PERKAKAS BENGKEL SEBAGAI ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN ENSEMBEL MUSIK PERKUSI DI SMK TEKNIK OTOMOTIF KENDARAAN RINGAN PUSDIKPAL KOTA CIMAHI

Ceny Sriyanti Feri Ependi, - (2024) PERKAKAS BENGKEL SEBAGAI ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN ENSEMBEL MUSIK PERKUSI DI SMK TEKNIK OTOMOTIF KENDARAAN RINGAN PUSDIKPAL KOTA CIMAHI. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_SMS_2000114_TITLE.pdf

Download (914kB)
[img] Text
S_SMS_2000114_Chapter1.pdf

Download (177kB)
[img] Text
S_SMS_2000114_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (464kB) | Request a copy
[img] Text
S_SMS_2000114_Chapter3.pdf

Download (256kB)
[img] Text
S_SMS_2000114_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (4MB) | Request a copy
[img] Text
S_SMS_2000114_Chapter5.pdf

Download (3MB)
[img] Text
S_SMS_2000114_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (3MB) | Request a copy
Official URL: https://repository.upi.edu/

Abstract

Penelitian ini mencoba untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajan ensembel musik tanpa alat peraga yang sesungguhnya. Melihat keadaan disekolah yang menjadi tempat penelitian adalah sekolah menengah kejuruan yang mayoritas teknik otomotif dan ketersediaan alat peraga disana tentunya berhubungan dengan bengkel, maka penelitian mencoba mengetahui bagaimana alat bengkel menjadi alat peraga dalam model pembelajaran ensembel musik perkusi. Dengan mengetahui rancangan karya sampai penerapannya.Penelitian ini menggunakan Metode kualitatif dengan action research Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif, Teknik Pengumpulan Data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan studi dokumentasi dengan rancangan kegiatan siklus dalam merancang karya sampai penerapan karya.Pada akhirnya, diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan perkakas bengkel sebagai alat peraga dalam pembelajaran ensembel musik perkusi sangatlah memungkinkan dengan proses rancangan karya dari tahap prasiklus pemberian materi awal sampai siklus kreatif memilih perkakas menjadi intrumen membutuhkan 4 siklus yang disesuaikan dengan ketersediaan alat disana. kemudian penerapan dengan adanya proses Latihan membutuhkan 2 siklus. Sehingga total dari rancangan hingga penerapan dibutuhkan 6 siklus secara berurut dan berkelanjutan setiap siklusnya. Dalam prosesnya banyak kolaboratif antara peneliti dan siswa, dalam memilih instrumen dan proses pelatihan sampai membuat tampilan karaynya menjadi produk kreativitas. Pada proses ini menjadi acuan monitoring peneliti dalam mengevaluasi. Dalam pelaksanaan juga secara tersirat menumbuhkan peningkatan afektif yang didambakan dalam capaian pembelajaran pada fase E yaitu aktif, kreatif, bebas dan bertanggung jawab. This research tries to find out how the implementation of music ensemble learning without real props. Seeing the situation in the school that is the place of research is a vocational high school which is mostly automotive engineering and the availability of props there is certainly related to the workshop, the research tries to find out how workshop tools become props in the percussion music ensemble learning model. By knowing the design of the work until its application. This research uses a qualitative method with action research. This research is a type of descriptive research, data collection techniques in this study using observation and documentation studies with a cyclical activity design in designing the work until the application of the work. In the end, it was concluded that the use of workshop tools as teaching aids in learning percussion music ensembles is very possible with the process of designing works from the pre-cycle stage of providing initial material to the creative cycle of choosing tools into instruments requires 4 cycles which are adjusted to the availability of tools there. then the application with the Rehearsal process requires 2 cycles. So that the total from design to application takes 6 cycles sequentially and continuously each cycle. In the process, there is a lot of collaboration between researchers and students, in choosing instruments and the training process until making the appearance of the song into a product of creativity. This process is a reference for monitoring researchers in evaluating. The implementation also implicitly fosters affective improvements that are coveted in the learning outcomes in phase E, namely active, creative, free and responsible.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: https://scholar.google.com/citations?view_op=new_profile&hl=en ID SINTA dosen pembimbing Iwan Gunawan: 6745742 Fensy Sella: 6722526
Uncontrolled Keywords: Pembelajaran ensembel musik perkusi , alat peraga, bengkel, model pembelajaran. Percussion ensemble learning, props, workshop, learning model.
Subjects: L Education > L Education (General)
L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools
M Music and Books on Music > M Music
Divisions: Fakultas Pendidikan Seni dan Desain > Jurusan Pendidikan Seni Musik
Depositing User: Ceny Srianti Feri Ependi
Date Deposited: 03 Jun 2024 07:41
Last Modified: 03 Jun 2024 07:41
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/117940

Actions (login required)

View Item View Item