Tallei, - (1983) TINGKAT KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH HITUNGAN CERITA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT KEMAMPUAN BERBAHSA INDONESIA MURID SEKOLAH DASAR. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
T_BIND_179_Table_of_Content.pdf Download (857kB) |
|
Text
T_BIND_179_Chapter1.pdf Download (1MB) |
|
Text
T_BIND_179_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
T_BIND_179_Chapter3.pdf Download (1MB) |
|
Text
T_BIND_179_Chapter5.pdf Download (856kB) |
|
Text
T_BIND_179_Bibliography.pdf Download (828kB) |
Abstract
Banyak murid sekolah dasar yang mengalami kesulitan dalam .aspeli-aspek kemampuan mental tertentu atau mengalami hambatan dalam perkembangan mental oleh pengaruh faktor-faktor tertentu. Kesulitan dalam memecahkan masalah hitungan cerita merupakan salah satu dari kesulitan dalam aspek kemampuan mental serta kekurangan gizi dan tidak adanya peranan orang tua dalam proses perkembangan seorang anak merupakan salah satu hambatan dalam proses perkembangan mental atau intelektualnya. Perkembangan mental atau intelektual seorang anak mengalami tahap-tahap tertentu dan pada setiap saat terdapat ciri tertentu pula. Dalam tahap perkembangan yang paling awal yang disebut oleh Piaget sebagai tahap sensor motor, peranan bahasa hampir tidak ada, pada tahap-tahan selanjutnya peranan bahasa itu semakin besar terutama dalam kegiatan berpikir secara abstrak. Tetapi berapa, besar peranan bahasa dalam berpikir itu belumlah terdapat kesepakatan di antara para ahli. Kemampuan intelektual berbeda pada setiap orang. Hal itu ada hubungannya dengan berbagai faktor, baik faktor yang berada dalam diri seseorang, maupun faktor yang berasal dari luar. Faktor-faktor dari dari dalam merupakan faktor warisan dan faktor luar merupakan faktor lingkungan, baik lingkungan fisik, maupun lingkungan sosial. Keterlibatan orang tua dan pemeliharaan di panti asuhan menirukan contoh-contoh dari dari faktor lingkungan sosial. Dalam usaha meneliti peranan bahasa dalam berpikir, digunakan dua buah variabel, yaitu variabel kemampuan Memecahkan masalah hitungan cerita sebagai variabel tak bebas dan variabel kemampuan berbahasa Indonesia sebagai variabel bebas. Di samping itu digunakan pula variabel atribut yang merupakan variabel kontrol untuk mengetahui bera pa besar kontribusi panti asuhan hunian meningkatkan kemampuan intelektual anak-anak asuhannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan bahasa Indonesia dalam proses pemecahan masalah hitungan cerita cenderung berbeda pada setiap tingkat kelas, Hubungan antara tingkat kemampuan memecahkan masalah hitungan cerita dan tingkat kemampuan-berbahasa Indonesia murid kelas tiga tidaklah signifikan. Untuk kelas empat dan lima hubungan itu nyata dan nampaknya semakin tinggi tingkatan kelasnya, hubungan itu cenderung semakin kuat. Penelitian ini telah pula menemukan beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kesukaran, baik untuk soal-soal kemampuan berbahasa Indonesia, maupun untuk soal-soal hitungan cerita. Untuk soal-soal kemampuan hitungan kesukaran itu pada umumnya berhubungan dengan kemampuan interpretatif, sedangkan untuk soal-soal hitungan cerita kesuakaran itu pada umumnya berhubungan dengan konsep konsentrasi di samping karena berliku-likunya soal soal.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bahasa Indonesia, Masalah Hitungan Cerita, Sekolah Dasar, Kemampuan Berbahasa |
Subjects: | L Education > L Education (General) L Education > LB Theory and practice of education > LB1501 Primary Education P Language and Literature > P Philology. Linguistics |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Bahasa Indonesia S-2 |
Depositing User: | Eva Rufaida Rahman |
Date Deposited: | 02 Oct 2020 20:10 |
Last Modified: | 02 Oct 2020 20:10 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/54575 |
Actions (login required)
View Item |