Widiastuti, Hesti (2013) BABANDINGAN KAMAMPUH MACA PEDARAN (BASA SUNDA) JEUNG PEDARAN (BASA INDONÉSIA) SISWA KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 14 BANDUNG TAUN AJARAN 2012/2013. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
S_BD_0906083_Title.pdf Download (265kB) | Preview |
|
|
Text
S_BD_0906083_Abstrack.pdf Download (197kB) | Preview |
|
|
Text
S_BD_0906083_Table_of_content.pdf Download (200kB) | Preview |
|
|
Text
S_BD_0906083_Chapter1.pdf Download (206kB) | Preview |
|
Text
S_BD_0906083_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (321kB) |
||
|
Text
S_BD_0906083_Chapter3.pdf Download (474kB) | Preview |
|
Text
S_BD_0906083_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (879kB) |
||
|
Text
S_BD_0906083_Chapter5.pdf Download (199kB) | Preview |
|
|
Text
S_BD_0906083_Bibliography.pdf Download (195kB) | Preview |
|
Text
S_BD_0906083_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (514kB) |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya minat siswa terhadap wacana berbahasa Sunda, sebuah wacana yang dianggap lebih sulit dipahami apabila dibandingkan dengan wacana berbahasa Indonesia. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengukur perbandingan kemampuan siswa dalam membaca wacana berbahasa Sunda dengan wacana berbahasa Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis komparatif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu hasil belajar membaca wacana berbahasa Sunda dan wacana berbahasa Indonesia siswa kelas XI IPA SMA Negeri 14 Bandung tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 40 siswa. Teknik penelitian yang digunakan yaitu teknik tes dan angket. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar soal tes atau tes tulis, wacana berbahasa Sunda dan wacana berbahasa Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa (1) adanya perbedaan kemampuan siswa dalam membaca wacana berbahasa Sunda dengan rata-rata 57,83% dan wacana berbahasa Indonesia dengan rata-rata 76,3%, (2) adanya beberapa faktor yang mempengaruhi kurangnya kemampuan siswa dalam membaca wacana berbahasa Sunda seperti, bahasa yang digunakan sehari-hari, lingkungan tempat tinggal siswa, kurangnya ketersediaan buku sumber bahasa Sunda di sekolah, kurangnya waktu membaca yang dimiliki siswa, serta minat siswa terhadap pembelajaran bahasa Sunda, dan (3) dari hasil uji hipotesis diperoleh thitung (5,67) > ttabél (1,99), hal ini menyatakan bahwa hipotesis kerja (Ha) diterima dan hipotesis nol (H0) ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 14 Bandung Taun Ajaran 2012/2013 belum memiliki kemampuan yang baik dalam membaca wacana (basa Sunda) apabila dibandingkan dengan kemampuan dalam membaca wacana (basa Indonesia). ABSTRAK The research is motivated by the lack of students' interest in Sundanese language discourse, a discourse that is considered more difficult to understand when compared to the discourse in Indonesian language. This study aims to measure students' abilities in reading comparative discourse with a discourse Sundanese Indonesian language. The method used in this research is descriptive method of comparative analysis. Sources of data in this study are the results of learning to read discourse and discourse Sundanese Indonesian language students of class XI Science SMAN 14 Bandung school year 2012/2013, amounting to 40 students. Research techniques used are engineering tests and questionnaires. The instruments used in this research is a test booklet or written test, discourse and discourse Sundanese Indonesian language. Based on these results we concluded that (1) the difference in students 'abilities in reading Sundanese discourse with an average 57.83% and discourse in Indonesian language with an average of 76.3%, (2) there are several factors that affect students' lack of ability in reading the Sundanese language as discourse, the language used in everyday life, neighborhood students, the lack of availability of books Sundanese resources in schools, lack of time to read the student, as well as the interests of students towards learning Sundanese, and (3) of the test results hypotheses obtained thitung (5.67)> TTable (1.99), it is stated that the working hypothesis (Ha) is accepted and the null hypothesis (H0) is rejected. Thus, it can be concluded that the students of class XI IPA 3 SMAN 14 Bandung Taun Doctrine 2012/2013 has not had a good ability to read the discourse Sundanese when compared with the ability to read a discourse Indonesian.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Universitas Pendidikan Indonesia > Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan/Program Studi Pendidikan Bahasa Daerah |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan/Program Studi Pendidikan Bahasa Daerah |
Depositing User: | Riki N Library ICT |
Date Deposited: | 27 Jan 2014 05:10 |
Last Modified: | 27 Jan 2014 05:10 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/4703 |
Actions (login required)
View Item |