TARI RONGGENG TIGA JAMAN DI SANGGAR GIRI MAYANG KABUPATEN BANDUNG

Wulan Nur Anisa, - (2020) TARI RONGGENG TIGA JAMAN DI SANGGAR GIRI MAYANG KABUPATEN BANDUNG. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_STR_1602455_Title.pdf

Download (741kB)
[img] Text
S_STR_1602455_Chapter1.pdf

Download (350kB)
[img] Text
S_STR_1602455_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (272kB)
[img] Text
S_STR_1602455_Chapter3.pdf

Download (426kB)
[img] Text
S_STR_1602455_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (6MB)
[img] Text
S_STR_1602455_Chapter5.pdf

Download (326kB)
[img] Text
S_STR_1602455_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Penelitian ini berjudul “Tari Ronggeng Tiga Jaman di Sanggar Giri Mayang Kabupaten Bandung”. Penelitian ini dirumuskan untuk mengetahui koreografi, rias, dan busana pada tarian tersebut, melalui pendekatan etnokoreologi sebagai landasan analisisnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Ragam gerak tari Ronggeng Tiga Jaman berakar dari ragam gerak yang sudah ada yakni pola tari rakyat dan tari jaipong yang kemudian dimodifikasi ulang sehingga menghasilkan ragam gerak yang baru. Struktur gerak pada tari ronggeng tiga jaman terdiri dari 89 ragam gerak dengan 10 gerak yang termasuk ke dalam gerak maknawi (gesture), 68 gerak murni (pure movement), 11 gerak berpindah tempat (locomotion), dan 2 gerak locomotion termasuk kedalam gerak gesture, yang terakhir ada 2 gerak penguat ekspresi (botton signal). Struktur koreografi pokok tari Ronggeng Tiga Jaman terbagi ke dalam empat bagian bagian pertama bubuka atau arang-arang terdapat pada gerak sembah luhur, bagian kedua susuguh atau persembahan kepada karuhun (ronggeng jaman kesatu) terdapat dalam gerak muter ngayun sajen, bagian ketiga ngageulis (ronggeng jaman kedua) terdapat pada gerak ngegeulis 2, dan bagian keempat ngageol (ronggeng jaman ketiga) terdapat pada gerak geol ajrag. Rias dalam tari Ronggeng Tiga Jaman ini menggunakan rias corrective, sedangkan busana yang digunakan berakar dari busana tari rakyat dan jaipongan yang telah berkembang dengan mengikuti zaman yang kreatif. Penggunaan warna busana yang didominasi oleh warna merah mempunyai arti atau sifat agresif, aktif, dan keberanian, selain itu juga terdapat warna hijau yang memiliki kesan lembut dan segar, dan warna kuning untuk memberikan kesan menarik perhatian. This research is entitled “Ronggeng Tiga Jaman Dance In Bandung District Sanggar Giri Mayang Studio”. This research was formulated to find out the choreography, make-up, and fashion of the dance through the ethnochoreology approach as the basis for its analysis. The method used in this research is descriptive analysis using a qualitative approach. The techniques used in data collection are observation, interview, documentation, and literature study. The Ronggeng Tiga JamanDance movements are rooted from the existing movements that derives from the Folk Dance patterns and JaipongDance, which are then re-modified to produce new movements. The structure of movement inRonggeng Tiga JamanDance consists of 89 movements with 10 movements that are included in gesture movements, 68 pure movements, 11 locomotion movements, and 2 locomotion movements that are included in gesture movements, and the last there are 2botton signal movements. The main choreographic structure ofRonggeng Tiga JamanDance is divided into four parts: The first part is bubuka or arang-arang, which is found in sembah luhur movement; the second part is susuguh or offerings to ancestors (first-generation ofRonggeng) that found in ngayun sajen movement; the third part is ngageulis (second-generation ofRonggeng), found in the ngegeulis 2 movement; and the fourth part is ngageol(third-generation ofRonggeng) which found ingeol ajragmovement. Makeup in Ronggeng Tiga JamanDance uses corrective make-up, while the clothing used is rooted fromFolk and JaiponganDance clothes that have developed by following the creative-era. The use of clothing colors that are dominated by red means aggressive, active, and courage.Besidesthat, there is also a green color that has a soft and fresh impression, and yellow to give the impression of attracting attention.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Tari Ronggeng Tiga Jaman, Giri Mayang, Kabupaten Bandung Ronggeng Tiga Jaman Dance, Giri Mayang, Bandung District
Subjects: L Education > L Education (General)
N Fine Arts > N Visual arts (General) For photography, see TR
Divisions: Fakultas Pendidikan Seni dan Desain > Jurusan Pendidikan Seni Tari
Depositing User: Wulan Nur Anisa
Date Deposited: 12 Oct 2020 07:32
Last Modified: 12 Oct 2020 07:32
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/56414

Actions (login required)

View Item View Item