ULFI RACHMA SARI, - (2018) TOKOH PUNAKAWAN WAYANG KULIT CIREBON (Analisis Visual dan Makna Ornamen pada Wayang Kulit Cirebon). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_SRP_1405306_Title.pdf Download (459kB) |
|
Text
S_SRP_1405306_Abstract.pdf Download (258kB) |
|
Text
S_SRP_1405306_Table_of_content.pdf Download (321kB) |
|
Text
S_SRP_1405306_Chapter1.pdf Download (290kB) |
|
Text
S_SRP_1405306_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (3MB) |
|
Text
S_SRP_1405306_Chapter3.pdf Download (752kB) |
|
Text
S_SRP_1405306_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (4MB) |
|
Text
S_SRP_1405306_Chapter5.pdf Download (323kB) |
|
Text
S_SRP_1405306_Bibliography.pdf Download (344kB) |
|
Text
S_SRP_1405306_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (264kB) |
Abstract
Salah satu seni rupa tradisi yang sangat penting untuk dijaga kelestariannya adalah seni wayang. Dalam pewayangan, dikenal tokoh Punakawan. Punakawan merupakan tokoh wayang yang lahir di bumi Indonesia karena dalam cerita aslinya di India tidak ada. Selain memiliki karakter yang berbeda dari tokoh-tokoh pewayangan lainnya, Punakawan juga memiliki bentuk yang lucu dan unik. Keberadaan wujud Punakawan yang demikian tentunya tidak secara kebetulan, tetapi perwujudannya didasari atas konsep tertentu. Penulis tertarik pada keunikan serta bentuk yang khas dari tokoh Punakawan wayang kulit Cirebon, akulturasi budaya yang nampak pada ornamen-ornamennya menambah rasa keingintahuan penulis akan makna dibaliknya. Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk menjelaskan struktur bentuk, analisis visual ornamen pada mata, hidung, dan mulut, serta maknanya pada tokoh Punakawan wayang kulit Cirebon. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif karena permasalahan masih remang-remang, kompleks, dinamis dan penuh makna. Oleh karena itu dengan pendekatan kualitatif akan cenderung bersifat deskriptif berupa kata-kata tertulis. Teknik pengumpulan data yaitu dengan observasi, wawancara, dokumentasi, dan triangulasi. Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan disiplin estetik. Berdasarkan hasil penelitian, Punakawan Cirebon berjumlah sembilan terdiri dari Semar, Cungkring, Gareng, Bagong, Bagal Buntung, Ceblok, Bitarota, Duwala, dan Curis. Punakawan-punakawan tersebut memiliki struktur bentuk tubuh dan visual ornamen mata, hidung, dan mulut yang bermacam-macam, di samping itu juga ada yang sama/mirip. Dikarenakan karakter-karakter dari tokoh Punakawan itu sendiri yang merupakan kelompok wayang humoris, sehingga baik bentuk, garis, dan warna yang dipakai adalah yang memberi kesan dinamis, ceria, tegas, dan tidak kaku. Secara keseluruhan ornamen pada Punakawan memiliki makna filsafat Cirebon yang menjelaskan tentang hubungan antara Tuhan, manusia, dan alam yang terkait Islam.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil : S SRP ULF t-2018; Nama Pembingbing : I. Nanang Ganda II. Yadi Rukmayadi; NIM : 1405306; |
Uncontrolled Keywords: | Punakawan, Wayang Kulit, Visual, dan Makna Ornamen. |
Subjects: | L Education > L Education (General) N Fine Arts > NX Arts in general |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Seni dan Desain > Jurusan Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan |
Depositing User: | salsabila |
Date Deposited: | 13 Feb 2020 02:46 |
Last Modified: | 13 Feb 2020 02:46 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/45974 |
Actions (login required)
View Item |