EFL LEARNERS’ AUTONOMY PRACTICES AND CHALLENGES: A Case of an Islamic Boarding School Context in West Sumatera

Sri Novianti, - (2024) EFL LEARNERS’ AUTONOMY PRACTICES AND CHALLENGES: A Case of an Islamic Boarding School Context in West Sumatera. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
T_BING_2208659_Title.pdf

Download (492kB)
[img] Text
T_BING_2208659_Chapter1.pdf

Download (135kB)
[img] Text
T_BING_2208659_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (224kB)
[img] Text
T_BING_2208659_Chapter3.pdf

Download (156kB)
[img] Text
T_BING_2208659_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
T_BING_2208659_Chapter5.pdf

Download (121kB)
[img] Text
T_BING_2208659_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (882kB)
Official URL: https://repository.upi.edu/

Abstract

Otonomi belajar, yang manfaatnya dalam pembelajaran bahasa Inggris telah diteliti secara mendalam dalam berbagai studi di bidang ini, menginspirasi peneliti untuk melakukan penelitian di konteks yang relatif kurang dieksplorasi: pesantren. Konteks ini menarik untuk dipelajari karena proses pembelajaran dilaksanakan di bawah regulasi yang berbeda dari sekolah umum namun tetap mematuhi kurikulum nasional Indonesia, Kurikulum 2013. Latar belakang ini mendorong penelitian terhadap praktik dan tantangan otonomi belajar dalam konteks tersebut. Menggunakan studi kasus kualitatif yang melibatkan lima pelajar bahasa Inggris berprestasi tinggi, praktik dan tantangan otonomi belajar diidentifikasi melalui berbagai instrumen: kuesioner, observasi, dan wawancara, yang dipandu oleh kerangka kerja yang diusulkan oleh Joshi (2011) dan Little (2007). Penelitian ini menemukan bahwa siswa terlibat dalam praktik otonomi yang tercermin dalam persepsi mereka terhadap peran guru dan diri mereka sendiri, kesadaran diri, upaya yang diarahkan sendiri, harga diri, dan motivasi dalam belajar bahasa Inggris. Siswa menyadari pentingnya bahasa Inggris dan menunjukkan keinginan untuk mempelajari bahasa Inggris. Namun, tantangan praktis menghambat realisasi optimal dari otonomi belajar. Tantangan utama mencakup fasilitas dan kesempatan yang terbatas yang mendukung eksplorasi mandiri siswa terhadap bahasa Inggris; pembelajaran sebagian besar bergantung pada aktivitas yang disediakan oleh sekolah. Tantangan lainnya terkait dengan faktor internal dari aspek psikologis siswa. Hasil penelitian ini mengindikasikan perlunya dukungan komprehensif dari semua pemangku kepentingan sekolah untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif dalam mendorong otonomi belajar dalam pembelajaran bahasa Inggris dan memanfaatkan potensi besar siswa untuk menjadi pelajar yang otonom. Penelitian mendatang yang fokus untuk memaksimalkan otonomi belajar dalam konteks pesantren, dengan mengintegrasikan perspektif dari pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan sekolah, sangat dianjurkan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung yang bermanfaat bagi promosi otonomi pembelajar. Learner autonomy, whose benefits in English language learning have been well-investigated in numerous studies in the field, inspired the researcher to conduct a study in a relatively underexplored context: the Islamic boarding school. This context is interesting to study in which it operates under specific learning regulations that differ from public schools yet adhere to the national curriculum of Indonesia, Kurikulum 2013. This background prompted an investigation into learner autonomy practices and challenges within this context. Using a qualitative case study involving five high-achieving English learners, learner autonomy practices and challenges were identified through various instruments: questionnaires, observation, and interviews, guided by the frameworks proposed by Joshi (2011) and Little (2007). It was found that students engaged in autonomy practices as reflected in their perceptions of the roles of teacher and themselves, self-awareness, self-directed efforts, self-esteem, and motivation in learning English. The learners recognized the importance of English and demonstrated a desire to learn the language. However, practical challenges hinder the optimal realization of learner autonomy. The main challenge includes limited facilities and opportunities that support students' independent exploration of English; learning is mostly dependent on activities provided by the school. Another challenge relates to internal factors of students’ psychological aspects. The results of this study imply the need for comprehensive support from all school stakeholders to create a learning environment conducive to fostering learners’ autonomy in English language learning and harnessing learners’ great potential to be autonomous students. Future research focusing on maximizing learner autonomy in Islamic boarding school contexts, by incorporating perspectives from the school’s policymakers and stakeholders, is highly recommended to create supporting learning environments beneficial for the great promotion of learner autonomy.

Item Type: Thesis (S2)
Additional Information: https://scholar.google.com/citations?hl=en&user=LgV14j8AAAAJ ID SINTA Dosen Pembimbing: Nenden Sri Lengkanawati: 5991826 Fazri Nur Yusuf: 5978422
Uncontrolled Keywords: Praktik otonomi pembelajar, tantangan promosi otonomi pembelajar, konteks pesantren Learner autonomy practices, challenges of learner autonomy promotion, Islamic boarding school context
Subjects: L Education > L Education (General)
L Education > LB Theory and practice of education
P Language and Literature > PE English
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris > Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
Depositing User: Sri Novianti
Date Deposited: 11 Sep 2024 04:56
Last Modified: 11 Sep 2024 04:56
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/123949

Actions (login required)

View Item View Item