INTERNALISASI NILAI AHLAK MULIA DALAM MEMBINA KESALEHAN SOSIAL SISWA : Studi Kasus di Madrasah Tsanawiah Persis Pajagalan Bandung

Saepullah, Usep (2015) INTERNALISASI NILAI AHLAK MULIA DALAM MEMBINA KESALEHAN SOSIAL SISWA : Studi Kasus di Madrasah Tsanawiah Persis Pajagalan Bandung. eprint_fieldopt_thesis_type_phd thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
D_PU_0907709_Title.pdf

Download (69kB) | Preview
[img]
Preview
Text
D_PU_0907709_Abstract.pdf

Download (191kB) | Preview
[img]
Preview
Text
D_PU_0907709_Table_of_content.pdf

Download (422kB) | Preview
[img]
Preview
Text
D_PU_0907709_Chapter1.pdf

Download (168kB) | Preview
[img] Text
D_PU_0907709_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (559kB)
[img]
Preview
Text
D_PU_0907709_Chapter3.pdf

Download (285kB) | Preview
[img] Text
D_PU_0907709_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (904kB)
[img]
Preview
Text
D_PU_0907709_Chapter5.pdf

Download (281kB) | Preview
[img]
Preview
Text
D_PU_0907709_Bibliography.pdf

Download (231kB) | Preview
[img] Text
D_PU_0907709_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (961kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya ketimpangan antara aspek ideal ajaran agama dan tujuan Pendidikan Nasional dengan realitas prilaku remaja. Ketimpangan yang dimaksud di antaranya: (1) Kerusuhan dan konflik antar daerah, (2) Perkelahian, tawuran, free sex di kalangan remaja dan dewasa (SLTP dan SLTA), (3) Penurunan nilai akhlak mulia dan kurangnya kesadaran kesalehan sosial (individu, kelompok dan masyarakat). Oleh karena itu perlu adanya solusi alternatif internalisasi nilai moral melalui pendidikan formal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui program, nilai akhlak mulia dalam kurikulum, metode pendidik, keterlibatan warga sekolah dan evaluasi dalam internalisasi nilai akhlak mulia di MTs. Persis Pajagalan. Metode penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yaitu: observasi, wawancara, studi dokumentasi dan studi pustaka. Sementara tahapan analisis data penelitian dilakukan dengan, reduksi data, display data, kemudian kesimpulan dan verifikasi.) Hasil penelitian ini menemukan beberapa hal berikut: (1) Program internalisasi nilai antara lain: tafaqquh fiddin, bai`at santri, proses belajar mengajar pendidik, ihtifal (upacara) dan kegiatan ekstrakurikuler. (2) Nilai akhlak pada kurikulum di antaranya, akhlak terpuji: Taat, ikhlash, khauf, roja’ dan taubat, shabar, tawakkal, qona’ah, dan tawadlu. Adapun akhlak tercela: riya, kufur, syirik dan nifaq, tergesa-gesa, rakus, penakut, rendah diri. (3) Metode yang dipergunakan pendidik dalam pembinaan kesalehan sosial, antara lain; hiwar atau dialog, qishah atau cerita, keteladanan, pembiasaan, nasihat dan perhatian (targhib dan tarhib). (4) Keterlibatan warga sekolah dalam pembinaan nilai diantaranya: staf tata usaha menyimpan data tentang perkembangan siswa; server internet memantau penggunaan internet; satpam berfungsi memperhatikan, melaporkan pelanggaran siswa kepada guru, kemudian ke kesantrian dan ke Bimbingan Konseling (BK) sampai pemanggilan orangtua siswa. (5) Evaluasi terlihat dari kemajuan keilmuan siswa, pemahaman logika ketika debat (diskusi), kemampuan menjelaskan hasil pemahaman terhadap materi keagamaan melalui ihtifal dan karakter kepribadiannya; iklash, taat, yakin, empati terlihat ketika simpati antar teman dengan menolong dalam belajar, menghormati guru kakak kelas dan orangtua, anak rajin ke masjid secara ikhlas dengan kesadaran sendiri, jujur, kreatif dalam menambah khazanah ilmu dan mengembangkan minat. Berdasarkan temuan, peneliti merekomendasikan model internalisasi nilai akhlak mulia untuk dijadikan contoh penerapan pada jenjang pendidikan formal SD, SMP,SMA dan Pesantren. Model internalisasi nilai melalui tahapan transformasi, transaksi dan trans-internalisasi nilai juga proses pendidikan karakter; moral knowing, moral feeling dan action moral. Kata Kunci : Internalisasi Nilai, Nilai akhlak mulia, Kesalehan sosial This research is motivated by the discrepancy between the ideal aspects of religious teachings and goals of the National Education with the reality of adolescent behavior. Inequality is among them: (1) Unrest and conflicts between regions, (2) Fight, brawl, free sex among adolescents and adults (junior and senior), (3) Impairment of noble character and lack of awareness of social piety (individuals, groups and communities) Hence the need for an alternative solution internalization of moral values through formal education. This study aims to determine the program, noble character values in the curriculum, method educators, the involvement of the school community and evaluation the internalization of noble character in MTs. Persis Pajagalan. This research method is descriptive qualitative analytic approach. The data collection techniques, namely: observation, interviews, documentation and literature studies. While the data analysis stage of research conducted by, data reduction, data display, conclusion and verification. Our research found the following: (1) Internalization program include: tafaqquh fiddin, bai`at santri, educators teaching and learning process, ihtifal (ceremony) and extracurricular activities) (2) Moral values in the curriculum of which, commendable morals: Obey, Ikhlash, Khauf, roja' and repentance, shabar, resignation, qona'ah, and tawadlu. As for the despicable character: riya, kufr, shirk and nifaq, hasty, greedy, cowardly, low self-esteem (3) The method used in the formation of social piety educators, among others; Hiwar or dialogue, qishah or story, exemplary, habituation, advice and attention (targhib and tarhib). (4) The involvement of schools in developing such values: administrative staff of storing data on student progress; Internet server monitor internet usage; work security guard noticed, reported violations of students to teachers, then to kesantrian and to Counseling (BK) to call parents (5) Evaluation can be seen from the progress of science students, understanding the logic when the debate (discussion), the ability to explain the results of the understanding of religious materials through ihtifal and character personality iklash, obedient, confident, empathetic look when sympathy between friends to help in learning, respecting teachers and parents seniors, children diligent to the mosque is sincere with his own consciousness, honest, creative in adding to the treasures of science and develop interest. Based on the findings, researchers recommend the model of internalization of noble character to be used as an example of the application of formal education in elementary, junior high, high school and boarding school Model internalization through the stages of transformation, transaction and trans-internalization of the character of the educational process as well; moral knowing, moral feeling and moral action. Keywords : Internalization Value, Noble Moral Values, Social Piety

Item Type: Thesis (eprint_fieldopt_thesis_type_phd)
Additional Information: No. Panggil : D PU SAE i-2015; Pembimbing : I. Syihabuddin, II. Ishak Abdulhak
Uncontrolled Keywords: Internalisasi Nilai, Nilai akhlak mulia, Kesalehan sosial
Subjects: L Education > L Education (General)
L Education > LB Theory and practice of education > LB2300 Higher Education
L Education > LC Special aspects of education
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Umum/Nilai S-3
Depositing User: Mrs. Neni Sumarni
Date Deposited: 15 Mar 2016 01:25
Last Modified: 15 Mar 2016 01:25
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/19548

Actions (login required)

View Item View Item