VITALITAS BAHASA DAERAH DALAM MASYARAKAT MULTILINGUAL DI KAWASAN WISATA

    Devita Herlina, - (2024) VITALITAS BAHASA DAERAH DALAM MASYARAKAT MULTILINGUAL DI KAWASAN WISATA. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

    Abstract

    Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan sikap berbahasa masyarakat multilingual terhadap penggunaan bahasa daerah, serta mengungkap vitalitas bahasa daerah di kawasan wisata, khususnya bahasa Sunda dan Jawa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian diperoleh melalui teknik wawancara terstruktur kepada 100 orang masyarakat Kabupaten Pangandaran. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman (2014). Hasil penelitian ini mengungkap dua temuan. Pertama, sikap berbahasa masyarakat multilingual terhadap penggunaan bahasa daerah yang diuraikan atas sikap positif, yaitu (1) sikap kesetiaan berbahasa daerah masyarakat Kabupaten Pangandaran ditunjukkan dengan beberapa hal, di antaranya
    terdapat sikap penerimaan terhadap sekian pernyataan yang mengarah kepada hal positif terkait pentingnya menguasai bahasa daerah (Sunda dan Jawa), terdapat sikap penolakan
    terhadap pernyataan yang bertentangan dengan kedudukan bahasa daerah, dan adanya bukti penggunaan bahasa daerah dalam domain yang berbeda (67,5%), (2) sikap kebanggaan berbahasa ditunjukkan dengan adanya sikap penolakan terhadap pernyataan bahwa menggunakan bahasa daerah merupakan suatu hal yang bernilai kuno serta tampak dari tuturan masyarakat Kabupaten Pangandaran yang menunjukkan kebanggaan mereka terhadap bahasa daerahnya (90,7%), dan (3) sikap kesadaran akan norma berbahasa ditunjukkan dengan adanya kesepakatan dari mayoritas masyarakat Kabupaten Pangandaran terhadap penggunaan bahasa daerah dengan memerhatikan undak-usuk atau unggah-ungguh saat melangsungkan komunikasi (55,8%). Kedua, kondisi vitalitas bahasa daerah di kawasan wisata Kabupaten Pangandaran terbilang aman. Penelitian ini
    menunjukkan bahwa masyarakat multilingual menggunakan bahasa Sunda dan Jawa kepada lawan bicara yang merupakan anggota keluarga, seperti ibu (74,4% bahasa Sunda dan 20,9% bahasa Jawa), bapak (69,7% bahasa Sunda dan 23,3% bahasa Jawa), dan saudara kandung (74,4% bahasa Sunda dan 23,3% bahasa Jawa). Kemudian, penggunaan bahasa daerah pola untuk menunjukkan bahwa dalam konteks mengirim pesan ke
    keluarga serta teman, mayoritas masyarakat Kabupaten Pangandaran menggunakan bahasa Sunda dengan nilai persentase di atas 50% dan bahasa Jawa di bawah 20%. Selain
    menggunakan pola dengan dan untuk, penggunaan bahasa daerah pola di membuktikan bahwa bahasa Sunda dan Jawa sangat intens digunakan pada ranah kekeluargaan, khususnya di rumah, yang mencapai 76,7%. Pola dengan siapa, untuk apa, dan di mana menunjukkan bahwa bahasa daerah, khususnya bahasa Sunda dan Jawa, cukup intens digunakan oleh masyarakat multilingual. Dengan demikian, penutur harus tetap memerhatikan eksistensi bahasa daerah, terkhusus di kawasan wisata, agar tidak tergerus oleh bahasa lain.

    The purpose of this study is to describe the language attitudes of multilingual communities towards the use of local languages, as well as to reveal the vitality of local languages in tourist areas, especially Sundanese and Javanese. This research used descriptive qualitative method. The research data were obtained through structured interview techniques to 100 people from Pangandaran Regency. The data analysis technique used the Miles and Huberman (2014) model. The results of this study reveal two findings. First, the language attitudes of multilingual communities towards the use of local languages are described by positive attitudes, namely (1) the attitude of loyalty to the local language of the Pangandaran Regency community is shown by several things, including the attitude of acceptance of a number of statements that lead to positive things related to the importance of mastering local languages (Sundanese and Javanese), there is an attitude of rejection of statements that are contrary to the position of local languages, and there is evidence of the use of local languages in different domains (67, 5%), (2) the attitude of language pride is shown by the rejection of the statement that
    using local language is an ancient value and is evident from the speech of the people of Pangandaran Regency which shows their pride in their local language (90.7%), and (3) the attitude of awareness of language norms is shown by the agreement of the majority of the people of Pangandaran Regency on the use of local language by paying attention to
    undak-usuk or unggah-ungguh when carrying out communication (55.8%). Second, the condition of local language vitality in the tourist area of Pangandaran Regency is fairly safe. This study shows that multilingual people use Sundanese and Javanese to interlocutors who are family members, such as mothers (74.4% Sundanese and 20.9% Javanese), fathers (69.7% Sundanese and 23.3% Javanese), and siblings (74.4% Sundanese and 23.3% Javanese). Then, the use of local language patterns for shows that in the context of sending messages to family and friends, the majority of Pangandaran Regency people use Sundanese with a percentage value above 50% and Javanese below 20%. In addition to using the with and for patterns, the use of local language patterns inproves that Sundanese and Javanese are very intensely used in the family sphere, especially at home, which reaches 76.7%. The patterns with whom, for what, and where show that local languages, especially Sundanese and Javanese, are quite intensely used by multilingual communities. Thus, speakers must continue to pay attention to the existence of local languages, especially in tourist areas, so as not to be eroded by other languages.

    [thumbnail of S_PBSI_2008205_Title.pdf] Text
    S_PBSI_2008205_Title.pdf

    Download (854kB)
    [thumbnail of S_PBSI_2008205_Chapter1.pdf] Text
    S_PBSI_2008205_Chapter1.pdf

    Download (395kB)
    [thumbnail of S_PBSI_2008205_Chapter2.pdf] Text
    S_PBSI_2008205_Chapter2.pdf
    Restricted to Staf Perpustakaan

    Download (399kB)
    [thumbnail of S_PBSI_2008205_Chapter3.pdf] Text
    S_PBSI_2008205_Chapter3.pdf

    Download (441kB)
    [thumbnail of S_PBSI_2008205_Chapter4.pdf] Text
    S_PBSI_2008205_Chapter4.pdf
    Restricted to Staf Perpustakaan

    Download (633kB)
    [thumbnail of S_PBSI_2008205_Chapter5.pdf] Text
    S_PBSI_2008205_Chapter5.pdf

    Download (257kB)
    [thumbnail of S_PBSI_2008205_Appendix.pdf] Text
    S_PBSI_2008205_Appendix.pdf
    Restricted to Staf Perpustakaan

    Download (468kB)
    Official URL: https://repository.upi.edu/
    Item Type: Thesis (S1)
    Additional Information: https://scholar.google.com/citations?user=KdSSHIgAAAAJ&hl=en ID SINTA Dosen Pembimbing: Dadang S. Anshori: 6005751 Khaerudin Kurniawan: 5993472
    Uncontrolled Keywords: Bahasa daerah, Kawasan wisata, Pemertahanan bahasa, Sikap bahasa, Vitalitas bahasa Language attitudes, Language preservation, Language vitality, Local languages, Tourist areas
    Subjects: L Education > L Education (General)
    P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania
    Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia > Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
    Depositing User: Devita Herlina
    Date Deposited: 22 Apr 2024 06:04
    Last Modified: 22 Apr 2024 06:04
    URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/116755

    Actions (login required)

    View Item View Item