KOLABORASI ORANG TUA DAN GURU DALAM MENANGANI ANAK USIA DINI DENGAN GANGGUAN KECEMASAN BERPISAH: Studi Kasus Pada Taman Kanak Kanak di Kota Bandung

Auliya Shauty Ashanta Putri, - (2024) KOLABORASI ORANG TUA DAN GURU DALAM MENANGANI ANAK USIA DINI DENGAN GANGGUAN KECEMASAN BERPISAH: Studi Kasus Pada Taman Kanak Kanak di Kota Bandung. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_PAUD_2004836_Title.pdf

Download (372kB)
[img] Text
S_PAUD_2004836_Chapter1.pdf

Download (181kB)
[img] Text
S_PAUD_2004836_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (262kB)
[img] Text
S_PAUD_2004836_Chapter3.pdf

Download (170kB)
[img] Text
S_PAUD_2004836_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (515kB)
[img] Text
S_PAUD_2004836_Chapter5.pdf

Download (45kB)
[img] Text
S_PAUD_2004836_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (2MB)
Official URL: https://repository.upi.edu/

Abstract

Gangguan kecemasan berpisah seringkali muncul sebagai penghambat perkembangan sosial dan emosional anak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) mengetahui ciri-ciri anak dengan gangguan kecemasan berpisah, 2) Mengatahui dugaan faktor penyebab gangguan kecemasan berpisah pada anak, 3) Mengatahui dampak yang terjadi akibat gangguan kecemasan berpisah pada anak, 4) Mengetahui bentuk-bentuk kolaborasi yang dilakukan orang tua dan guru dalam menangani gangguan kecemasan berpisah, 5) Mengatahui kendala-kendala yang dialami guru dan orang tua dalam menangani anak dengan gangguan kecemasan berpisah. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif studi kasus dengan melibatkan satu orang anak yang mengalami kecemasan berpisah, ibu dari anak tersebut, dan guru kelas disuatu TK Negeri di Kota Bandung. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi kemudian dianalisis menggunakan analisis tematik. Hasil penelitian ini adalah: 1) Ciri-ciri anak dengan gangguan kecemasan berpisah yaitu ketika berjarak dengan ibunya disekolah, anak selalu menujukkan kecemasannya yang berlebihan menangis dan tantrum, melakukan penolakkan sekolah, dan merasakan pusing ketika harus bersekolah. 2) Dugaan faktor penyebab adalah karena pola asuh orang tua dan pengalaman traumatis bagi anak. 3) Dampak yang terjadi yaitu gangguan psikologis (kecemasan berlebih), terhambatnya perkembangan sosial emosional anak, munculnya permasalahan fisik, berdampak pada anak lain, dan terhambatnya kemandirian anak. 4) Kolaborasi orang tua dan guru yaitu dengan menggunakan teknik fading dan membangun kepercayaan anak. 5) Kendala yang muncul adalah guru yang merasakan kebingungan dan trauma dalam menangani kasus tersebut. Sebagai rekomendasi, teknik fading dapat digunakan untuk menangani gangguan kecemasan berpisah. Separation anxiety disorder often appears as an obstacle to the social and emotional development of early childhood. This study aims to: 1) determine the characteristics of children with separation anxiety disorder, 2) Determine the suspected causative factors of separation anxiety disorder in children, 3) Determine the impacts of separation anxiety disorder in children, 4) Determine the forms of collaboration carried out by parents and teachers in dealing with separation anxiety disorder, 5) Determine the obstacles experienced by teachers and parents in dealing with children with separation anxiety disorder. The research method used is a qualitative case study involving one child who experiences separation anxiety, the child's mother, and the class teacher at a public kindergarten in Bandung City. Data were collected through interviews, observations, and documentation studies and then analyzed using thematic analysis. The results of this study are: 1) The characteristics of children with separation anxiety disorder are that when they are separated from their mother at school, the child always shows excessive anxiety, crying and tantrums, refusing to go to school, and feeling dizzy when having to go to school. 2) The suspected causative factors are due to parenting patterns and traumatic experiences for the child. 3) The impacts that occur are psychological disorders (excessive anxiety), inhibited social emotional development of children, the emergence of physical problems, impact on other children, and inhibited independence of children. 4) Collaboration between parents and teachers is by using fading techniques and building children's trust. 5) The obstacles that arise are teachers who feel confused and traumatized in handling the case. As a recommendation, the fading technique can be used to treat separation anxiety disorders.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: https://scholar.google.com/citations?view_op=new_profile&hl=en ID SINTA Dosen Pembimbing Ernawulan Syaodih: 6114767 Nur Faizah Romadona: 6001523
Uncontrolled Keywords: kolaborasi, kecemasan berpisah, orang tua, guru, anak usia dini collaboration, separation anxiety, parents, teachers, early childhood.
Subjects: L Education > L Education (General)
L Education > LB Theory and practice of education > LB1501 Primary Education
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan > Pedagogik > PGPAUD Bumi Siliwangi
Depositing User: Auliya Shauty Ashanta Putri
Date Deposited: 10 Sep 2024 05:58
Last Modified: 17 Sep 2024 07:51
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/123398

Actions (login required)

View Item View Item