PEMBELAJARAN HIDUP SEHAT BAGI USIA LANJUT BERBASIS MASYARAKAT : Studi Pengembangan Model Pembelajaran Hidup Sehat Terpadu Menggunakan Pendekatan Gerogogi

Nurlan Kusmaedi, - (2004) PEMBELAJARAN HIDUP SEHAT BAGI USIA LANJUT BERBASIS MASYARAKAT : Studi Pengembangan Model Pembelajaran Hidup Sehat Terpadu Menggunakan Pendekatan Gerogogi. S3 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
D_PLS_979822_Table_Of_Content.pdf

Download (1MB)
[img] Text
D_PLS_979822_Chapter1.pdf

Download (29kB)
[img] Text
D_PLS_979822_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (20kB)
[img] Text
D_PLS_979822_Chapter3.pdf

Download (23kB)
[img] Text
D_PLS_979822_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (20kB)
[img] Text
D_PLS_979822_Chapter5.pdf

Download (1MB)
[img] Text
D_PLS_979822_Bibliography.pdf

Download (44kB)
[img] Text
D_PLS_979822_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (19kB)
Official URL: http://repository.upi.edu/

Abstract

Pengembangan pembelajaran hidup sehat usia lanjut berbasis masyarakat sangat tergantung kepada disain, prosedur, metodologi, sistem dan pengembangan jaringan belajar serta sumber-sumber belajar yang dapat diakses dan digunakan. Pembelajaran hidup sehat usia lanjut didasari oleh usulan pemikiran dalam humanagogi bahwa bahwa proses pembelajaran yang dilakukan ditentukan oleh usia warga belajar dan perbedaan tugas-tugas perkembangan manusia dalam setiap rentangan usianya. Untuk pembelajaran usia anak-anak terutama di sekolah-sekolah dikenal istilah pedagogi, untuk usia dewasa dikenal istilah andragogi dan bagi usia lanjut dikenal istilah gerogogi atau eldergogi.Tujuan penelitian ini adalah mengungkap gambaran keberadaan dan kontinyuitas proses pembelajaran hidup sehat usia lanjut pada lembaga pemerintah dan non pemerintah, penerapan prosedur pembelajaran hidup sehat usia lanjut yang teijadi di lapangan pada tingkat individu maupun pada tingkat lembaga, pengaruh berbagai potensi masyarakat terhadap pembelajaran hidup sehat usia lanjut, upaya-upaya yang dilakukan oleh lembaga dalam mengembangkan pembelajaran hidup sehat usia lanjut, serta menawarkan model pembelajaran hidup sehat terpadu bagi usia lanjut berbasis masyarakat.Secara metodologis penelitian ini dilaksanakan melalui pendekatan penelitian kualitatif dengan subjek terbatas, metode deskriptif dengan studi kasus serta prosedur penelitian dan pengembangan (research and development). Alur kegiatannya secara garis besar sampai tersusunnya model pembelajaran hidup sehat terpadu berbasis masyarakat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu penelitian pendahuluan, penelitian lapangan, dan uji coba model menggunakan penelitian eksperimen dengan "control group pre and post test design". Subjek terbatas dengan studi kasus untuk penelitian lapangan yaitu lima orang usia lanjut dan lima buah lembaga tempat usia lanjut tersebut aktif berorganisasi di Kota Bandung dan Jatinangor. Subjek untuk uji coba model yaitu 30 orang, terdiri atas 15 orang kelompok eksperimen dan 15 orang kelompok kontrol. Semua subjek berusia di atas 60 tahun.Hasil penelitian lapangan adalah tersusunnya model pembelajaran hidup sehat terpadu bagi usia lanjut berbasis masyarakat yang dapat diimplementasikan di tingkat individu dan lembaga. Hasil uji coba model menggunakan penelitian eksperimen yaitu : (1) Terdapat perbedaan hasil antara tes awal (M = 121,8) dengan tes akhir (M = 122,6) dari kelompok kontrol untuk seluruh dimensi; (2) Terdapat perbedaan hasil antara tes awal (M - 122,4) dengan tes akhir (131,73) dari kelompok eksperimen untuk seluruh dimensi; (3) Hasil tes akhir untuk seluruh dimensi dari kelompok eksperimen (M = 131,73) lebih baik dibandingkan dengan hasil tes akhir kelompok kontrol (M = 122,6). Dalam kelompok eksperimen, melalui analisis kualitatif teridentifikasi 14 aspek yang harus diperbaiki. Pial ini bermakna bahwa model temuan akhir memadai untuk digunakan sebagai model pengembangan pembelajaran hidup sehat terpadu berbasis masyarakat oleh individu-individu dan lembaga usia lanjut.Penelitian ini berimplikasi praktis terhadap kebijakan pendidikan kesehatan nasional, misalnya diperlukan reorientasi pendidikan kesehatan di sekolah, keluarga, dan masyarakat, agar diarahkan kepada peningkatan pola pikir, sikap dan perilaku hidup sehat sepanjang hayat; Penggunaan iptek mutakhir secara aktif dalam proses pembelajaran hidup sehat merupakan dasar untuk mengantisipasi globalisasi seta perencanaan yang berorientasi ke msa depan hendaknya menjadi muatan kurikulum pendidikan sekolah dan luar olah.rekomendasikan untuk melakukan penelitian lanjutan menggunakan subjek penelitian dengan rentangan usia berbeda dan lebih luas, anggaran pembelajaran usia lanjut, sistem pendidikan usia lanjut, atau pendidikan pra usia lanjut; Hendaknya segera melakukan inovasi yang rasional, dengan mengadopsi kemajuan bidang pendidikan kesehatan negara-negara yang lebih maju dari Indonesia tanpa menghilangkan ciri khas budaya Indonesia; Bagi lembaga-lembaga PLS hendaknya lebih terbuka untuk membuka program-program pendidikan bagi para usia lanjut.

Item Type: Thesis (S3)
Uncontrolled Keywords: Pembelajaran Hidup Sehat, Pendekatan Gerorogi
Subjects: L Education > L Education (General)
L Education > LC Special aspects of education > LC5201 Education extension. Adult education. Continuing education
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Luar Sekolah S-3
Depositing User: Rika Maysani
Date Deposited: 04 Oct 2020 04:09
Last Modified: 04 Oct 2020 04:09
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/55061

Actions (login required)

View Item View Item