Nuzulia Fitriatun Nisa’, - (2018) ANALISIS KONTRASTIF KATA WAKAI DALAM BAHASA JEPANG DAN KATA ‘MUDA’ DALAM BAHASA INDONESIA. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
T_B.JPN_1502932_Title.pdf Download (220kB) |
|
Text
T_B.JPN_1502932_Abstract.pdf Download (431kB) |
|
Text
T_B.JPN_1502932_Table_of_content.pdf Download (293kB) |
|
Text
T_B.JPN_1502932_Chapter1.pdf Download (328kB) |
|
Text
T_B.JPN_1502932_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (652kB) |
|
Text
T_B.JPN_1502932_Chapter3.pdf Download (315kB) |
|
Text
T_B.JPN_1502932_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (910kB) |
|
Text
T_B.JPN_1502932_Chapter5.pdf Download (229kB) |
|
Text
T_B.JPN_1502932_Bibliography.pdf Download (245kB) |
|
Text
T_B.JPN_1502932_Appendix1.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (601kB) |
|
Text
T_B.JPN_1502932_Appendix2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (405kB) |
|
Text
T_B.JPN_1502932_Appendix3.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (480kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna dasar dan makna perluasan kata wakai dan ’muda’ serta untuk mengetahui persamaan dan perbedaan kata wakai dan ’muda’. Deskripsi makna dasar dan makna perluasan pada kata wakai dan ’muda’ menggunakan pendapat dari Momiyama. Sedangkan cara dalam menganalisis persamaan dan perbedaan dilakukan sesuai dengan Minashima. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, untuk menganalisis dan mendeskripsikan makna dasar dan makna perluasan serta persamaan dan perbedaan kata wakai dan ’muda’. Data jitsurei bahasa Jepang yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari korpus kotonoha dan aozora, sedangkan data bahasa Indonesia berasal dari situs berita online. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa makna dasar kata wakai dan ’muda’adalah belum cukup umur. Makna perluasan kata wakai adalah 1. belum tumbuh tinggi (hewan dan tumbuhan), 2. baru muncul, 3. yunior, 4. jumlah/angka rendah/ kecil, 5. penuh semangat, 6. belum berpengalaman, dan 7. mentah/belum matang. Sedangkan makna perluasan kata ‘muda’ adalah 1. belum cukup umur (tumbuhan dan binatang), 2. belum matang/mentah (buah), 3. belum waktunya dituai, 4. baru muncul, 5. agak pucat/ kurang gelap, 6. yang kedua, 7. yunior, dan 8. penuh semangat. Persamaan kata wakai dan kata ‘muda’ terdapat pada makna belum setengah umur, belum cukup umur untuk tumbuhan / belum tumbuh tinggi, baru muncul, yunior, penuh semangat, dan mentah (buah). Sedangkan perbedaannya terdapat pada makna jumlah/angka rendah/kecil, belum berpengalaman, belum waktunya dipanen, agak pucat/ kurang gelap, dan yang kedua.---- This study aims to describe the basic meaning and meaning of ‘wakai’ and 'muda' expansion and to know the similarities and differences of ‘wakai’ and 'muda' words. The description of the basic meaning and meaning of expansion on the ‘wakai’ and 'muda' uses Momiyama opinion. While the way in analyzing the similarities and differences used Minashima opinion. This research used qualitative approach, while the method used descriptive analysis method. This method used to analyze and describe the basic meaning and meaning of expansion and similarities and differences of words wakai and 'young'. Japanese jitsurei data used in this study were obtained from corpus kotonoha and aozora, while Indonesian data came from an online news site. The results of this study can be concluded that the basic meaning of the word ‘wakai’ and 'muda' is not old enough. The meaning of the expansion of the word ‘wakai’ is 1. ‘not yet grown high (animals and plants)’, 2. ‘newly emerging’, 3. ‘junior’, 4.‘low / small numbers’, 5. ‘vigorous’, 6. ‘inexperienced’, and 7. ‘raw / immature’. While the meaning of the expansion of the word 'muda' is 1. ‘not yet old enough (plant and animal)’, 2. ‘not yet ripe / raw (fruit)’, 3. ‘not yet time harvested’, 4. ‘emerging’, 5. ‘pale / less dark’, 6. ‘the second’, 7.’junior’, and 8. ‘full of spirit’. The equation of the word wakai and the word 'muda' is in the meaning of ‘not yet half-aged’, ‘not old enough for plants / not yet grown tall’, ‘emerging’, ‘junior’, 'full of spirit’, and ‘raw (fruit)’. While the difference is in the meaning of ‘low / small numbers’, ‘inexperienced’, ‘not timed harvested’, ‘pale / less dark’, and ‘the second’.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil: T B.JPN NUZ a-2018 ; Pembimbing: I. Dedi Sutedi, II. Wawan Danasasmita ; NIM: 1502932 |
Uncontrolled Keywords: | analisis kontrastif, polisemi, wakai, muda, contrastive analysis, polysemy. |
Subjects: | P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania P Language and Literature > PN Literature (General) |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Bahasa Jepang S-2 |
Depositing User: | Mr. Arif Rezkyana Nugraha |
Date Deposited: | 10 Apr 2019 02:54 |
Last Modified: | 10 Apr 2019 02:54 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/34352 |
Actions (login required)
View Item |