RESILIENSI ISTRI KORBAN KDRT DALAM MEMPERTAHANKAN KEUTUHAN KELUARGA (Studi Kasus pada Keluarga di Lingkungan DKI Jakarta)

Atika Nur Ismalia, - (2022) RESILIENSI ISTRI KORBAN KDRT DALAM MEMPERTAHANKAN KEUTUHAN KELUARGA (Studi Kasus pada Keluarga di Lingkungan DKI Jakarta). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

	Text S_SOS_1806684_Title.pdf Download (425kB)
	Text S_SOS_1806684_Chapter1.pdf Download (186kB)
	Text S_SOS_1806684_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (334kB)
	Text S_SOS_1806684_Chapter3.pdf Download (164kB)
	Text S_SOS_1806684_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (324kB)
	Text S_SOS_1806684_Chapter5.pdf Download (55kB)
	Text S_SOS_1806684_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (3MB)

Abstract

Kekerasan dalam rumah tangga merupakan fenomena yang marak terjadi di berbagai kota, termasuk DKI Jakarta. Berdasarkan laporan LBH APIK Jakarta pada tahun 2021 terdapat 1.321 laporan aduan yang ditanganinya. Selama catatan pada tahun sebelumnya LBH APIK Jakarta mengatakan bahwa KDRT menjadi kasus yang paling tinggi diadukan. Meskipun kekerasan tidak melihat gender namun korban didominasi oleh istri. Dalam UU PKDRT memperbolehkan istri yang mengalami kekerasan untuk berpisah dengan suami, namun banyak istri korban KDRT yang tidak melanjutkan kasusnya ke ranah hukum. Mereka memilih untuk mempertahankan keutuhan keluarga dibandingkan harus bercerai. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif metode studi kasus. Hasil menyatakan bahwa: (1) bentuk kekerasan pada istri didominasi kekerasan fisik dan psikis yang disebabkan permasalahan ekonomi, perselingkuhan, dan perbedaan pendapat.; (2) Kekerasan memiliki dampak yang sangat serius terhadap perannya sebagai seorang ibu dan anggota masyarakat seperti menarik diri dari lingkungan sosial, tidak fokus mengurus anak, namun begitu mereka tetap menjalankan peran sebagai seorang istri dengan memenuhi kebutuhan biologis dan sosial sang suami; (3) Faktor resiliensi istri korban untuk tetap mempertahankan keutuhan keluarganya yakni didasari karena faktor anak, perasaan (masih mencintai suami), stigma negatif masyarakat tentang perempuan bercerai, ekonomi, spiritualitas, dan adanya dukungan sosial yang diberikan oleh kerabat terdekat korban; (4) strategi yang dilakukan korban berupa memperbaiki kesalahan yang sebelumnya dilakukan yakni memilih menahan emosi dengan tidak selalu membalas perkataan suami apabila saat bertengkar, menceritakan keluh kesah yang dialami kepada lembaga terkait seperti UPT P2TP2A ataupun kerabat terdekat. Kata Kunci: Resiliensi, KDRT, Keutuhan Keluarga Domestic violence is a phenomenon that occurs in various cities, including DKI Jakarta. Based on the report from LBH APIK Jakarta in 2021 there were 1,321 complaints that it handled. During the previous year's record, LBH APIK Jakarta said that domestic violence was the highest reported case. Although violence does not see gender, the victim is dominated by the wife. The PKDRT Law allows wives who have experienced violence to separate from their husbands, but many wives of domestic violence victims do not take their cases to court. They choose to keep the family together rather than divorce. This research was conducted with a qualitative approach to the case study method. The results state that: (1) forms of violence against wives are dominated by physical and psychological violence caused by economic problems, infidelity, and differences of opinion; (2) Violence has a very serious impact on their roles as mothers and members of the community, such as withdrawing from the social environment, not focusing on taking care of children, but once they continue to carry out their roles as wives by fulfilling the biological and social needs of their husbands; (3) The resilience factor of the victim's wife to maintain the integrity of her family is based on factors such as children, feelings (still loving her husband), negative societal stigma about divorced women, economy, spirituality, and the social support provided by the victim's closest relatives; (4) the strategy taken by the victim is in the form of correcting the mistakes that were previously made, namely choosing to hold back emotions by not always replying to her husband's words when in a fight, telling her complaints to related institutions such as UPT P2TP2A or closest relatives. Keywords: Resilience, Violence, Family Wholeness

Item Type:	Thesis (S1)
Additional Information:	ID SINTA Dosen Pembimbing: Siti Komariah : 5976333 Rika Sartika : 5990052
Uncontrolled Keywords:	Resiliensi, KDRT, Keutuhan Keluarga
Subjects:	H Social Sciences > HM Sociology L Education > L Education (General)
Divisions:	Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Sosiologi
Depositing User:	Atika Nur Ismalia
Date Deposited:	14 Sep 2022 07:08
Last Modified:	14 Sep 2022 07:08
URI:	http://repository.upi.edu/id/eprint/80519

Actions (login required)

View Item