EKRANISASI NOVEL ASIH MENJADI FILM SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN RANCANGAN PENGAYAAN RESENSI SASTRA

Menur Puspita Iqmala, - (2023) EKRANISASI NOVEL ASIH MENJADI FILM SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN RANCANGAN PENGAYAAN RESENSI SASTRA. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_IND_1909154_Title.pdf

Download (291kB)
[img] Text
S_IND_1909154_Chapter1.pdf

Download (143kB)
[img] Text
S_IND_1909154_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (223kB)
[img] Text
S_IND_1909154_Chapter3.pdf

Download (86kB)
[img] Text
S_IND_1909154_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (611kB)
[img] Text
S_IND_1909154_Chapter5.pdf

Download (126kB)
[img] Text
S_IND_1909154_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Dilatarbelakangi ramainya dunia perfilman oleh fenomena ekranisasi, membuat eksistensi dan perkembangan sastra semakin pesat. Hal ini dapat dijadikan acuan dalam proses pendidikan yang hendaknya mengikuti perkembangan zaman. 66 persen remaja menyukai film horor sehingga materi pun dapat menggunakan karya horor untuk menarik minat remaja dalam menambah pengetahuan. Dengan demikian, penelitian ini ditujukan untuk menganalisis ekranisasi novel Asih karya Risa Saraswati ke film Asih yang disutradarai Awi Suryadi dan memanfaatkannya sebagai bahan rancangan pengayaan resensi sastra. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif. Analisis novel memakai teori struktural Robert Stanton yang menghasilkan 6 alur cerita, 14 tokoh, 4 latar, bertema horor, sudut pandang orang ketiga terbatas, 3 simbol, dan 2 ironi. Menggunakan teori yang sama, film Asih memiliki 7 alur, 12 tokoh, 6 latar, tema horor, sudut pandang orang ketiga tak terbatas, 5 simbol, dan sebuah ironi. Sedangkan teori ekranisasi Pamusuk Eneste menghasilkan 18 perluasan, 16 penciutan, dan 7 perubahan bervariasi. Hasil analisis akan digunakan untuk membuat rancangan bahan rancangan pengayaan resensi sastra. Against the background of the hustle and bustle of the film world due to the phenomenon of ecranization, the existence and development of literature has accelerated. This can be used as a reference in the educational process that must keep up with the times. 66 percent of teenagers like horror films so the material can also use horror works to attract teenagers' interest in increasing knowledge. Thus, this study aims to analyze the ecranization of Risa Saraswati's novel Asih into the Asih film directed by Awi Suryadi and use it as material for enriching literary reviews. This study uses a descriptive qualitative approach. The analysis of the novel uses Robert Stanton's structural theory which produces 6 plots, 14 characters, 4 settings, horror-themed, limited third-person point of view, 3 symbols, and 2 ironies. Using the same theory, Asih has 7 plots, 12 characters, 6 backgrounds, a horror theme, an infinite third person point of view, 5 symbols, and an irony. Meanwhile, Pamusuk Eneste's ecranization theory produces 18 expansions, 16 contractions, and 7 varied changes. The results of this analysis will be used to design enrichment material for literary studies.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: Link google scholar: https://scholar.google.com/citations?view_op=search_authors&mauthors=&hl=id&oi=drw ID SINTA Dosen Pembimbing : 5993993: Mamur Saadie 5995619: Ida Widia
Subjects: L Education > L Education (General)
P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia > Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: Menur Puspita Iqmala
Date Deposited: 27 Sep 2023 07:48
Last Modified: 27 Sep 2023 07:48
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/106181

Actions (login required)

View Item View Item