ANALISIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM FILM NGERI-NGERI SEDAP SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR TEKS ANEKDOT DI SMA

Yemima Patricia Manuela, - (2023) ANALISIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM FILM NGERI-NGERI SEDAP SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR TEKS ANEKDOT DI SMA. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_IND_1901628_Title.pdf

Download (446kB)
[img] Text
S_IND_1901628_Chapter1.pdf

Download (288kB)
[img] Text
S_IND_1901628_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
S_IND_1901628_Chapter3.pdf

Download (627kB)
[img] Text
S_IND_1901628_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (703kB)
[img] Text
S_IND_1901628_Chapter5.pdf

Download (219kB)
[img] Text
S_IND_1901628_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (8MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Salah satu fenomena kebahasaan adalah munculnya masalah sosial akibat penyampaian kritik yang kurang santun. Berangkat dari permasalahan tersebut, anekdot dapat menjadi salah satu contoh media penyampaian kritik yang santun. Penelitian terhadap tuturan dalam film Ngeri-Ngeri Sedap dapat menjadi alternatif solusi karena film tersebut mampu mengemas anekdot dengan bahasa yang santun. Hasil analisis dalam penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai alternatif bahan ajar untuk mencari makna tersirat yang terdapat dalam anekdot. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) jenis, wujud, dan fungsi implikatur percakapan dalam film Ngeri-Ngeri Sedap; dan (2) pemanfaatan hasil analisis sebagai alternatif bahan ajar teks anekdot di SMA. Penelitian merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik Simak Bebas Libat Capak (SBLC). Analisis data menggunakan metode padan sub-jenis pragmatis dengan teknik dasar Pilah Unsur Penentu (PUP) dan teknik lanjutan Hubungan Banding Menyamakan (HBS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat 10 tuturan implikatur percakapan khusus dan 53 tuturan implikatur percakapan umum; terdapat implikatur percakapan berwujud menyatakan, menunjukkan, menyuruh, menyarankan, mengkritik, mengancam, memohon, menuntut, memutuskan, berjanji, melarang, memaafkan, dan; terdapat implikatur percakapan dengan fungsi asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif; (2) penelitian menghasilkan produk bahan ajar dalam bentuk modul pembelajaran teks anekdot pada KD 3.5 Mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna tersirat dan KD 4.5 Mengonstruksi makna tersirat dalam sebuah teks anekdot baik lisan maupun tulis. Modul dalam penelitian ini telah divalidasi dan dinyatakan layak untuk digunakan siswa kelas X SMA. Dengan demikian, penelitian ini memiliki implikasi dan kontribusi pada khazanah ilmu pengetahuan, khususnya pada kajian implikatur percakapan dan pembelajaran teks anekdot. One of the linguistic phenomena is the emergence of social problems due to the delivery of criticism that is not polite. Departing from these problems, anecdotes can be an example of polite criticism delivery media. Research on speech in the film Ngeri-Ngeri Sedap can be an alternative solution because the film is able to package anecdotes with polite language. The result of the analysis in this study can be used as an alternative teaching material to look for implied meanings contained in anecdotes. This study aims to describe (1) the type, form, and function of conversation implicatures in the film Ngeri-Ngeri Sedap; and (2) the use of analysis results as alternative teaching material for anecdotal texts in high school. This research is a qualitative descriptive research. The data collection using Simak Bebas Libat Cakap (SBLC) technique. Data analysis using padan method with pragmatic sub-type. This method has a basic technique of Pilah Unsur Penentu (PUP) and an advanced technique of Hubungan Banding Menyamakan (HBS). The results showed that (1) there were 10 utterances of specific conversation implicatures and 53 utterances of general conversation implicatures; there are conversation implicatures in the form of state, show, instruct, suggest, criticize, threaten, plead, demand, decide, promise, forbid, forgive, and; there are conversation implicature with assertive, directive, commissive, expressive, and declarative functions; (2) This research produces teaching material products in the form of anecdotal text learning modules in KD 3.5 Evaluate anecdotal texts from aspects of implied meaning and KD 4.5 Constructing the implied meaning in an anecdotal text, both oral and written. The module in this study has been validated and declared suitable for use by grade X high school students. Thus, this research has implications and contributions to the wealth of scientific knowledge, especially regarding the implicatures of conversation and learning of anecdotal texts.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: ID SINTA Dosen Pembimbing: Sumiyadi: 5994381 Nenden Lilis Aisyah: 5994508
Uncontrolled Keywords: implikatur percakapan, modul pembelajaran, teks anekdot, conversation implicature, learning modules, anecdotal texts
Subjects: L Education > L Education (General)
L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools
P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia > Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: Yemima Patricia Manuela
Date Deposited: 18 Sep 2023 01:11
Last Modified: 18 Sep 2023 01:11
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/106036

Actions (login required)

View Item View Item