ANALISIS KEISHIKI MEISHI AIDA NI DAN UCHI NI SEBAGAI SINONIM

Muhammad Kasyfil Aziz Ramadhan, - (2020) ANALISIS KEISHIKI MEISHI AIDA NI DAN UCHI NI SEBAGAI SINONIM. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_JEP_1602214_Title.pdf

Download (548kB)
[img] Text
S_JEP_1602214_Chapter1.pdf

Download (285kB)
[img] Text
S_JEP_1602214_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (760kB)
[img] Text
S_JEP_1602214_Chapter3.pdf

Download (240kB)
[img] Text
S_JEP_1602214_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
S_JEP_1602214_Chapter5.pdf

Download (140kB)
[img] Text
S_JEP_1602214_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Dalam pembelajaran bahasa Jepang, pembelajar bahasa Jepang dihadapi oleh berbagai kendala, salah satunya adalah kosakata yang bersinonim, terutama apabila kata bersinonim tersebut adalah hal yang abstrak. Oleh karena itu, pada penelitian ini penulis menganalisis sepasang kata bersinonim yang termasuk ke dalam jenis kata keishiki meishi. Keishiki meishi sendiri merupakan bagian dari meishi atau kata benda yang menunjukkan hal-hal yang abstrak seperti waktu. Dan keishiki meishi bersinonim yang diteliti penulis adalah aida ni dan uchi ni. Kedua keishiki meishi ini sama-sama memiliki makna “saat” dalam bahasa Indonesia. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif. Dan setelah melakukan analisis terhadap kedua kata tersebut, maka dapat dijelaskan persamaan, perbedaan, dan tingkat probabilitas kedua kata tersebut saling menggantikan. Hasilnya adalah bahwa kosakata aida ni dan uchi ni dapat diartikan sebagai “saat”, “ketika”, “selama” dan “selagi” dalam bahasa Indonesia. Keduanya sama-sama berfungsi sebagai ungkapan yang menunjukkan bahwa sebuah klausa bawahan adalah latar yang sedang berlangsung saat hal yang ditunjukkan klausa inti terjadi. Latar yang ditunjukkan dapat berupa waktu, keadaan atau aktivitas. Aida ni memiliki makna “saat” secara konsisten apabila diikuti oleh semua jenis kata, kecuali kata kerja bentuk -ta yang dapat mengubah makna aida ni menjadi “sebelum” dan kata keterangan yang dapat mengubah makna aida ni menjadi mengikuti makna kata keterangan itu sendiri. Kemudian uchi ni juga memiliki makna “saat” secara konsisten dengan pengecualian apabila diikuti kata kerja bentuk -nai, maka makna uchi ni akan berubah menjadi “sebelum”. Dan dalam situasi tertentu, apabila diikuti sebuah kata sifat, maka makna uchi ni juga dapat berubah menjadi “sebelum”. Sama seperti aida ni, makna uchi ni juga akan mengikuti makna kata keterangan yang mengikutinya. Dan perbedaannya adalah bahwa aida ni merupakan waktu objektif sementara uchi ni dapat menjadi sebuah dorongan. Keduanya dapat saling menggantikan kecuali apabila aida ni diikuti oleh kata kerja bentuk -ta. Oleh karena itu, pergantian kedua kosakata tersebut dalam satu kalimat yang sama akan berdampak terjadinya perubahan makna dan penekanan kalimat tersebut. In learning Japanese, Japanese learners are faced with various obstacles, one of which is a synonymous vocabulary, especially if the synonymous word is an abstract thing. Therefore, in this research author analysed a pair of synonymous words that belong to the formal noun type of word class. The formal noun itself is a part of a noun which shows abstract things like time. And the synonymous formal nouns that author researched are aida ni and uchi ni. Both of these formal nouns have the same meaning of “saat” in Indonesian. The method used in this research is descriptive-analytic research method. And after analysing the two words, the similarities, differences, and the level of possibility of replacing each other are able to be explained. The result is that the vocabulary of aida ni and uchi ni can be interpreted as “saat”, “ketika”, “selama” and “selagi” in Indonesian. Both function as an expression that indicates a subordinate clause is a setting that is taking place when the thing shown by a main clause occurs. The said setting can be as a time, condition or activity. Aida ni has a consistent meaning of “during” when being followed by all kind of words with the exception if aida ni is followed by verb in -ta that could change the meaning of aida ni to “before” and adverbs can also change the meaning of aida ni to have the same meaning as the said adverbs. Then, uchi ni also has a consistent meaning of “during” with the exception if uchi ni is followed by verb in -nai form, the meaning that uchi ni has will change into “before”. For some cases, if followed by an adjective, the meaning of uchi ni will also turn into “before”. Just like aida ni, the meaning that uchi ni has will also change into the meaning of the adverbs that follows it. And the difference is that aida ni is an objective time while uchi ni can act as a reason. Both can replace one another unless the aida ni is followed by a verb in -ta form. In addition, the replacement of the two vocabularies in the same sentence will cause an impact on the meaning and emphasis of the sentence.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: No Panggil : S JEP MUH a-2020; NIM l: 1602214
Uncontrolled Keywords: Analisis, Keishiki Meishi, Sinonim, Aida ni, Uchi ni
Subjects: L Education > L Education (General)
P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang
Depositing User: Muhammad Kasyfil Aziz Ramadhan
Date Deposited: 02 Sep 2020 05:32
Last Modified: 02 Sep 2020 05:32
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/51732

Actions (login required)

View Item View Item