PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF MATEMATIK SERTA KEMANDIRIAN BEKLAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

Nani Ratnaningsih, - (2007) PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF MATEMATIK SERTA KEMANDIRIAN BEKLAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS. S3 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
D_MTK_049737_Table_of_Content.pdf

Download (503kB)
[img] Text
D_MTK_049737_Chapter1.pdf

Download (649kB)
[img] Text
D_MTK_049737_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (55kB)
[img] Text
D_MTK_049737_Chapter3.pdf

Download (1MB)
[img] Text
D_MTK_049737_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (63kB)
[img] Text
D_MTK_049737_Chapter5.pdf

Download (409kB)
[img] Text
D_MTK_049737_Bibliography.pdf

Download (403kB)
[img] Text
D_MTK_049737_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (37kB)
Official URL: http://repository.upi.edu/

Abstract

Rendahnya kemampuan berpikir kritis dan kreatif serta kemandirian belajar siswa, merupakan permasalahan yang krusial dalam pendidikan matematika. Untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif serta kemandirian belajar siswa, perlu adanya upaya untuk menerapkan suatu model pembelajaran yang memungkinkan siswa melakukan eksplorasi, memecahkan masalah, berpikir kritis dan kreatif, serta menjadi siswa yang mandiri. Salah satu model pembelajaran yang bercirikan sepati itu adalah pembelajaran kontekstual. Penelitian ini merupakan eksperimen, dengan subyek populasi seluruh siswa Sekolah Menengah Atas. Subyek sampel yaitu siswa SMA kelas X level sekolah tinggi dan sedang di Tasikmalaya. Pengambilan sampel menggunakan teknik stratified sampling. Dari level sekolah tinggi dan sedang, masing-masing dipilih satu sekolah secara acak, dan dipilih sampel kelas X dengan purposive sampling. Kemudian, dari kelas X pada level sekolah tinggi dan sedang, masing-masing diambil tiga kelas secara acak. Kelas eksperimen-1 diberikan pembelajaran kontekstual tidak terstruktur, kelas eksperimen-2 diberikan pembelajaran kontekstual terstruktur, dan kelas kontrol diberikan pembelajaran konvensional. Sampel yang terlibat sebanyak 240 orang siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tes PAM, kemampuan berpikir kritis matematik, kemampuan berpikir kreatif matematik; skala kemandirian belajar siswa; lembar observasi; dan pedoman wawancara. Analisis data menggunakan ANOVA satu dan dua jalur, dilanjutkan dengan uji Scheffe. Untuk mengetahui kekeliruan dan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal, dilakukan analisis terhadap pekerjaan siswa. Berdasarkan hasil analisis data, kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematik serta kemandirian belajar siswa dalam matematika pada pembelajaran kontekstual tidak terstruktur (KTT) lebih baik daripada pembelajaran kontekstual terstruktur (KT) dan pembelajaran konvensional (KV). Demikian pula, pembelajaran KT lebih baik daripada pembelajaran KV. Terdapat interaksi antara pembelajaran (KTT, KT, KV) dengan level sekolah (sedang, tinggi) dalam kemampuan berpikir kritis matematik dan kemandirian belajar siswa. Selain itu, terdapat interaksi antara pembelajaran (KTT, KT, KV) dengan pengetahuan awal matematika (bawah, tengah, atas) dalam kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematik. Di sisi lain, tidak terdapat interaksi antara pembelajaran (KTT, KT, KV) dengan level sekolah (sedang, tinggi) dalam kemampuan berpikir kreatif matematik, dan antara pembelajaran (KTT, KT, KV) dengan pengetahuan awal matematika (bawah, tengah, atas) dalam kemandirian belajar siswa. Pada kemampuan berpikir kritis matematik, siswa yang memperoleh pembelajaran KTT lemah pada aspek menganalisis algoritma, mengidentifikasi dan menjastifikasi konsep. Sedangkan pada pembelajaran KT dan KV, siswa lemah pada dua aspek tersebut serta aspek memecahkan masalah dalam memeriksa kebenaran hasil. Pada kemampuan berpikir kreatif matematik, siswa yang memperoleh pembelajaran KTT dan KT lemah pada aspek keluwesan dan keaslian. Sedangkan pada pembelajaran KV, siswa lemah pada dua aspek tersebut serta aspek kelancaran dan elaborasi. Pembelajaran KTT lebih berpengaruh pada siswa kelompok atas dan tengah, sedangkan pembelajaran KT lebih berpengaruh pada siswa kelompok bawah dalam kemampuan berpikir kritis matematik. Pada semua kelompok siswa pembelajaran KTT lebih berpengaruh dibandingkan KT dan KV dalam kemampuan berpikir kreatif matematik dan kemandirian belajar siswa.

Item Type: Thesis (S3)
Uncontrolled Keywords: KONTEKSUAL MATEMATIKA
Subjects: L Education > L Education (General)
Q Science > QA Mathematics
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Matematika S-3
Depositing User: Windhi Nur'aeni Basuki
Date Deposited: 01 Dec 2020 07:13
Last Modified: 01 Dec 2020 07:13
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/56614

Actions (login required)

View Item View Item