Azizah, Lia Nurul (2017) PENGEMBANGAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HISTORICAL ANALYSIS AND INTERPRETATION SKILL PESERTA DIDIK DENGAN SUMBER BELAJAR NILAI-NILAI TRADISI BAHARI MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH : penelitian mixed methods etnografi dan penelitian tindakan kelas XI IPS 2 SMAN 1 Sindang Kabupaten Indramayu. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
T_SEJ_1502340_Title.pdf Download (99kB) |
|
Text
T_SEJ_1502340_Abstract.pdf Download (212kB) |
|
Text
T_SEJ_1502340_Table_Of_Content.pdf Download (456kB) |
|
Text
T_SEJ_1502340_Chapter1.pdf Download (300kB) |
|
Text
T_SEJ_1502340_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (552kB) |
|
Text
T_SEJ_1502340_Chapter3.pdf Download (454kB) |
|
Text
T_SEJ_1502340_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
T_SEJ_1502340_Chapter5.pdf Download (143kB) |
|
Text
T_SEJ_1502340_Bibliography.pdf Download (315kB) |
|
Text
T_SEJ_1502340_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (586kB) |
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk menanamkan kesadaran peserta didik terhadap sejarah maritimnya. Daerah Sindang, di Kabupaten Indramayu, terletak di sekitar pelabuhan Cimanuk. Pada dasawarsa sebelumnya, pelabuhan tersebut merupakan pelabuhan yang menjadi rute perdagangan rempah-rempah yang terkenal antara pulau Maluku dan Malakka. Belakangan ini, Cimanuk kehilangan posisinya, dan menjadi habitat kehidupan bagi nelayan yang buruk. Dengan demikian, orang-orang di sekitar daerah tersebut melupakan nilai-nilai tradisi nenek moyang yang menjadi pelaut, dan kini menjadi petani yang menggarap tanah. Generasi masa kini, yakni, peserta didik kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial di SMAN 1 Sindang juga tidak memperoleh sejarah dan nilai pelestarian nenek moyang mereka. Untuk mempelajari sejarah dan nilai maritim, guru memperkenalkan pendekatan baru dalam pembelajaran sejarah, yaitu menganalisis dan menafsirkan sejarah, yang tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis dan menafsirkan sejarah. Dengan membawa siswa ke daerah laut, seperti bekas pelabuhan Cimanuk, galangan kapal tradisional, pabrik ikan, dan tempat tinggal nelayan, akan mengembalikan nilai maritim yang hilang; dan mengembangkan keterampilan untuk menganalisis dan interpretasi mereka dalam pembelajaran sejarah. Penelitian ini menggunakan metode etnografi dan metode penelitian tindakan kelas, dengan model Kemmis dan Taggart (1998). Teknik Pengumpulan Data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumen. Analisis data mengikuti model Milles dan Huberman (1975). Temuan menunjukkan bahwa dengan membawa siswa ke sumber belajar di luar sekolah, dan mengenalkannya pada pewarisan sejarah hidup yang nyata, membuat siswa sadar akan akar budaya mereka, dan menyukai pelajaran dan pembelajaran sejarah yang baru. Pembelajaran inovatif juga memperbaiki proses belajar dan produk siswa pada akhir semester. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan pendekatan baru terhadap pengajaran dan pembelajaran sejarah maritim, khususnya terhadap guru dan sekolah yang berada di dekat pantai;--- This study is conducted to instill the awerness of the student maritime environment and history. The area of Sindang, at the Indramayu regency, is located at the bay of Cimanuk, which in former decades was of the harbor in the long time of the famous spice sea route between the Maluku island and Malakka. In the recent time, Cimanuk lost her position, and became a poor fisherman habitat. Accordingly, the people surrounding the area forgot the values of the former brave seatarer ancestry, and became the nameless peasantry who tilled the lands. So, the recent generation, the students of the Sindang Highschool Social Studies class XI didn’t acquire also the history and the seafaring value of their forebears. To regrain the maritime history and values, the teacher introduced a new approach in teaching and learning history, namely the Historical Analysis And Interpretation Sill, which objectives are to improve the students capabilities in analyzing and interpreting history. By bringing the students to the sea areas, such as the former Cimanuk harbour, the traditional shipyards, the fish factories, and the fisherman quarters, will bring back the lost martime values; and enchance their analisys and interpretation skill in learning history. The research is using the ethnography and the Class Action Research method, by the kemmis and Taggart model (1998). Data Collecting techniques use observation, interviews, and reading document. Data analysis followed the Milles and Huberman model (1975). The findings shown that by bringing the students to the specific areas outside the school, and introduce them to the live and real historical inheritance, make the students aware of their cultural roots, and like the new history teaching and learning. The innovative teaching also improve the students learning process and products at the end of semester.Therefore, this study recommend the new approach to the teaching and learning maritime history, particulary towards the teachers and schools located near the seashore.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Additional Information: | No Panggil : T SEJ AZI p-2017; Pembimbing: I. Erlina Wiyanarti, II. Rochiati Wiriaatmadja; Nim: 1502340 |
Uncontrolled Keywords: | sejarah maritim, historical analysis and interpreation skill, pelabuhan cimanuk, nilai-nilai tradisi bahari, maritime history, historcal analysis and interpreation skill, indramayu (cimanuk) coastal area, maritime tradition values |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) L Education > L Education (General) |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Sejarah S-2 |
Depositing User: | DAM staf |
Date Deposited: | 14 Dec 2018 07:58 |
Last Modified: | 14 Dec 2018 07:58 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/32693 |
Actions (login required)
View Item |