BATIK BERMOTIF ANGKLUNG PADA TIRAI PINTU (DOOR CURTAIN PORTIERE)

Wahyurisani, Alhayyu Bestari (2015) BATIK BERMOTIF ANGKLUNG PADA TIRAI PINTU (DOOR CURTAIN PORTIERE). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
S_PSR_1103543_Title.pdf

Download (311kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_PSR_1103543_Abstract.pdf

Download (258kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_PSR_1103543_Table_Of_Content.pdf

Download (289kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_PSR_1103543_Chapter1.pdf

Download (322kB) | Preview
[img] Text
S_PSR_1103543_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (2MB)
[img]
Preview
Text
S_PSR_1103543_Chapter3.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text
S_PSR_1103543_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (3MB)
[img]
Preview
Text
S_PSR_1103543_Chapter5.pdf

Download (257kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_PSR_1103543_Bibliography.pdf

Download (449kB) | Preview
[img] Text
S_PSR_1103543_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (4MB)
Official URL: http://repository.upi.edu/

Abstract

Motif batik mengalami perkembangan baik secara fungsi maupun dari segi nilainya. Pada jaman dahulu, batik digunakan hanya untuk pakaian para bangsawan di Keraton. Namun, batik kini telah mengalami perubahan fungsi, siapapun dapat menggunakannya. Selain dalam bentuk pakaian, batik juga dapat diterapkan pada benda lainnya seperti tas, dompet, bandana, taplak meja hingga tirai. Batik dengan berbagai motif dapat menjadi inspirasi bagi pembatik lainnya untuk lebih kompetitif dan kreatif dalam menciptakan motif-motif baru. Tema kearifan lokal misalnya, seperti alat-alat musik daerah yang perlu dilestarikan keberadaannya. Batik dengan motif angklung merupakan salah satu upaya pelestarian dua kearifan lokal dalam satu karya, yakni budaya membatik dan menjadikan alat musik tradisional angklung sebagai motifnya. Kemudian batik tersebut diterapkan pada tirai pintu dengan tujuan membuat karya tersebut menjadi unik. Penciptaan ini bermanfaat bagi masyarakat umum maupun bagi bidang pendidikan dalam mengembangkan motif batik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode research-led practice atau praktik yang dipandu dengan penelitian. Sebelum membuat karya, terdapat penelitian mengenai minat pasar terhadap batik dengan motif angklung dan tirai pintu. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner atau angket yang disebar pada responden berusia 13-15 tahun di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Cimahi. Selain itu, teknik pengumpulan data juga dilakukan dengan cara observasi/pengamatan serta studi dokumentasi di galeri batik, baik yang sudah pernah menciptakan batik bermotif angklung maupun belum. Berdasarkan hasil pembahasan, karya batik bermotif angklung pada tirai pintu ini memiliki unsur dan prinsip dasar seni rupa dan desain yang dapat dikaji dengan jelas. Selain itu, karya dalam bidang kriya ini juga memiliki nilai jual dan dengan keunikan dan mengandung unsur kearifan lokal, yakni batik dan motif angklung.---------The motif of batik has many progresses from its value to its function. Used to be, the use of batik is especially for the aristocrat of Keraton in Java, but the rules is not valid in this era. Everyone could use batik which have many kinds of motif without prohibition from Keraton. Batik is not only about cloth, it could be applied to other things such as bag, clutch, bandanna, table-cloth and curtain. Many kinds motif of batik could inspire the others to be more competitive and creative in creating new motif. There are local wisdom themes motif of batik which contains traditional games, folklore and musical things. Those culture must be kept eternally by society in this country. Angklung motif of batik is one of solution to keep two local wisdom into unity. This artwork has angklung motif as a subject of reserch which offers the unique look because it was applied to door curtain portiere. Method of this research is research-led practice or the other words, practice which is led by the research before making an artwork. The research was divided into three parts, there are documentary studied, question-air and observations. Documentary studied contains of report by the research before, photos and pictures. Question-air was intended to adolescent from 13-15 years old which was contained of their interest to batik, angklung and door curtain portiere in Junior High School 1 Cimahi. The last part is an observations which was done to get data about angklung motif of batik and also about the creator who have made batik and also applied it to be a curtain. All the data was concluded then from the question-air which was recapitulated could help to make an artwork. Then, after creating an artwork, it was visualized by the theory. Based on visualiziation of the artwork, angklung motif of batik which is applied to door curtain portiere has element and principal of art and design then it could be studied clearly. Beside it, this craft artwork is marketable with its unique part and full of culture called batik and angklung motif.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: No. Panggil: S PSR WAH: b- 2015 ; Pembimbing: I.Tity Soegiarty II.Zakiah Pawitan
Uncontrolled Keywords: batik, motif, angklung, tirai pintu
Subjects: H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
N Fine Arts > ND Painting
N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Seni Rupa
Depositing User: Mr. Tri Agung
Date Deposited: 25 Aug 2016 07:33
Last Modified: 25 Aug 2016 07:33
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/22014

Actions (login required)

View Item View Item