Ricco, Arnandho (2012) STUDI KOMPARATIF BENTUK DAN MAKNA SIMBOLIK TOPENG PADA PERTUNJUKAN SENI BANGBARONGAN UJUNGBERUNG DAN BEBEGIG SUKAMANTRI DI JAWA BARAT. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
t_psn_0907875_table_of_content.pdf Download (243kB) | Preview |
|
|
Text
t_psn_0907875_chapter1.pdf Download (289kB) | Preview |
|
Text
t_psn_0907875_chapter2.1.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (380kB) |
||
|
Text
t_psn_0907875_chapter3.pdf Download (264kB) | Preview |
|
Text
t_psn_0907875_chapter4.1.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (641kB) |
||
|
Text
t_psn_0907875_chapter5.pdf Download (268kB) | Preview |
|
|
Text
t_psn_0907875_bibliography.pdf Download (258kB) | Preview |
Abstract
Kesenian pada dasarnya merupakan budaya daerah yang dipandang sebagai landasan pembentukan jati diri bangsa (nation identity). Seni tradisi memiliki hal yang sangat berkenaan dengan nilai estetis yang menjadi ciri untuk mengenal ragam seni suatu daerah. Seni topeng barong sebagai pokok pikiran dalam penelitian ini merupakan seni tradisi yang lekat dengan budaya nusantara. Kesenian Bangbarongan Ujungberung dan Bebegig Sukamantri merupakan kategori dari seni tradisi yang satu sama lain memiliki persamaan dan perbedaan sehingga dapat dikomparasikan. Wujud Bangbarongan tersebut merupakan bentuk replika dari kuda nil. Adapun Bebegig Sukamantri berwujud dan memiliki fungsi yang sama dengan bebegig sawah, yaitu untuk menakut-nakuti manusia. Ada makna simbolik yang terkandung di balik wujud topeng tersebut. Bertolak dari pernyataan di atas maka permasalahan yang penulis rumuskan sebagai berikut: 1) Bagaimana wujud visual dan makna simbolik topeng Bangbarongan? 2) Bagaimana wujud visual dan makna simbolik Bebegig Sukamantri? 3) Bagaimana komparasi wujud visual dan makna simbolik topeng Bangbarongan dengan topeng Bebegig Sukamantri? Adapun metode penelitian yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah tersebut adalah metode deskriptif analitis dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Landasan teori yang digunakan adalah kajian antropologi dan estetika paradoks. Hasil penelitian yang diperoleh sebagai berikut: 1) Budaya animisme dan dinamisme merupakan motivator lahirnya artefak seni di Jawa Barat, hingga ikonositas benda seni memberi peranan penting bagi keberadaan masyarakat dalam segi moralitas dan tatanan kehidupan. 2) Topeng Bangbarongan merupakan mimesis dari bentuk kuda nil yang memiliki makna simbolik sebagai ikon utama pertunjukan saat anak dikhitan, dan budaya masyarakat Ujungberung. 3) Topeng Bebegig Sukamantri memiliki bentuk seperti buta (raksasa) dengan makna simbolik sebagai ikon masyarakat Sukamantri. 4) Secara umum, kedua topeng merupakan jenis topeng yang berukuran besar. Keduanya memiliki beberapa fungsi yang sama, yakni sebagai ikon dari latar belakang wilayah setempat, pemandu arak-arakan, dan alat upacara syukuran.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Additional Information: | Nomor Panggil TPSN RIC s-2012 |
Uncontrolled Keywords: | STUDI KOMPARATIF, BENTUK DAN MAKNA SIMBOLIK TOPENG, SENI BANGBARONGAN UJUNGBERUNG |
Subjects: | N Fine Arts > NX Arts in general |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Seni S-2 |
Depositing User: | Mr Tatang Saja |
Date Deposited: | 26 Jun 2014 07:21 |
Last Modified: | 26 Jun 2014 07:21 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/9893 |
Actions (login required)
View Item |