EFEKTIVITAS ARAHAN (PROMPTING) OLEH TEMAN SEBAYA DALAM MENGURANGI PERILAKU STEREOTIP SISWA PENYANDANGSINDROMASPERGER DI SMP X BANDUNG

Tati Nurul Hayati, - (2007) EFEKTIVITAS ARAHAN (PROMPTING) OLEH TEMAN SEBAYA DALAM MENGURANGI PERILAKU STEREOTIP SISWA PENYANDANGSINDROMASPERGER DI SMP X BANDUNG. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
T_PKKH_056475_Title.pdf

Download (323kB)
[img] Text
T_PKKH_056475_Chapter1.pdf

Download (294kB)
[img] Text
T_PKKH_056475_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (886kB)
[img] Text
T_PKKH_056475_Chapter3.pdf

Download (255kB)
[img] Text
T_PKKH_056475_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (225kB)
[img] Text
T_PKKH_056475_Chapter5.pdf

Download (196kB)
[img] Text
T_PKKH_056475_Bibliography.pdf

Download (102kB)
[img] Text
T_PKKH_056475_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (296kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Para siswa autistik penyandang sindrom asperger, dapat belajar dengan optimal di sekolah reguler apabila pembelajaran berlangsung dengan kondusif, karena mereka mempunyai kecerdasan rata-rata sampai di atas rata-rata ataupun yangsavant, tetapi beberapa iaktor baik dari diri siswaitu sendiri maupun faktor luar dapat menjadi hambatan berlangsungnya proses belajar mengajar. Salah satu hambatan pada siswa penyandang sindrom aspeiger yang sudah duduk di Sekolah Menengah adalah perilaku stereotip dan repetitif karena mereka mengalami regresi setelah lepas dari pendidikan awal yang lebih menekankan pada pola pembelajaran oneonone Sedangkan padapola pembelajaran klasikal hal tersebut kurang terperhatikan. Hal tersebut berdampak bag! penyandang sindrom asperger itu sendiri, bagi teman-teman sekelas, bagi guru-guru serta bagi berlangsungnya proses belajar mengajar itu sendiri. Oleh karena itu penulis berpendapat perlu menghilangkan atau menurunkan perilaku tersebut secara terns menerus dan berulang-ulang Salah satu modalitas yang dapat digali adalah penman teman sebaya untuk membantu memberikan intervensi bagi penurunan perilaku tersebut. Hal ini menguntungkan baik bagi penyandang sindrom asperger maupun temanteman sebaya itu sendiri. Penelitian ini menggunakan metode Single Subject Research (SSR) yaitu penelitian yang difokuskan pada seoiang subyek penyandang asperger, dengan variabel terikat perilaku meninggalkan tempat duduk dan hand flapping sedangkan variabel bebasnya adalahprompting yang dilakukan oleh teman sebaya melalui tigatahapan yaitu teguran lisan, pendekatan fisik danmenunjukkan tugas. Dalam penelitian ini penulis dibantu oleh duaorang guru SLTP tempat penelitian berlangsung dan seorang mahasiswa UPl sebagai observer sertadua orang siswa teman duduk di depan dan belakang subyek sebagai partisipan yang berperan dalam memberikan intervensi Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh penurunan perilaku yang cukup signifikan padaperilaku meninggalkan tempat duduk juga penurunan pada perilaku hand flapping. Pada perilaku meninggalkan tempat duduk perubahan level mengalami penurunan sebanyak satu poindaritahap baseline1, intervensi 1, baseline 2 dan intervensi 2. Demikian juga secara rata-rata mengalami penurunan pada tahap baseline satu: poinnya 4,7 pada intervensi satu pada intervensi satu: 2.7, pada baseline dua: 2,6 dan pada intervensi dua: 0,57. Pada perilaku hand flapping perubahan level pada setiap tahapan mengalami penurunan satu poin kecuali dari baseline 2 ke intervensi 2 sedangkan rata-rata tahap baseline satu: 8.8, tahap intervensi satu: 7,7, pada baselinedua rata-rata: 7 dan pada intervensi dua: 6,8. Berdasarkan datatersebut Dapat disimpxilkanprompting yangdilakukan oleh teman sebaya efektif untuk mengurangi frekuensi meninggalkan tempat duduk maupun handflapping padasaatpembelajaran dan berdampak positifbagi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Atas dasar hasil penelitian, penulis merekomendasikan agar penelitian ini dapat dilanjutkan dengan mengintervensi subyek penelitian selain oleh teman sebaya Penelitian juga dapat dilakukan kepada subyek penelitian yang mengalami perilaku stereotip selain penyandang sindrom asperger. ----- All of the Asperger's syndrome students, can learn optimally at regular school, if the study take place conclusively, because they have average intellegence to above or savant, but some good factors from the students them selves or external factors can be obstacles in teaching and learning process. One ofthe obstacles ofthe Asperger's syndrome students at the junior higji schools are stereotype and repetitive behavior because they experience is regresi after graduating from pre- junior high school that emphasizes onone onone learning. While in classicallearning it is less attention. It is affected to Asperger's syndrome student himself, his classmates, the teachers and teaching and learning process. In order that the writer suggest it needs to lose or decrease the behaviour contmuosely and repeteadly One of the sources that can be used is the peer role in helping to give intervention to decrease the behaviour. It is useful both for theAsperger's syndrome himself and his peer. This research use Single Subject Research (SSR) method that is (i.e) the research focuses on one Asperger's syndrome subject, with target behaviour: out of seat and hand flapping behaviour whereas the intervention variable is prompting that do by his peer through three stages Le. verbal exhortation, physical approach, and the showing the assignment In this research the writer is helped by two SLTP teachers where the research take place and one of UPI student as observer an also two student they are the subject's deskmate and a studentbehind him as participants who giving intervention role. The result of the research show the decreate of out of seat and hand flapping behaviour. In out of seat behaviour the level decreases one point from baseline 1 level to intervention 1and baseline 2 to intervention 2 and whereas theaverage ofbaseline 1 stage: 4,7, intervention 1 stage: 2,7, in baseline 2 stage: 2,6 and intervention 2 stage: 0,57. In hand flapping behaviour the level changes in very stages decrease 1 point except from baseline 2 to intervention 2 is remain. Whereas the average of baseline 1 stage: 8,8 intervention 1 stage: 7,7. baseline 2; 7 and intervention: 6,8. Based on those data, we can concluded that the prompting by subject's peer is effective to decreas the frequency of out of seat and hand flapping of authistic child with asperger's syndrome, in learning process and affeceted positively to better behaviour. Based on result of the research, the writer recomand that this research can be continued with intervension beside the subject's peer and can be done to the subject ofstereotype behaviour besideasperger's syndrom

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: Perilaku Steriotip
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Kebutuhan Khusus S-2
Depositing User: Putri Armeilani Mustofa
Date Deposited: 03 Aug 2022 09:20
Last Modified: 03 Aug 2022 09:20
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/75008

Actions (login required)

View Item View Item