LEMBAGA SENI BUDAYA MUSLIM INDONESIA DALAM PUSARAN REVOLUSI DI INDONESIA TAHUN 1962-1966

Dede Wiyanto, - (2020) LEMBAGA SENI BUDAYA MUSLIM INDONESIA DALAM PUSARAN REVOLUSI DI INDONESIA TAHUN 1962-1966. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_SEJ_1607767_Tittle.pdf

Download (236kB)
[img] Text
S_SEJ_1607767_Chapter1.pdf

Download (193kB)
[img] Text
S_SEJ_1607767_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (228kB)
[img] Text
S_SEJ_1607767_Chapter3.pdf

Download (280kB)
[img] Text
S_SEJ_1607767_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (538kB)
[img] Text
S_SEJ_1607767_Chapter5.pdf

Download (101kB)
[img] Text
S_SEJ_1607767_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (2MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Skripsi ini berjudul “Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) dalam Pusaran Revolusi di Indonesia tahun 1962-1966”. Permasalahan utama yang dibahas dalam skripsi ini adalah bagaimana Lesbumi pusaran revolusi di Indonesia pada tahun 1962-1966. Terdapat tujuan dalam penelitian ini diantaranya: 1). Latar belakang didirikannya Lesbumi, 2). Respon pemerintah terhadap berdirinya Lesbumi, 3). Alasan dibalik minimnya karya yang diterbitkan oleh Lesbumi jika dibandingkan dengan Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) dan Manifes Kebudayaan (Manikebu), dan 4). Perkembangan Lesbumi dalam bidang kesusastraan pada tahun 1962-1966. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode historis yang meliputi beberapa tahapan, yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi serta teknik pengumpulan datanya menggunakan studi literatur. Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa kebijakan pemerintah dalam menyikapi krisis kesusastraan telah membuat para seniman dan budayawan gencar mendirikan lembaga kebudayaan, perbedaan pandangan antara para seniman membuat Nahdatul Ulama yang sedang melakukan modernisasi kebudayaan bergerak untuk mendirikan Lembaga Seni Budayawan Muslim Indonesia (Lesbumi). Pemerintah tidak bisa melarang lebih jauh berdirinya Lesbumi, karena Lesbumi dalam pergerakannya melandaskan pada ketuhanan dan kemanusiaan. Meskipun Lesbumi mengalami perkembangan yang pesat, namun para pengurus inti beserta anggota-anggotanya lebih fokus untuk menekuni bidangnya masing-masing dan membuat karya yang diterbitkan Lesbumi kalah banyak jika dibandingkan dengan Lembaga Kebudayaan lain. Akan tetapi peran Djamaluddin Malik sebagai ketua pimpinan Lesbumi memberikan dampak besar dengan mendirikan studio film. Bersama dengan kedua temannya, Usmar Ismail, dan Asrul Sani, Djamaluddin Malik mengembangkan Lesbumi dalam industri perfilman di Indonesia. Ketika mendapat persaingan dari film-film Asing, Lesbumi melalui Studio Persari berhasil membuat beberapa film yang berkualitas. ABSTRACT This thesis entitled " Muslim's Cultural Arts Institute Of Indonesia in the Revolutionary vortex In Indonesia in the period of 1962-1966". The main problem discussed in this thesis is how Lesbumi Revolutionary vortex in Indonesia in the period of 1962-1966. There are objectives in this research including: 1). The background of the establishment of Lesbumi, 2). The government's response to the establishment of Lesbumi, 3). The reason behind the lack of works published by Lesbumi when compared to the People's Cultural Institute (Lekra) and Manifes Keb Budaya (Manikebu), and 4). The development of Lesbumi in literature in 1962-1966. The research method used is a historical method which includes several stages, namely heuristics, source criticism, interpretation, and historiography as well as data collection techniques using literature studies. Based on the results of the research, it can be explained that the government's policy in responding to the literary crisis has made artists and cultural observers aggressively establish cultural institutions, differences in views between the artists have made Nahdatul Ulama, which is currently carrying out cultural modernization, moved to establish the Indonesian Muslim Cultural Arts Institute (Lesbumi). The government cannot further prohibit the establishment of Lesbumi, because in its movement Lesbumi is based on divinity and humanity. Even though Lesbumi has experienced rapid development, the core board members and their members are more focused on pursuing their respective fields and making the works published by Lesbumi are outnumbered when compared to other Cultural Institutions. However, Djamaluddin Malik's role as chairman of the leadership of Lesbumi had a major impact by establishing a film studio. Together with his two friends, Usmar Ismail, and Asrul Sani, Djamaluddin Malik developed Lesbumi in the film industry in Indonesia. When faced with competition from foreign films, Lesbumi, through Studio Persari, managed to make several quality films.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Lesbumi, Revolution, Cultural Institutions
Subjects: D History General and Old World > D History (General)
D History General and Old World > DS Asia
L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah
Depositing User: Dede Wiyanto
Date Deposited: 22 Jan 2021 05:39
Last Modified: 22 Jan 2021 05:39
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/58511

Actions (login required)

View Item View Item