Sufyarma, - (2002) REVITALISASI SISTEM PENDIDIKAN INSTITUSI NASIONAL SYAFEI KAYUTANAM DENGAN MEMANFAATKAN MODEL MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN SISWA YANG MANDIRI. S3 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
D_ADPEND_989831_table_of_content.pdf Download (230kB) |
|
Text
D_ADPEND_989831_chapter1.pdf Download (864kB) |
|
Text
D_ADPEND_989831_chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (2MB) |
|
Text
D_ADPEND_989831_chapter3.pdf Download (586kB) |
|
Text
D_ADPEND_989831_chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
D_ADPEND_989831_chapter5.pdf Download (393kB) |
|
Text
D_ADPEND_989831_bibliography.pdf Download (578kB) |
|
Text
D_ADPEND_989831_appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (458kB) |
Abstract
Penelitian ini berkaitan dengan nilai-nilai luhur yang dikembangkan Moh. Syafei pada INS Kayutanam Sumatera Barat. Nilai-nilai luhur yang dikembangkan adalah disiplin tinggi; watak mandiri; keija keras; tanggung jawab, dan mental wiraswasta. Nilai-nilai luhur tersebut masih relevan pada saat ini, dan mampu menjawab berbagai tantangan zaman. Akan tetapi, nilai-nilai tersebut kurang berkembang pada INS Kayutanam.Penelitian bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis: profil INS; nilai-nilai luhur yang dikembangkan pada INS; pentingnya nilai-nilai luhur tersebut dikembangkan pada INS; menganalisis mengapa nilai-nilai luhur tersebut kurang berkembang pada INS; dan merumuskan model konseptual revitalisasi INS Kayutanam.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mengumpulkan data sebagaimana adanya, menganalisisnya secara induktif, dan memvalidasi data tersebut dengan triangulasi untuk menemukan pola, model, dan temanya..Hasil temuan penelitian ini dikemukakan sebagai berikut. Pertama, INS memiliki filsafat alam dan metoda aktif-kreatif yang belum dikembangkan dengan baik. Kedua, nilai-nilai luhur yang dikembangkan pada INS adalah: disiplin; mandiri; keija keras; tanggungjawab; dan sikap-sikap wiraswasta. Ketiga, nilai-nilai luhur tersebut penting dikembangkan untuk: efektivitas dan efisiensi, aktif, dinamis, kreatif, produktif; beretos keija, bertanggung jawab dan beijiwa wiraswasta. Keempat, faktor penyebab belum berkembangnya nilai-nilai luhur tersebut adalah: INS belum dikelola secara demokratis, transparan, profesional, dan akuntabel; sumber daya INS belum dapat diberdayakan secara optimal; profesionalisme kepala sekolah dan guru belum dikembangkan secara memadai; filsafat INS dan metoda belajar aktif-kreatif belum dikuasai secara tuntas; dan ENS dipersepsi masyarakat sebagai tempat rehabilitasi mental, sekolah tukang dan seni. Kelima, model revitalisasi konseptual INS Kayutanam diperlukan untuk merevitalisasi INS Kayutanam dengan memanfaatkan MBS. INS sebagai sistem terbuka dan dinamis harus mampu memberdayakan atau menggunakan komponen-komponen sebagai berikut: stakeholder, dewan sekolah, badan wakaf, dan dewan pengawas; visi, misi, tujuan, dan program INS; sistem nilai; pendamaam, fasilitas, dan infrastruktur: lingkungan nasional dan global, proses pembelajaran; dan tamatan yang mandiri, efektif, dan efisien.Berdasarkan temuan ini, direkomendasikan kepada: badan wofcafberfungsi sebagai pemegang saham dan menjadi fasilitator untuk membentuk dewan sekolah dan dewan pengawas; kepala sekolah untuk mengelola dan guru-guru untuk bekerja secara profesional, pemda Sumbar dan Gebu Minang menjadikan INS sebagai salah satu pilot proyek pengembangan SDM; dan manajer INS harus mempertanggungjawabkan semua kebijakan dan manajemen INS, kepada orang tua siswa, masyarakat, dan pemerintah.
Item Type: | Thesis (S3) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Model Manajemen |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Administrasi Pendidikan S-3 |
Depositing User: | Ridha Pratama Rusli |
Date Deposited: | 01 Dec 2020 06:50 |
Last Modified: | 01 Dec 2020 06:50 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/55922 |
Actions (login required)
View Item |