Alfian, Rian (2017) PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (Think-Pair-Share) DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII-1 Ibnu Thufail SMPIT Fitrah Insani II. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_PSIPS_1301789_Title.pdf Download (186kB) |
|
Text
S_PSIPS_1301789_Abstract.pdf Download (211kB) |
|
Text
S_PSIPS_1301789_Table_Of_Content.pdf Download (155kB) |
|
Text
S_PSIPS_1301789_Chapter1.pdf Download (237kB) |
|
Text
S_PSIPS_1301789_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (393kB) |
|
Text
S_PSIPS_1301789_Chapter3.pdf Download (455kB) |
|
Text
S_PSIPS_1301789_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (891kB) |
|
Text
S_PSIPS_1301789_Chapter5.pdf Download (220kB) |
|
Text
S_PSIPS_1301789_Bibliography.pdf Download (222kB) |
|
Text
S_PSIPS_1301789_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (184kB) |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang ditemukan pada observasi awal di kelas VIII-1/Ibnu Thufail SMPIT Fitrah Insani II terkait kemampuan berpikir kritis peserta didik. Kurangnya keberanian peserta didik dalam menjawab dan bertanya merupakan indikator berpikir kritis yang rendah dalam pembelajaran IPS. Alternatif pemecahan masalah yang dipilih yaitu penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah dengan menerapkan model pembelajaran TPS dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik?”. Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas dengan desain penelitian model Kemmis dan Mc Taggart yang meliputi beberapa tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, serta catatan lapangan. Indikator berpikir kritis yang dikembangkan dalam penelitian merujuk pada kemampuan memberikan penjelasan sederhana, membangun keterampilan dasar, membuat inference, membuat penjelasan lebih lanjut, serta mengatur strategi dan teknik. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pertama, perencanaan penelitian dirancang dengan baik oleh guru melalui pengembangan model sesuai dengan instrumen yang dibuat. Kedua, pelaksanaan tindakan dilakukan dalam tiga siklus dengan membagikan LKS dan video kepada peserta didik untuk didiskusikan secara berpasangan. Ketiga, peserta didik mengalami peningkatan kemampuan berpikir kritis dalam setiap siklus yaitu Siklus I (41%), Siklus II (63%), dan puncaknya pada siklus III (85%). Keempat, kendala yang terjadi yaitu alokasi waktu, pemahaman peserta didik terhadap langkah pembelajaran, serta pengelolaan kelas. Kendala tersebut teratasi dengan dilakukan perbaikan dalam tiap siklus. Penelitian ini menunjukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TPS dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam pembelajaran IPS.;---This research is motivated by the problems found in the early observation in class VIII-1 / Ibnu Thufail Islamic intergrated of Junior High School Fitrah Insani II related to the critical thinking ability of learners. Lack of courage of learners in answering and asking is a low critical thinking indicator in Social studies learning. Alternative problem solving chosen is the application of cooperative learning model TPS (Think-Pair-Share) type. The problem formulation in this research is "whether by applying the TPS learning model can improve the critical thinking ability of learners?". The research method used is Classroom Action Research with research design is model Kemmis and Mc Taggart covering several stages there are, planning, implementation, observation and reflection. Data collection techniques used were observation, interview, documentation, and field notes. The critical thinking indicator developed in the study refers to the ability to provide simple explanations, build basic skills, make inferences, make further explanations, and organize strategies and techniques. The results concluded that first, the research planning is well designed by the teacher through the development of the model in accordance with the instrument made. Second, the implementation of the action is done in three cycles by distributing worksheets and video to learners for pair discussions. Third, learners experience improvement of critical thinking ability in every cycle that is Cycle I (41%), Cycle II (63%), and top in cycle III (85%). Fourth, the constraints that occur are time allocation, learners' understanding of learning steps, and classroom management. These constraints are resolved by improvements in each cycle. This research shows that cooperative learning model of TPS type can improve the critical thinking ability of students in social studies learning.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil : S PSIPS ALF p-2017 ; Pembimbing : I. Erlina Wiyanarti, II. Muhammad Iqbal ; NIM : 1301789. |
Uncontrolled Keywords: | Berpikir kritis, Pembelajaran Kooperatif, TPS (Think-Pair-Share), Pembelajaran IPS, Critical Thinking, Cooperative Learning, TPS (Think-Pair-Share), Social Studies Learning. |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan IPS |
Depositing User: | DAM staf |
Date Deposited: | 30 Nov 2018 02:36 |
Last Modified: | 30 Nov 2018 02:36 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/32134 |
Actions (login required)
View Item |