Novita Wulandari, - (2024) TRADISI BEPATUN (TOILET TRAINING) PADA ANAK USIA DINI DI DESA BERIANG TINGGI KOTA BENGKULU. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keberlanjutan tradisi Bepatun yang masih eksis di desa Beriang Tinggi, Kota Bengkulu. Tradisi Bepatun merupakan warisan budaya lokal yang telah lama digunakan oleh masyarakat setempat dalam melatih anak-anak mereka untuk menggunakan toilet secara mandiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali lebih dalam mengenai tradisi Bepatun desa Beriang Tinggi Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi, melibatkan tokoh adat, ketua kader dan 3 orang tua yang memiliki anak usia dini dan masih menerapkan Bepatun. Data dikumpulkan melalui observasi, catatan lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan grounded theory dengan melalui tiga tahap open coding, axial coding, dan selective coding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Bepatun di desa Beriang Tinggi, Kota Bengkulu memiliki nilai budaya yang tinggi dan dapat memperkuat hubungan antara anggota keluarga. Meskipun dihadapkan tantangan di era modern. Mereka tetap berupaya menjaga dan menerapkan tradisi ini dalam kehidupan sehari-hari. Kata Kunci: Etnoparenting, Tradisi Bepatun, Desa Beriang Tinggi This research is motivated by the continuity of the Bepatun tradition, which remains practiced in the village of Beriang Tinggi, Kota Bengkulu. The Bepatun tradition is a local cultural heritage that has long been used by the community to train their children in independent toilet use. The aim of this study is to explore the Bepatun tradition in Beriang Tinggi, Kota Bengkulu in greater depth. The research employs a qualitative approach with a phenomenological method, involving adat leaders, the head of community cadres, and three parents of young children who still practice Bepatun. Data was collected through observation, field notes, interviews, and documentation. Data analysis was conducted using grounded theory, including the stages of open coding, axial coding, and selective coding. The findings indicate that the Bepatun tradition in Beriang Tinggi holds significant cultural value and helps strengthen family bonds. Despite facing challenges in the modern era, the community continues to strive to maintain and implement this tradition in their daily lives. Keywords: Ethnoparenting, Bepatun Tradition, Beriang Tinggi Village
![]() |
Text
T_PAUD_2208127_Title_v1.pdf Download (822kB) |
![]() |
Text
T_PAUD_2208127_Chapter 1.pdf Download (185kB) |
![]() |
Text
T_PAUD_2208127_Chapter 2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (632kB) |
![]() |
Text
T_PAUD_2208127_Chapter 3.pdf Download (621kB) |
![]() |
Text
T_PAUD_2208127_Chapter 4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (497kB) |
![]() |
Text
T_PAUD_2208127_Chapter 5.pdf Download (169kB) |
![]() |
Text
T_PAUD_2208127_Appendex.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (535kB) |
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Additional Information: | ID Sinta Dosen Pembimbing: 5988495 YENI RACHMAWATI 6001543 HENY DJOEHAENI |
Uncontrolled Keywords: | Etnoparenting, Tradisi Bepatun, Desa Beriang Tinggi Ethnoparenting, Bepatun Tradition, Beriang Tinggi Village |
Subjects: | L Education > L Education (General) L Education > LA History of education |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Anak Usia Dini |
Depositing User: | Novita Wulandari |
Date Deposited: | 10 Sep 2024 08:07 |
Last Modified: | 10 Sep 2024 08:07 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/122514 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |