (Suatu Penelitian Ditinjau dari Gaya Kognitif). S3 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
D-MTK_1604820_Title.pdf Download (376kB) |
|
Text
D_MTK_1604820_Capter1.pdf Download (269kB) |
|
Text
D_MTK_1604820_Capter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (478kB) | Request a copy |
|
Text
D_MTK_1604820_Capter3.pdf Download (560kB) |
|
Text
D_MTK_1604820_Capter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (2MB) | Request a copy |
|
Text
D_MTK_1604820_Capter5.pdf Download (98kB) |
|
Text
D_MTK_1604820_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Kesiapan siswa untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan nyata merupakan masalah krusial. Siswa perlu difasilitasi kemandirian belajar dan pemahaman koneksi matematis agar meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis mereka. Pembelajaran melalui model CORE dengan RME (CORE RME) pada siswa SMP, mengkondisikan siswa untuk belajar secara mandiri dengan tahapan mengkoneksikan materi pelajaran dengan konteks real, mengorganisaikan informasi yang diperoleh, merefleksi proses dan hasil pemikirannya, serta mengembangkan pemaknaan pengetahuannya. Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis (KPMM), kemampuan koneksi matematis (KKM), dan kemandirian belajar siswa (KBS) berdasarkan model pembelajaran dan gaya kognitif, serta mengungkap kesalahan yang muncul, sehingga menghasilkan temuan strategi pembelalajarannya. Penelitian ini menggunakan mixed-method jenis sequential explanatory dengan ruang lingkup materi aljabar siswa kelas VII. Penelitian kuantitatif dilakukan untuk menguji peningkatan variabel-variabelnya secara statistik. Alat pengumpulan datanya berupa tes dan kuesioner. Sedangkan penelitian kualitatif dilakukan secara triangulasi untuk mendalami kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran melalui model CORE RME 1) mencapai target pencapaian dan peningkatan, serta adanya asosiasi masing-masing variabel KPMM, KKM, daan KBS. 2) kesalahan-kesalahan siswa berupa kesalahan faktual, prosedural, dan konseptual. Temuan penelitian ini adalah siswa mampu memecahkan masalah matematis karena memiliki kemandirian belajar dan menguasai koneksi matematis, yang dicapai melalui pembelajaran menggunakan konteks real sebagai starting point, dengan tahapannya adalah 1) connecting, menekankan prinsip real contetx dan prior knowledge, 2) organizing, menekankan prinsip guided reinvention dan self-development models, 3) reflecting, menekankan prinsip metacognition dan self-monitoring, 4) extending, menekankan prinsip intertwining dan development model for pada real context lain.
Item Type: | Thesis (S3) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pemecahan masalah matematis, Koneksi matematis, kemandirian belajar, model CORE RME, Field Dependent, Field Independent |
Subjects: | L Education > L Education (General) L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools Q Science > QA Mathematics |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Jurusan Pendidikan Matematika > Program Studi Pendidikan Matematika |
Depositing User: | Aloisius Loka Son |
Date Deposited: | 06 Jan 2021 06:24 |
Last Modified: | 06 Jan 2021 06:24 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/58075 |
Actions (login required)
View Item |