Handrianita AM, - (2024) PENGEMBANGAN MODUL AJAR MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS BERKEARIFAN LOKAL PADA JENJANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KABUPATEN KONAWE. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
T_PK_2002078_Title.pdf Download (3MB) |
|
Text
T_PK_2002078_Chapter1.pdf Download (525kB) |
|
Text
T_PK_2002078_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (995kB) |
|
Text
T_PK_2002078_Chapter3.pdf Download (524kB) |
|
Text
T_PK_2002078_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (913kB) |
|
Text
T_PK_2002078_Chapter5.pdf Download (3MB) |
|
Text
T_PK_2002078_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (2MB) |
Abstract
Pendidikan multikultural dapat berfungsi sebagai fondasi atau panduan dalam mengajarkan Bahasa Inggris kepada siswa melalui pentingnya menghargai dan memahami keberagaman budaya. Pembelajaran bahasa Inggris dengan mengintegrasikan kearifan lokal merupakan suatu pendekatan yang memadukan materi-materi lokal atau budaya lokal dalam proses pembelajaran bahasa. Materi pembelajaran bahasa Inggris harus memuat muatan budaya untuk memperkaya materi ajar bahasa Inggris dan memperluas sistem pengetahuan siswa. Dari hasil prapenelitian, guru dan siswa menyatakan bahwa nilai-nilai kearifan lokal belum banyak dimunculkan dalam pembelajaran bahasa Inggris di SMP di Kabupaten Konawe. Penelitian ini membahas desain dan pengembangan modul ajar berkearifan lokal suku Tolaki di Konawe yang diintegrasikan dalam mata pelajaran bahasa Inggris. Tujuannya adalah untuk merancang dan mengembangkan modul ajar pada materi narrative text dengan nilai kearifan samaturu (gotong royong/teamwork) di kelas VIII. Rumusan masalah yang mendasari penelitian ini adalah menemukan integrasi nilai kearifan lokal ke dalam modul ajar yang dapat diterapkan pada pembelajaran materi narrative text, mengembangkan modul, serta mengumpulkan tanggapan dari para ahli dan para pengguna mengenai modul ajar tersebut. Menggunakan metode penelitian Design-Based Research (DBR), dengan model pengembangan Backward Design, pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik triangulasi yang meliputi studi dokumen, wawancara, dan angket. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Melalui serangkaian prosedur penelitian tersebut, dihasilkan sebuah desain modul ajar berkearifan lokal yang dapat diterapkan pada materi narrative text beserta produk hasil pengembangannya yang telah diberi ulasan oleh para ahli dan para pengguna. Ulasan dan tanggapan dikelompokkan ke dalam empat aspek yaitu kualitas isi/materi, kualitas desain, kebahasaan, dan kebermanfaatan. Para ahli (ahli materi, bahan, dan ahli pembelajaran) serta pengguna memberikan penilaian "Valid" terhadap modul ajar narrative text terintegrasi nilai kearifan lokal samaturu. Sebanyak 77% pengguna menilai keseluruhan modul ini sangat baik, 55% persen menyatakan pesan moral dalam hal ini nilai samaturu yang diangkat tersampaikan dengan sangat jelas. Multicultural education can serve as a foundation or guide in teaching English to students through the importance of appreciating and understanding cultural diversity. English learning by integrating local wisdom is an approach that combines local materials or local culture in the language learning process. English learning materials must include cultural content to enrich English teaching materials and expand students' knowledge systems. From the preliminary investigation, teachers and students stated that local wisdom values have not been widely raised in English learning in junior high schools in Konawe Regency. This study explores the design and development of a teaching module that integrates the local wisdom of the Tolaki tribe in Konawe into the English subject curriculum. The primary objective is to design and develop a teaching module on Narrative text material that incorporates the wisdom value of samaturu (mutual cooperation/teamwork) for grade VIII students. The research problem addressed in this study is to identify ways to integrate local wisdom values into a teaching module applicable to the learning of Narrative text material, develop the module, and gather feedback from experts and responses from users regarding the teaching module's effectiveness. Using the Design-Based Research (DBR) research method, with the Backward Design development model, data collection was carried out using triangulation techniques which included document studies, interviews, and questionnaires. Data analysis involved data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Through a series of systematic research procedures, a teaching module incorporating local wisdom was created, which can be applied to Narrative Text material. The development products were reviewed by experts and users. The reviews and feedback are categorized into four key aspects: content/material quality, design quality, language, and utility. Both experts, including subject matter experts and educational specialists, and users, represented by teachers, evaluated the integrated narrative text teaching module incorporating samaturu local wisdom values as "Valid." A significant proportion, 77%, regarded the module as excellent in its entirety, while 55% indicated that the moral message, specifically the samaturu values, was communicated with great clarity.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Additional Information: | https://scholar.google.com/citations?user=zM1g3b4AAAAJ&hl=en ID Sinta Dosen Pembimbing: Rusman: 5995802 |
Uncontrolled Keywords: | Pendidikan multikultur, modul ajar, Pembelajaran bahasa Inggris, Narrative text, kearifan lokal di Konawe. Multicultural education, Teaching module, English learning, Narrative text, Local wisdom in Konawe. |
Subjects: | L Education > L Education (General) L Education > LB Theory and practice of education > LB2361 Curriculum |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Pengembangan Kurikulum-S2 |
Depositing User: | Handrianita A.m. |
Date Deposited: | 12 Sep 2024 05:01 |
Last Modified: | 12 Sep 2024 05:01 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/124438 |
Actions (login required)
View Item |