KAJIAN GERAK DALAM PERTUNJUKAN ANGKLUNG BUNCIS DI ARJASARI BANDUNG

Sally Agustini, - (2009) KAJIAN GERAK DALAM PERTUNJUKAN ANGKLUNG BUNCIS DI ARJASARI BANDUNG. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
s_c0951_056963_table_of_content.pdf

Download (242kB)
[img] Text
s_c0951_056963_chapter1.pdf

Download (270kB)
[img] Text
s_c0951_056963_chapter3.pdf

Download (261kB)
[img] Text
s_c0951_056963_chapter5.pdf

Download (253kB)
[img] Text
s_c0951_056963_bibliography.pdf

Download (241kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Angklung Buncis Arjasari dari Rukun Seni Buncis Daya Sunda terdiri dari 8 orang pemain inti yaitu, singgul, jongjrong, ambrug, ambrug panerus, pancer , pancer panerus, engklok, roel, dan poel panerus, serta 3 dog-dog yaitu, tilingtit, jongjrong atau tong, dan bangbrang atau badugblag, dan saat ini sudah didukung oleh alat musik karawitan lainnya yaitu, tarompet, kecrek, kendang pencak, goong, dan juru kawih. Penyajian Angklung Buncis disertai gerak dan formasi yang beragam. Penyajian Angklung buncis dalam konteks hiburan dibagi dua, yaitu untuk helaran atau arak-arakan dan untuk pementasan di atas panggung. Pada kesempatan ini penulis meneliti Angklung Buncis Arjasari dengan memfokuskan pada kajian geraknya untuk pementasan di atas panggung. Adapun judul yang diangkat adalah Kajian Gerak dalam Pertunjukan Angklung Buncis di Arjasari Bandung. Dengan rumusan masalah, unsurgerak, keterkaitan gerak dengan musik, pean gerak dan inovasinya. Pada laporan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan etnokoreologi dengan penelitian tekstual pada geraknya, teknik pengumpulan data: observasi, wawancara, studi dokumenter, studi pustaka. Populasi dalam penelitian ini adalah Angklung Buncis Jawa , sampel yang di ambil adalah Angklung Buncis Arjasari, Rukun Seni Buncis Daya Sunda di Kampung Cipurut Desa Baros, pemilihan sampel menggunakan ‘sampel purposive’ yaitu sampel bertujuan. Melalui penelitian ini diperoleh informasi mengenai unsur gerak yaitu ngangler, ngibing, kahandap, mopok, lengkah Banting Suku, lengkah Tenggeng, lengkah Tenggang,dan lengkah Ban Karet dan formasi setengah lingkaran, nguriling, oray-orayan, kapayun-kapengkeur, kahandap dan berbaris patongong-tonggong, yang sederhana namun memiliki arti dan makna yang berperan sebagai prinsip hidup masyarakat disana, dan menjadi ciri khas dari penyajian Angklung Buncis. Penyajian Angklung Buncis Arjasari dari Rukun Seni Daya Sunda sudah mengalami beberapa perubahan dan perkembangan atau inovasi dari penampilannya terdahulu, yaitu penambahan alat musik, pergantian juru kawih dari laki-laki menjadi perempuan, satu lagi pergantian peran pemain dari hanya kaum laki-laki sekarang kaum dimainkan oleh kaum perempuan.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: ID SINTA Dosen Pembimbing YOYOH SITI MARIAH: 6682409 TATANG TARYANA: 6123281
Uncontrolled Keywords: GERAK, ANGKLUNG BUNCIS, ARJASARI, BANDUNG
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Seni Tari
Depositing User: Hikmal Fajar Fardyan
Date Deposited: 18 Jul 2023 02:35
Last Modified: 18 Jul 2023 02:35
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/93342

Actions (login required)

View Item View Item