Adhea Tsabitah Sulistiyo, - and Yanty Wirza, - and Budi Hermawan, - (2025) PENGGUNAAN BAHASA KOREA DI RUANG PUBLIK KOTA BANDUNG: Kajian Linguistik Lanskap. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keberadaan bahasa Korea di ruang publik Kota Bandung melalui pendekatan linguistik lanskap. Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia yang dinamis dengan masyarakat yang multibahasa sehingga mengakibatkan kontestasi bahasa asing, bahasa Indonesia, dan bahasa daerah pada tanda luar ruangnya. Metode yang digunakan adalah kajian linguistik lanskap dengan pendekatan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu fotografi dan wawancara. Data penelitian berupa data verbal yang diperoleh dari tanda luar ruang di ruang publik kota Bandung yang menggunakan bahasa Korea juga hasil wawancara dari narasumber yaitu masyarakat sekitar, pengelola tempat usaha, dan pengunjung terkait persepsi adanya penggunaan bahasa Korea di ruang publik kota Bandung. Sebanyak 45 data penggunaan bahasa Korea ditemukan dalam bentuk papan nama, spanduk, papan iklan, dan mural di berbagai sektor publik. Penggunaan bahasa Korea paling banyak ditemukan pada bidang kuliner, disusul oleh sektor perbankan, pendidikan, serta jasa fotografi dan laundry. Pola kombinasi lingual didominasi oleh bilingual bahasa Inggris-Korea, monolingual bahasa Korea, multilingual Inggris-Korea-Indonesia. Bahasa Korea disandingkan dengan bahasa Inggris mencerminkan strategi pemasaran, modernitas, serta nilai simbolik yang dipengaruhi oleh globalisasi dan budaya populer Korea. Temuan mengenai persepsi masyarakat terhadap kehadiran bahasa Korea bergantung pada latar belakang, motivasi, dan pengalaman pribadi. Sebagian besar masyarakat menunjukkan sikap positif karena keterkaitan dengan budaya populer Korea. Namun, sebagian lainnya menyuarakan kekhawatiran terhadap dominasi bahasa asing yang dapat menggeser fungsi bahasa nasional. Simpulan penelitian ini adalah bahasa Korea di Kota Bandung lebih berperan sebagai penanda globalisasi budaya populer dan masih dalam batas wajar, bukan sebagai ancaman langsung terhadap eksistensi bahasa nasional. This study aims to examine the presence of Korean language in public spaces in Bandung through a linguistic landscape approach. Bandung is one of Indonesia's dynamic cities with a multilingual community, resulting in the contestation of foreign languages, Indonesian, and regional languages on its outdoor signs. The method used is a linguistic landscape study with a qualitative research approach. The data collection techniques are photography and interviews. The research data consists of verbal data obtained from outdoor signs in public spaces in the city of Bandung that use Korean, as well as interview results from informants, including local residents, business managers, and visitors regarding their perceptions of the use of the Korean language in public spaces in Bandung City. Total of 45 data of Korean language use were found in the form of signboards, banners, billboards, and murals in various public sectors. The use of Korean was most prevalent in the culinary sector, followed by banking, education, photography, and laundry services. The linguistic combination patterns were dominated by English-Korean bilingualism, Korean monolingualism, and English-Korean-Indonesian multilingualism. The pairing of Korean with English reflects marketing strategies, modernity, and symbolic values influenced by globalization and Korean popular culture. Findings regarding the community's perception of the presence of Korean depended on their background, motivation, and personal experience. Most people show a positive attitude because of its connection to Korean popular culture. However, others express concerns about the dominance of foreign languages that could displace the function of the national language. The conclusion of this study is that the Korean language in Bandung plays more of a role as a marker of popular cultural globalization and is still within reasonable limits, rather than a direct threat to the existence of the national language.
![]() |
Text
T_LING_2113022_Title.pdf Download (695kB) |
![]() |
Text
T_LING_2113022_Chapter1.pdf Download (282kB) |
![]() |
Text
T_LING_2113022_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (390kB) |
![]() |
Text
T_LING_2113022_Chapter3.pdf Download (403kB) |
![]() |
Text
T_LING_2113022_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
![]() |
Text
T_LING_2113022_Chapter5.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (298kB) |
![]() |
Text
T_LING_2113022_Chapter6.pdf Download (201kB) |
![]() |
Text
T_LING_2113022_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (2MB) |
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Additional Information: | https://scholar.google.com/citations?view_op=list_works&hl=en&user=Ado0nf0AAAAJ ID SINTA Dosen Pembimbing: YANTY WIRZA: 6658778 BUDI HERMAWAN: 6728996 |
Uncontrolled Keywords: | Linguistik Lanskap, Multilingual, Kontestasi Bahasa, Bahasa Korea, Ruang Publik, Kota Bandung Linguistic Landscape, Multilingualism, Language Contestation, Korean Language, Public Space, Bandung City |
Subjects: | L Education > L Education (General) P Language and Literature > P Philology. Linguistics P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Linguistik S-2 |
Depositing User: | Adhea Tsabitah Sulistiyo |
Date Deposited: | 15 Sep 2025 04:38 |
Last Modified: | 15 Sep 2025 04:38 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/139001 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |