Zulfa Fadiyah, - (2024) PERANCANGAN CONCERT HALL DENGAN FENOMENOLOGI ARSITEKTUR DI KOTA BANDUNG. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_TA_2001296_Title.pdf Download (596kB) |
|
Text
S_TA_2001296_Chapter1.pdf Download (531kB) |
|
Text
S_TA_2001296_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (2MB) |
|
Text
S_TA_2001296_Chapter3.pdf Download (2MB) |
|
Text
S_TA_2001296_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
S_TA_2001296_Chapter5.pdf Download (2MB) |
|
Text
S_TA_2001296_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (29MB) |
Abstract
Seni pertunjukan khususnya pertunjukan musik saat ini menunjukan kenaikan atas antusiasmenya. Pertunjukan musik dinilai sangat diminati dan dinanti. Fenomena ini terlihat dari lahirnya banyak musisi lokal, serta didukung dengan kerinduan masyarakat setelah istirahat dari keramaian selama tiga tahun. Menjadi salah satu kota dengan tingkat apresiasi musik yang tinggi di Indonesia, Bandung kini dianggap sebagai barometer musik di Indonesia. Hal ini diperkuat dengan banyaknya musisi asal Bandung dan seringnya diselenggarakan festival musik di Kota Bandung. Namun umumnya gedung yang sering digunakan untuk pertunjukan musik di Kota Bandung belum memiliki fasilitas yang memenuhi standar sebuah concert hall. Persyaratan perancangan concert hall menitikberatkan pada penataan akustik yang saling mempengaruhi antara audio dengan visualisasi. Maka parameter yang digunakan adalah teori dasar dalam akustik yaitu fenomena-fenomena akustik dengan penerapan prinsip dan pendekatan yang selaras dengan teori fenomenologi seperti perhatian terhadap pergerakan dalam ruang, multisensori, pemanfaatan cahaya dan bayangan. Performing arts, especially musical performances, are currently showing an increase in enthusiasm. Musical performances are considered to be very popular and eagerly awaited. This phenomenon can be seen from the birth of many local musicians, and is supported by the longing of the community after taking a break from the crowds for three years. Being one of the cities with a high level of music appreciation in Indonesia, Bandung is now considered a barometer of music in Indonesia. This is reinforced by the large number of musicians from Bandung and the frequent music festivals held in Bandung City. However, generally the buildings that are often used for music performances in the city of Bandung do not have facilities that meet the standards of a concert hall. Concert hall design requirements emphasize the acoustic arrangement which influences the interplay between audio and visualization. So the parameters used are basic theories in acoustics, namely acoustic phenomena with the application of principles and approaches that are in line with phenomenological theory such as attention to movement in space, multisensory, use of light and shadow.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | ID SINTA Dosen Pembimbing: MOKHAMAD SYAOM BARLIANA: 257912 ADI ARDIANSYAH: 6128192 |
Uncontrolled Keywords: | Perancangan Concert Hall dengan Fenomenologi Arsitektur di Kota Bandung Concert Hall Design with Architectural Phenomenology in Bandung City |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Depositing User: | Zulfa Fadiyah |
Date Deposited: | 29 Oct 2024 04:43 |
Last Modified: | 29 Oct 2024 04:43 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/127754 |
Actions (login required)
View Item |