Deani Fadhilah, - (2022) PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SHOPPING MALL DI BOGOR UTARA. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_TA_1601319_Tittle.pdf Download (719kB) |
|
Text
S_TA_ 1601319_Chapter1.pdf Download (271kB) |
|
Text
S_TA_ 1601319_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
S_TA_ 1601319_Chapter3.pdf Download (4MB) |
|
Text
S_TA_ 1601319_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (2MB) |
|
Text
S_TA_ 1601319_Chapter5.pdf Download (101kB) |
|
Text
S_TA_1601319_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (10MB) |
Abstract
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia tumbuh 5,17%, lebih tinggi jika dibandingkan dengan capaian di 2017 yang sebesar 5,07% (Badan Pusat Statistika (BPS), 2019). Pertumbuhan ekonomi pada 2018 merupakan pertumbuhan tertinggi selama 4 tahun terakhir, hal ini membuat Indonesia menjadi peringkat ke 3 tertinggi pertumbuhan ekonominya. Terutama di Provinsi Jawa Barat, karena Jawa Barat merupakan provinsi terdekat dari ibu kota Indonesia, sehingga banyak menerima dampak pertumbuhan ekonomi. Kota Bogor termasuk 5 besar kabupaten/kota dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Jawa Barat (BPS,2015-2018). Kedudukan Kota Bogor yang terletak dekat dengan Ibukota Negara menjadikan Kota Bogor dikenal sebagai penopang Ibu Kota, Bogor dianggap sebagai daerah pinggiran kota karena jaraknya yang cukup dekat dengan Jakarta. Bogor Tengah merupakan pusat perekonomian, terutama dalam bidang Jasa pedagangan dan akomodasi. Hal ini membuat kepadatan penduduk berpusat di Bogor Tengah, dengan jumlah kunjungan wisatawan mencapai 9.160.885 orang, terdiri dari 8.709.412 wisatawan domestik dan 451.473 wisatawan mancanegara (Badan Pusat Statistika (BPS), 2019), sehingga Bogor Tengah mengalami kepadatan penduduk yang berpusat di kota bogor. Dengan demikian Bima Arya mengeluarkan usulan kebijakan baru guna mengurangi kepadatan penduduk di pusat kota Bogor, yang telah tertulis di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2015-2019, dengan menjadikan wilayah kecamatan Bogor Utara menjadi alternatif pusat perekonomian yang baru guna memecah kepadatan di pusat kota. Sehingga dapat mengurangi beban di pusat kota. Kawasan Bogor Utara ditetapkan menjadi kawasan akomodasi dan perniagaan, sesuai peningkatan PDRB kota Bor dimana sektor perdagangan memiliki kontribusi paling tinggi, sehingga Shopping Mall menjadi salah satu alternatif bangunan yang dapat memecah kepadatan penduduk juga membantu meningkatkan PDRB kota Bogor, selain itu pemerintah juga mengeluarkan kebijakan dimana menjadikan Bogor sebagai Green City. Maka dari itu pembangunan Shopping Mall mengusung tema Biophilic yang merupaka sebuah tema dimana manusia berhubungan. Biophilic dapat mendukung upaya dalam meminimalisir dampak lingkungan dan tercapainya kebijakan pemerintah. Dengan 3 prinsip design biophilic yaitu: Nature in the space pattern, Natural Analogues Form, Nature of the space pattern. Maka diharapkan dengan pembangunan Shopping Mall di Bogor Utara dapat memecah kepadatan yang berpusat di kota Bogor Tengah. Economic growth in Indonesia grew 5.17%, higher than the achievement in 2017 which was 5.07% (Central Statistics Agency (BPS), 2019). Economic growth in 2018 was the highest growth for the last 4 years, this made Indonesia the 3rd highest economic growth rank. Especially in West Java Province, because West Java is the closest province to the capital city of Indonesia, so it receives a lot of impacts from economic growth. Bogor City is included in the top 5 districts/cities with the highest economic growth in West Java (BPS, 2015-2018). The position of Bogor City which is located close to the State Capital makes Bogor City known as the support for the Capital City, Bogor is considered a suburban area because it is quite close to Jakarta. Central Bogor is the center of the economy, especially in the field of trade and accommodation services. This makes the population density centered in Central Bogor, with the number of tourist visits reaching 9,160,885 people, consisting of 8,709,412 domestic tourists and 451,473 foreign tourists (Central Statistics Agency (BPS), 2019), so that Central Bogor experiences a population density centered on in the city of Bogor. Thus, Bima Arya issued a new policy proposal to reduce population density in the center of Bogor, which has been written in the 2015-2019 Regional Medium-Term Development Plan (RPJMD), by making the North Bogor sub-district an alternative new economic center in order to break up the density in the district. City center. So it can reduce the burden in the city center. The North Bogor area is designated as an accommodation and commercial area, in accordance with the increase in the GRDP of the city of Bor where the trade sector has the highest contribution, so Shopping Malls are an alternative building that can break down population density and also help increase the GRDP of the city of Bogor. make Bogor a Green City. Therefore, the construction of the Shopping Mall carries the theme of Biophilic which is a theme where humans relate. Biophilic can support efforts to minimize environmental impacts and achieve government policies. With 3 principles of biophilic design: Nature in the space pattern, Natural Analogues Form, Nature of the space pattern. It is hoped that the construction of a Shopping Mall in North Bogor can break the density centered in the city of Central Bogor.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Biophilic, Shopping mall, Bogor Utara, Green city, Arsitektur Hijau |
Subjects: | L Education > L Education (General) T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan > Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur |
Depositing User: | Deami Fadhilah |
Date Deposited: | 14 Jun 2022 07:03 |
Last Modified: | 14 Jun 2022 07:03 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/73217 |
Actions (login required)
View Item |