PENGARUH PENGGUNAAN FIGUR PUBLIK DALAM KAMPANYE TERHADAP TINGKAT PEROLEHAN SUARA PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH JAWA BARAT TAHUN 2018 DI KOTA BANDUNG

Lisda Romdoni Lisda Nurul, - (2019) PENGARUH PENGGUNAAN FIGUR PUBLIK DALAM KAMPANYE TERHADAP TINGKAT PEROLEHAN SUARA PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH JAWA BARAT TAHUN 2018 DI KOTA BANDUNG. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_PKN_1506713_Tittle.pdf

Download (1MB)
[img] Text
S_PKN_1506713_Cahpter1.pdf

Download (415kB)
[img] Text
S_PKN_1506713_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (629kB)
[img] Text
S_PKN_1506713_Chapter3.pdf

Download (720kB)
[img] Text
S_PKN_1506713_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
S_PKN_1506713_Chapter5.pdf

Download (400kB)
[img] Text
S_PKN_1506713_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (3MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Mekanisme demokrasi yang lebih luas dalam konteks implementasi kedaulatan rakyat adalah pelaksanaan pemilihan umum, baik pemilihan Presiden dan Wakil Presiden maupun Pemilihan Langsung Kepala Daerah. Partai politik merupakan salah satu jalur pencalonan kepala daerah. Hal ini terdapat dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Daerah. Partai politik juga menjadi sarana komunikasi politik yang berperan sebagai penyalur aspirasi masyarakat. Kampanye adalah usaha yang bertujuan untuk mendapatkan dukungan. Penggunaan figur publik dalam kampanye adalah strategi partai politik untuk meraup suara publik. Masyarakat cenderung menentukan pilihan berdasarkan suatu figur yang mereka kenal, dengan citra baik sehingga dapat dipercaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Sampel penelitian adalah masyarakat Kota Bandung berjumlah 100 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan angket, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara penggunaan figur publik dalam kampanye terhadap tingkat perolehan suara dengan persentase sebesar 61,29 %.;--- The broader democratic mechanism in the context of the implementation of popular sovereignty is the implementation of general elections, both the election of the President and Vice President and the Direct Election of Regional Heads. Political parties are one of the paths for nominating regional heads. This is contained in Law Number 8 of 2015 concerning Election of Regional Heads. Political parties also become a means of political communication which acts as a channel for people's aspirations. Campaign is a business that aims to get support. The use of public figures in campaigns is a strategy of political parties to gain public votes. People tend to make choices based on a figure they know, with a good image so they can be trusted. This study uses a quantitative approach with descriptive methods. The research sample was 100 people in Bandung City. Data collection techniques used are by using questionnaires, observation, and documentation studies. The results showed that there was an influence between the use of public figures in the campaign against the level of vote acquisition with a percentage of 61.29%.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: No. Panggil : S PKN LIS p-2019; Pembimbing : I. Idrus Affandi, II. Leni Anggraeni; NIM. : 1506713.
Uncontrolled Keywords: Demokrasi, Figur Publik, Kampanye, Kepala Daerah, Democracy, Public Figures, Campaigns, Regional Heads.
Subjects: J Political Science > J General legislative and executive papers
J Political Science > JA Political science (General)
J Political Science > JF Political institutions (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Kewarganegaraan
Depositing User: Lisda Nurul Romdoni
Date Deposited: 22 May 2019 06:22
Last Modified: 22 May 2019 06:22
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/35291

Actions (login required)

View Item View Item