PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN KOMUNIKASI SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Fitriliani, Ian (2017) PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN KOMUNIKASI SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
T_PD_1502588_Title.pdf

Download (826kB)
[img] Text
T_PD_1502588_Abstract.pdf

Download (278kB)
[img] Text
T_PD_1502588_Table_of_content.pdf

Download (143kB)
[img] Text
T_PD_1502588_Chapter1.pdf

Download (251kB)
[img] Text
T_PD_1502588_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (453kB)
[img] Text
T_PD_1502588_Chapter3.pdf

Download (402kB)
[img] Text
T_PD_1502588_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (447kB)
[img] Text
T_PD_1502588_Chapter5.pdf

Download (141kB)
[img] Text
T_PD_1502588_Bibliography.pdf

Download (254kB)
[img] Text
T_PD_1502588_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (156kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Pada abad ke-21 individu manusia dituntut untuk menjadi pribadi yang dapat menghadapi segala permasalahan agar kehidupannya berjalan sesuai dengan harapannya. Oleh karena itu, dibutuhkan kemampuan-kemampuan yang dapat menjadi bekal dalam menghadapi hal tersebut seperti kemampuan memecahkan masalah dan komunikasi dimana individu dilatih sejak dini untuk mengembangkan kemampuan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses pembelajaran IPS dengan Problem Based Learning (PBL) dalam upaya meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan komunikasi, dan mengetahui gambaran mengenai perbedaan kemampuan memecahkan masalah dan komunikasi pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen-kuasi dengan desain penelitian nonequivalent control-group design. Sampel penelitian ini yaitu siswa kelas IV SDN 1 Winduhaji Kabupaten Kuningan dengan jumlah 52 siswa yang terbagi dalam 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar observasi pelaksansaan PBL, tes kemampuan memecahkan masalah dan non tes (skala angket) kemampuan komunikasi. Berdasarkan hasil temuan, proses PBL membutuhkan banyak waktu sehingga pembelajaran harus dirancang dengan mempertimbangkan alokasi waktu untuk mengoptimalkan waktu yang tersedia. Selain itu, terdapat perbedaan kemampuan memecahkan masalah dan komunikasi di antara kedua kelas setelah dilakukan proses PBL, serta kelas dengan PBL mengalami peningkatan yang lebih baik. Pada kemampuan memecahkan masalah n-gain untuk kelas kontrol 0,43 (sedang) dan kelas eksperimen 0,85 (tinggi), sedangkan n-gain kemampuan komunikasi untuk kelas kontrol 0,243 (rendah) dan kelas eksperimen 0,36 (sedang). Dengan demikian, PBL dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan komunikasi lebih baik sehingga guru dapat menerapkan PBL dalam pelaksanaan pembelajaran.;---In the 21st Century, a human is required to be a better human being, thus they can face every problem occurred to ensure that their lives go in line with their expectations. Thus, capabilities, such as problem-solving and communication, are required, in which those capabilities need to be developed since their childhood era. This study is aimed to picture the process of Social Studies learning using Problem Based Learning (PBL) to develop the capabilities of problem-solving and communication, and discover the idea of the difference between problem-solving and communication in experiment and control class. The method used in this study is quasi-experiment with nonequivalent control-group design. Samples of this study are 52 students of 4th grade in SDN 1 Winduhaji Kabupaten Kuningan divided into two classes, which are experiment and control class. The instrument used is observation sheet of PBL implementation, test of problem-solving capability, and non-test (questionnaire scale) of communication capability. Based on the findings, the PBL process required much time, thus the learning system should be designed by considering time allocation to optimize the available time. Moreover, there is a difference between problem-solving and communication capability in those 2 classes after conducting PBL process, and the class with PBL has a better development. In n-gain problem-solving capability, control class got 0,43 (mid), experiment class got 0,85 (high), while n-gain communication capability, control class got 0,243 (low) and experiment class got 0,36 (mid). It can be concluded that PBL can influence the capability of problem-solving and communication, thus the teacher can implement this model to make students have a better capability of problem-solving and communication.

Item Type: Thesis (S2)
Additional Information: No. Panggil : T PD FIT p-2018; Pembimbing : I. Sapriya; NIM : 1502588.
Uncontrolled Keywords: Kemampuan Komunikasi, Kemampuan Memecahkan Masalah, Problem Based Learning, Communication Capability, Problem-solving Capability, Social Studies.
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
L Education > L Education (General)
L Education > LB Theory and practice of education
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Dasar S-2
Depositing User: Isma Anggini Saktiani
Date Deposited: 27 Nov 2018 02:59
Last Modified: 27 Nov 2018 02:59
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/32095

Actions (login required)

View Item View Item